Pesawat Militer Filipina Jatuh Sesaat Setelah Take Off, Tewaskan 45 Orang

Pesawat Militer Filipina Jatuh di Jolo, Provinsi Sulu saat, dan menewaskan sedikitnya 45 orang yang sebagian besar tentara

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
twitter/kuwaittimesnews
Screenshot postingan Kuwait Times terkait jatuhnya pesawat militer Filipina di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, Minggu (4/7/2021) 

SULU, TRIBUNBATAM.id - Pesawat militer Filipina jatuh tidak lama setelah take off dari landasan pacu di Jolo, Provinsi Sulu, wilayah selatan Filipina, Minggu (4/7/2021).

Pesawat yang membawa lebih 90 orang yang sebagian besar tentara itu jatuh di wilayah Jolo, Provinsi Sulu di selatan Pulau Mindanao.

Sedikitnya 45 orang dilaporkan tewas dalam insiden itu dan puluhan orang lainnya selamat setelah dilselamatkan warga dari reruntuhan yang terbakar.

Korban tewas sebagian besar adalah personel militer, tetapi tiga warga sipil di darat juga tewas, kata kementerian pertahanan.

Baca juga: Malaysia Perpanjang Lockdown, PM Muhyiddin: Tak Ada Kelonggaran Sampai Kasus Harian di Bawah 4 Ribu

Baca juga: China Rayakan 100 Tahun Partai Komunis, Presiden Xi Jinping: Jangan Gertak Kami!

Petugas penyelamat menjelajahi puing-puing Lockheed C130 Hercules di hutan dekat beberapa bangunan.

Screenshot postingan Kuwait Times terkait jatuhnya pesawat militer Filipina di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, Minggu (4/7/2021)
Screenshot postingan Kuwait Times terkait jatuhnya pesawat militer Filipina di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, Minggu (4/7/2021) (twitter/kuwaittimesnews)

Pesawat terbakar saat menabrak, mengirimkan awan hitam besar ke udara.

Beberapa lusin orang terluka, dan lima masih hilang, kata militer.

Sebuah rumah sakit militer terdekat merawat para korban.

Pesawat yang jatuh sekitar pukul 11:30 waktu setempat (03:30 GMT) beberapa kilometer dari kota Jolo.

Pesawat membawa pasukan dari Cagayan de Oro, di pulau selatan Mindanao.

"(Pesawat) Itu meleset dari landasan pacu, berusaha mendapatkan kembali kekuatan tetapi tidak berhasil," kata kepala angkatan bersenjata Jenderal Sobejana seperti dikutip dari bbc.

Sebuah pernyataan dari pasukan militer regional, Satuan Tugas Gabungan Sulu, mengatakan sejumlah tentara terlihat melompat keluar dari pesawat sebelum menyentuh tanah, menyelamatkan mereka dari ledakan yang disebabkan oleh kecelakaan itu.

Tidak ada rincian tentang bagaimana mereka berhasil keluar dari pesawat atau kondisi mereka.

Para prajurit termasuk di antaranya tentara bantuan yang dikirim ke Filipina selatan untuk memerangi kelompok Abu Sayyaf.

Para pejabat mengatakan tidak ada tanda-tanda pesawat diserang, dan penyelidikan akan dimulai setelah operasi penyelamatan selesai.

Banyak dari mereka yang baru saja menyelesaikan pelatihan dasar militer, lapor AFP.

Pesawat, yang sebelumnya beroperasi dengan Angkatan Udara AS, diserahkan ke Filipina pada Januari 2021.

Itu adalah yang pertama dari dua Hercules bekas yang dihibahkan AS di bawah skema kerjasama pertahanan.

Pesawat pertama terbang pada tahun 1988, menurut Aviation Safety Network. ( bbc )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved