BERITA SINGAPURA
Hebatnya Singapura Berani Hidup Bersama Corona, Bikin Aturan Anggap Virus Tak Akan Sirna
Singapura melakukan gebrakan 'mengesampingkan' keambiguan soal corona dengan segala macam misteri tentangnya hingga hidup berdampingan dengan virus
Aplikasi Trace Together diperkenalkan pada Maret 2020, dan harus digunakan saat warga Singapura memasuki toko, rumah sakit, bahkan taksi.
Negara lain yang memiliki aplikasi pelacakan adalah Australia, tetapi dianggap tidak efektif memutus rantai penyebaran Covid-19.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison meluncurkan aplikasi COVIDsafe pada April 2020.
Namun Komisaris Polisi Australia Selatan sekaligus ketua penanganan virus corona di negara bagian tersebut, Grant Stevens, pada Rabu (4/11/2020) mengatakan, aplikasi COVIDSafe tidak memiliki "keuntungan material" bagi otoritas kesehatan.
Baca juga: TKI Ilegal di Bintan - 41 Diantaranya Awak Kapal Cina Dipulangkan Lewat Singapura
Stevens mengatakan, tidak ada satu kasus pun di Australia Selatan yang teridentifikasi lewat COVIDSafe.
Diketahui, aplikasi itu menggunakan Bluetooth untuk melacak kontak dekat pengguna jika mereka tertular Covid-19.
"Kami belum sempat menggunakannya. Saya belum pernah mendengar kasus spesifik di mana COVIDSafe menghasilkan keuntungan material bagi orang-orang yang mencoba melacak kontak.
Kami mengandalkan metodologi tradisional," ujarnya dikutip dari Xinhua.
4. Travel bubble dengan negara sukses tangani Covid-19
Langkah pertama Singapura hidup berdampingan dengan Covid-19 adalah meluncurkan travel bubble dengan sejumlah negara yang berhasil mengendalikan Covid-19, seperti Hong Kong, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Pekerja asing seperti asisten rumah tangga dan buruh konstruksi diharapkan dapat kembali masuk ke Singapura.
Singapura melakukannya, karena sektor-sektor ekonomi yang sangat bergantung dengan pekerja asing saat ini kewalahan akibat kekurangan tenaga kerja.
5. Rumah sakit fokus tangani pasien parah
Warga Singapura yang kelak terpapar Covid-19 dengan gejala ringan tidak perlu lagi dirawat inap di rumah sakit.
"Ke depannya, jika terinfeksi Covid-19, dokter akan memberikan surat sakit, pasien menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing, beristirahat secukupnya, dan mengetes dirinya secara rutin hingga negatif Covid-19," kata Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung dalam wawancara eksklusif dengan The Straits Times, Kamis (1/7/2021).