BATAM TERKINI

'Terima Kasih Bantuannya Warga Batam, Allah Lebih Sayang Anak Kami'

Bayi 4 bulan Muhammad Ricky yang mengidap jantung bocor sempat ditolak sejumlah rumah sakit di Batam dengan alasan kapasitas rawat inap penuh.

Tribunpekanbaru
Bayi berumur 4 bulan di Batam idap jantung bocor akhirnya menghembuskan napas terakhir setelah di rawat di RSUD Embung Fatimah. Sebelumnya ia ditolak sejumlah rumah sakit dengan alasan kapasitas rawat inap penuh. Foto ilustrasi. 

Namun Allah lebih sayang sama anak kami. Anak kami sudah pergi untuk selamanya," kata Hafis.

Baca juga: Bayi 4 Bulan Idap Jantung Bocor Kini di RS Embung Fatimah Setelah Ditolak Sejumlah RS

Baca juga: Tanda-tanda Katup Jantung Bocor yang Harus Diwaspadai, Perut dan Kaki Bengkak

Hafis sebelumnya pontang panting mencari fasilitas kesehatan di Batam untuk merawat anaknya.

Mulanya, ia membawa anaknya ke klinik tempat BPJS Kesehatan yang mereka miliki.

Dari sana pihak klinik coba menghubungi sejumlah rumah sakit yang ada di Kota Batam.

Sayangnya, kamar rawat inap rumah sakit yang dihubungi mengaku penuh.

Kabar baik mulai muncul setelah ia bisa berkomunikasi dengan Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad.

Saat Wakil Walikota Batam itu menghubungi beberapa rumah sakit yang sempat menolaknya, ternyata semuanya masih memiliki kapasitas kamar rawat inap.

Amsakar Achmad pun memintanya untuk mendatangi rumah sakit yang dekat dengan tempat tinggal mereka.

Hingga akhirnya anaknya mendapat perawatan di RSUD Embung Fatimah.

LUSTRASI Jantung Bocor.
LUSTRASI Jantung Bocor. (DOKTER SEHAT)

Hafis pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya hingga anaknya mendapatkan perawatan.

Termasuk, ada warga yang bersedia mendonorkan darahnya untuk mendukung perawatan anaknya.

Dia berharap kedepan agar tidak ada lagi warga yang mengalami seperti yang dialaminya.

Dia juga berharap agar para petugas di rumah sakit memperlakukan seluruh yang butuh bantuan pertolongan sama.

Tanpa memandang jabatan ataupun yang lainnya.

"Anak kami sangat membutuhkan pertolongan dokter. Namun rumah sakit menolak.

Semoga tidak ada lagi kasus seperti ini lagi di Batam," ujarnya.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved