6 Orang Ini Punya Pengaruh Besar di Pilpres 2024, Jika Mereka Bersatu Dipastikan Tak Ada Lawan
6 Kingmaker yang akan mempengaruhi Pilpres 2024, mereka menjadi sosok panutan yang banyak dicintai rakyat Indonesia. Jika mereka bersatu dipastikan la
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Sejumlah nama besar bisa memberi pengaruh dipemilihan Presiden 2024 mendatang.
Mereka digadang-gadangkan menjadi King Maker dalam Pilpres 2024.
Diketahui mereka ini memang sudah malang melintang didunia Politik Indonesia dengan sejumlah pendukung yang berbeda.
Sejumlah nama tersebut yakni Presiden Joko Widodo, Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Surya Paloh dan Jusuf Kalla.
Nama tokoh besar ini akan berpengaruh terhadap kader yang akan mereka majukan.
Baca juga: 3 Ketua Partai Jadi King Maker Pilpres 2024, LSI Denny JA Sulit Bayangkan Prabowo Cawapres
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Iparnya Mundur Dari Bursa Pilkada 2020, Bahkan Langsung Minta ke Surya Paloh

Direktur Eksekutif Surveylink Indonesia Wempy Hadir menilai ada enam sosok yang akan menjadi kingmaker dan queenmaker pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
"Ada enam king maker yang jadi penentu pilpres yang akan datang," kata Wempy dalam acara diskusi yang ditayangkan akun YouTube PARA Syndicate, Rabu (30/6/2021). seperti dikutip dari Kompas.com dengan Judul 6 Sosok Ini Dinilai Bisa Jadi "King Maker" pada Pilpres 2024
Joko Widodo
Wempy mengatakan, sosok pertama adalah Presiden Joko Widodo. Menurut Wempy, meski bukan elite partai, Jokowi memiliki kekuatan karena menguasai kementerian dan lembaga strategis yang setia kepada mantan wali kota Solo tersebut.
Selain itu, Wempy menilai citra Jokowi sebagai sosok yang bersih dan sederhana juga disukai oleh banyak orang.
"Oleh karena itu, saya kira ke mana pun arah politik akan dibawa atatu akan didorong oleh Pak Jokowi, ini juga sangat menentukan siapa yang akan jadi presiden di 2024," kata Wempy.
Megawati Soekarnoputri
Nama kedua adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri karena partainya merupakan partai penguasa yang memenangkan dua edisi pemilihan umum terakhir.
Selain itu, Wempy menilai PDI-P memiliki militansi dalam membangun soliditas partai serta dapat memperoleh simpati masyarakat karena memiliki jargon-jargon yang dekat dengan masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Jargon ini sangat menarik simpati rung kelas menengah ke bawah karena mayoritas masyarakat kita adalah masyarakat wong cilik. Dengan demikian, mengusung tema, mengusung isu tentang wong cilik ini menjadi sangat menguntungkan PDI Perjuangan," ujar Wempy.
