POLWAN BUNUH POLISI
Kecurigaan Ayah Brigadir Esco, Sejak Awal Yakin Kalau Anaknya Tewas di Bunuh Hingga Mantu Tersangka
Namun sejauh ini polisi belum membeberkan apa alasan dibalik penetapan tersangka tersebut. Begitu juga dengan motif pelaku sehingga nekat
TRIBUNBATAM.id, LOMBOK TENGAH - Kematian Brigadir Esco Fasca Rely dinilai janggal oleh orangtua korban. Kejanggalan tesebut disampaikan oleh ayah korban bernama Samsul Herwadi.
Hingga akhirnya, kecurigaan Samsul benar, kini polisi sudah menetapkan seorang tesangka dalam kasus kematian polisi tersebut.
Hal yang mengejutkan, pelaku yang dijadikan tersangka adalah istri dari Brigdir Esco Fasca Rely bernama Bripti Rizka Sintiyani.
Rizka Sintiyani ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Polda NTB.
Namun sejauh ini polisi belum membeberkan apa alasan dibalik penetapan tersangka tersebut. Begitu juga dengan motif pelaku sehingga nekat menghabisi suaminya sendiri.
Sejah awal Ayah Brigadir Esco Fasca Rely, Samsul Herawadi begitu yakin anaknya merupakan korban pembunuhan.
Sieketahui Brigadir Esco merupakan anggota Intel Polsek Sekotong Lombok Barat yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tubuh membengkak dan leher terjerat.
Samsul Herawadi kepada Tribun Lombok menyampaikan, banyak kejanggalan-kejanggalan yang terjadi pada jasad Brigadir Esco, ia yakin anaknya dibunuh.
"Sangat-sangat banyak (kejanggalan). Kalau ditanya hal kejanggalan sangat banyak karena ada anggota tubuh, organ tubuh yang hilang," jelas Samsul, Rabu (27/8/2025).
Dikatakan warga Bonjeruk Lombok Tengah ini, saat dirinya dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh proses Polres Lombok Barat, dirinya dibacakan penyebab kematian Brigadir Esco. Salah satunya adalah akibat luka yang diakibatkan oleh benda tumpul.
"Saya bilang begini. Mohon maaf Pak, ini bukan luka. Ini hilang organ tubuh. Bukan luka. Namanya luka itu bekas cuma tidak hilang. Jadi disitu luka itu hilang, bukan luka," tegas Samsul.
Diberitakan Tribun Lombok, Kasus tewasnya Brigadir Esco Faska Rely dengan kondisi terikat tali di lehar terus diatensi pihak Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB).
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Mohammad Kholid mengungkapkan, saat ini pihaknyaa telah membentuk tim gabungan, terdiri dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB bersama Polres Lombok Barat.
Menurut Kholid, kolaborasi tersebut diharapkan mempercepat pengungkapan fakta serta memberikan jawaban yang objektif dan transparan kepada publik.
“Institusi Polri berkomitmen penuh untuk menuntaskan perkara ini dengan menjunjung tinggi prinsip keadilan. Mohon doa dan dukungan dari seluruh pihak agar kasus ini dapat segera terungkap,” kata Kholid, Selasa (26/8).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.