CORONA KEPRI
Jelang PPKM Darurat Batam, Kasus Baru Covid-19 Bertambah 253 Orang
Kasus covid-19 di Batam sudah mencapai 2.805 orang hanya dalam bulan Juli 2021 ini.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kasus baru covid-19 di Batam meningkat jelang PPKM Darurat Batam yang mulai berlaku Senin (12/7/2021).
Hingga Sabtu (10/7), satgas covid-19 di Batam mencatat penambahan 253 kasus baru virus corona.
Penambahan ini membuat kasus covid-19 di Batam selama bulan Juli 2021 bertambah 2.805.
Rincian kasus baru tersebut di antaranya 177 kasus konfirmasi bergejala, 65 kasus konfirmasi tanpa gejala.
Kemudian satu kasus konfirmasi perjalanan impor, 1 kasus konfirmasi tanpa riwayat perjalanan dan 9 kasus konfirmasi kontak.
Di sisi lain, terdapat penambahan 375 pasien sembuh corona yang dipulangkan serta 13 orang meninggal dunia akibat covid-19.
Dengan demikian, saat ini terdapat 2.493 pasien sedang dirawat dan 367 orang meninggal dunia.

Angka kumulatif kasus covid-19 di Batam sejak awal pandemi masuk ke Batam kini mencapai 16.392.
Dimana 13.532 berstatus pasien sembuh corona.
Jumlah kasus ini masih terus bergulir seiring dengan bertambahnya sampel swab yang masih diproses BTKL-PP Kelas I Batam.
"Saat ini tingkat kesembuhan mencapai 82,5 persen, tingkat kasus aktif 15,2 persen, dan tingkat kematian 2,2 persen," ujar Ketua Bidang Kesehatan Satgas Covid-19 Kota Batam, Didi Kusmarjadi dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Minggu (11/7/2021).
Kendati kasus Covid-19 masih terus bertambah, tingkat okupansi tempat tidur di rumah sakit Kota Batam justru menurun di angka 87,58 persen, atau sekitar 636 bed berisi.
Sebagian besar kasus dirawat secara isolasi mandiri sebanyak 1.707 orang.
Selain itu, 301 pasien ditampung di Asrama Haji, dan 3 orang di Bapelkes Batam.
RSKI Covid-19 Galang merawat 106 pasien, RSUD Embung Fatimah merawat 75 pasien, dan RSBP Batam merawat 66 pasien.
Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Naik Kapal di Pelabuhan SBP Tanjungpinang
Baca juga: Kasus Covid-19 di Batam Juni 2021 Tertinggi Sejak Awal Pandemi Virus Corona