HUMAN INTEREST
Sosok Bernard Huang Content Creator Batam, Bermula Hobi Review Produk kini Hasilkan Pundi-pundi Uang
Pertemanan di kalangan influencer Batam membuat Bernard Huang terikut hingga kemudian mengembangkan kemampuan dirinya sebagai content creator.
Menjalani kehidupan dengan bekerja di perusahaan hingga menjadi content creator nyatanya juga memberikan tantangan tersendiri baginya.
Menurutnya masih banyak orang yang belum memahami arti digital branding.
Sehingga mereka yang memakai jasa endorsementnya berharap sekali promosi akan memberikan efek langsung terhadap usaha.
"Banyak penjual yang berharap di endorsement sekali langsung laku. Kita tuh sering juga disindir. Padahal kalau pun dalam satu kali promosi belum laku, kita sudah mengenalkan brand produk kepada calon konsumen kan," tuturnya.
Selain itu menurutnya menjadi seorang content creator juga harus mampu mengimbangi dengan kehidupan pribadi.
Seorang content creator menurut Bernard Huang mesti bisa membuka hati dan open minded.
"Buat yang mau jadi content creator peluangnya masih bagus. Tapi harus bisa manage sikap. Kalau sudah terkenal jangan lupa diri apalagi sampai tak tahu diri. Banyak yang seperti itu. Atau ada juga yang pede di medsos tapi begitu face to face malah gak pede," ucapnya.
"Harus ramah kepada semua orang karena kemungkinan orang banyak mengenal kita dari sosmed dan pasti menyapa kita saat berpapasan, walaupun kita tidak kenal sama mereka," pesannya.
Selain itu, juga harus terus belajar menambah ilmu. Bisa mencari literatur secara online ataupun dengan cara lain.
"Karena kita dibayar orang, kita juga harus upgrade terus isi kepala. Dikombinasikanlah antara pengalaman pribadi dan literasi dari berbagai sumber," katanya.
Bernard Huang pun mengungkapkan jika dirinya tidak mudah mendapatkan posisinya saat ini. Perlu perjuangan yang panjang.
Tumbuh besar dan menyelesaikan pendidikan dasarnya di Medan, ia bercerita baru datang ke Batam 1 Februari 2012.
Saat itu Ia menjabat menjadi supervisor di perusahaannya kini, hingga 9 tahun kemudian menjabat posisi area sales manager.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini bahkan lahir dari keluarga broken home.
Ia bahkan terpaksa memilih menghentikan kuliahnya di tengah jalan dan merantau ke Batam karena kesulitan ekonomi.