IDUL ADHA

Pemko Batam Tunggu Teknis Idul Adha 1442 H saat Pandemi Covid-19

Pemko Batam diakui Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad sebelumnya meminta tambahan 126 tenaga kesehatan ke Pemprov Kepri.

TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi
WAKIL WALI KOTA BATAM - Wakil Walikota Batam atau Wawako Batam, Amsakar Achmad, Rabu (26/5/2021). Pemko Batam menurutnya masih menunggu instruksi dari Kemendagri terkait teknis pelaksanaan Idul Adha 1442 H. Pemko Batam juga meminta penambahan tenaga kesehatan ke Pemprov Kepri. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kota atau Pemko Batam belum menentukan kebijakan terkait pelaksanaan salat Idul Adha 1442 H.

Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad mengungkapkan jika pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Kementerian Dalam Negeri untuk menentukan pelaksanaan salat Idul Adha 1442 H pada 20 Juli 2021.

Seperti diketahui, peningkatan kasus covid-19 di Batam masih cukup tinggi.

Hingga Sabtu (26/6), jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Batam kini mencapai 12.801 orang.

Dari jumlah itu, pasien sembuh corona tercatat sebanyak 10.829, 274 orang meninggal dunia akibat covid-19 dan 1.698 lainnya masih dirawat.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, saat memimpin rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Batam di Panggung Engku Putri, Jumat (21/5/2021).
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, saat memimpin rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Batam di Panggung Engku Putri, Jumat (21/5/2021). (ist)

"Instruksi sebelumnya tentang pembatasan kegiatan masyarakat itu kan tenggat waktunya sampai tanggal 5 Juli 2021.

Kita tunggu saja surat edaran selanjutnya. Kalau sudah keluar maka kita akan lakukan penyesuaian," jelas Amsakar Achmad.

Selain itu, menurut Amsakar, keputusan terkait kegiatan keagamaan seperti shalat Idul Fitri dan Idul Adha di tengah pandemi Covid-19 masih harus didiskusikan lewat musyawarah bersama Forkopimda dan para tokoh agama.

"Sebelum mengambil keputusan, kami selalu rapatkan dulu dengan Forkopimda dan tokoh agama. Kita semua berharap grafik perkembangan kasus ini menurun," ujar Amsakar Achmad.

Pemko Batam mengajukan permintaan tambahan 126 tenaga kesehatan (nakes) kepada Pemerintah Provinsi Kepri.

Permintaan ini kemungkinan akan segera terealisasi pada awal Juli 2021 mendatang.

Baca juga: KESAKSIAN Amsakar Achmad Terkait Manfaat Vaksin saat Sedang Dihajar Covid-19

Baca juga: Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad : Pemko Batam Bakal Percepat Layanan Berusaha

Menurut Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, permintaan ini sudah disetujui oleh Sekdaprov Kepri saat dijabat TS Arif Fadillah beberapa waktu lalu.

Namun dengan adanya pergeseran jabatan, di tubuh Pemprov Kepri, permintaan ini belum terealisasi.

Padahal, menurut Amsakar, kebutuhan 126 nakes tersebut sebenarnya belum mencukupi target SDM dalam pelaksanaan vaksinasi.

"Setelah disetujui pada dua hari lalu, kemudian ada pergeseran struktur.

Maka pihak Pemprov Kepri meminta waktu lagi dan akan mengkomunikasikan dengan tim anggaran dan sekda yang baru," ujar Amsakar.

Amsakar mengakui pihaknya tengah mencari solusi pemenuhan kebutuhan 342 SDM yang terdiri dari tenaga medis, paramedis, hingga petugas penginputan data.

SDM ini nantinya akan disebar di seluruh Puskesmas di 12 kecamatan Kota Batam.

"Kami membuat beberapa titik sentra selain di Puskesmas. Untuk itu kami minta bantuan Pemprov Kepri.

Sisanya ada 216 lagi akan menggunakan anggaran dari APBD, dan kami fokuskan pada rekrutmen dokter dan paramedis," jelas Amsakar.

VAKSINASI CORONA DI BATAM - Pelaksanaan vaksinasi corona di Batam. Dinkes Batam mencatat sebanyak 84.648 orang sudah divaksin pada dosis pertama. Sedangkan sebanyak 21.648 orang mendapatkan vaksin di dosis kedua hingga 25 Mei 2021.
VAKSINASI CORONA DI BATAM - Pelaksanaan vaksinasi corona di Batam. Dinkes Batam mencatat sebanyak 84.648 orang sudah divaksin pada dosis pertama. Sedangkan sebanyak 21.648 orang mendapatkan vaksin di dosis kedua hingga 25 Mei 2021. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Sembari menunggu bantuan dari Pemprov Kepri, saat ini Pemko Batam menyiasati kekurangan SDM dengan memberdayakan guru-guru sebagai tenaga administrasi dan input data di beberapa sentra vaksinasi dan Puskesmas.

Selain itu ada pula bantuan relawan dari beberapa universitas di Batam.

Sementara, untuk pemenuhan tim medis dan kesehatan, pihaknya memberlakukan sistem 1 dokter sebagai vaksinator dan 1 paramedis sebagai petugas screening di tiap Puskesmas.

"Sisa tenaga medis yang kita punya saat ini fokus di titik-titik sentra vaksinasi tambahan, dan juga bekerjasama dengan komunitas," tambah Amsakar. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved