BERITA SINGAPURA
Singapura Kurang Percaya Vaksin Sinovac, Beri Perlakuan Berbeda Terhadap Warganya
Singapura membedakan perlakuan bagi warganya yang disuntik vaksin Sinovac, Pfizer, dan Moderna.
TRIBUNBATAM.id - Vaksin Sinovac ternyata kurang dipercaya di Singapura.
Sebab pemerintah disana memberlakukan hal berbeda kepada warganya.
Bagi mereka yang diberikan Vaksin Sinovac diberikan perlakukan berbeda terhadap mereka yang mendapatkan Vaksin Pfizer, dan Moderna.
Singapura membedakan perlakuan bagi warganya yang disuntik vaksin Sinovac, Pfizer, dan Moderna.
"Mereka (penerima vaksin Sinovac) mungkin tidak diperlakukan dengan cara yang sama seperti yang divaksinasi di bawah program nasional kami," kata Kementerian Kesehatan Singapura pada Rabu (30/6/2021) dikutip dari Bloomberg.
Baca juga: Pemko Tanjungpinang Bakal Siram Warga Berkerumun Lewat Pukul 10 Malam
Baca juga: China Rayakan 100 Tahun Partai Komunis, Presiden Xi Jinping: Jangan Gertak Kami!
Sebagai informasi, vaksin Covid-19 yang termasuk program nasional Singapura adalah yang berbasis mRNA yaitu Pfizer dan Moderna.
Oleh karena itu, para penerima vaksin Sinovac masih harus tes Covid-19 jika akan menghadiri sebuah acara, sedangkan penerima vaksin Pfizer atau Moderna tidak perlu melakukannya.
Dokter pun diwajibkan memberitahu penerima vaksin Sinovac di Singapura atas konsekuensi yang akan dihadapi.
Bloomberg melanjutkan, kemungkinan penerima vaksin Sinovac juga tidak akan memenuhi syarat untuk menikmati pelonggaran lain dari Pemerintah Singapura.
Contohnya melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa karantina 14 hari saat kembali ke "Negeri Singa".
Singapura memandang vaksin mRNA lebih efektif dalam mencegah Covid-19 parah dan kematian, tetapi juga dapat mengurangi penularan, berbeda dengan vaksin non-mRNA seperti Sinovac dan AstraZeneca.
Pada pertengahan Juni, Singapura mengizinkan 24 klinik swasta melakukan penyuntikan vaksin Sinovac, meski vaksin belum disetujui oleh regulator.
Orang-orang pun antre mendaftar, tetapi Pemerintah Singapura belum merilis data berapa banyak dosis yang telah diberikan.
WHO mengatakan, vaksin Sinovac dibuat dari metode tradisional dengan menyuntikkan bentuk virus tidak aktif untuk memancing respons kekebalan.
Vaksin itu dapat diberikan kepada orang-orang yang kekebalannya terganggu, lanjut WHO.