ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Rabu, 14 Juli 2021: Kesederhanaan Hati Kunci Kenal Tuhan
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Rabu, 14 Juli 2021 mengajak seluruh umat Katolik untuk bersikap sederhana bahkan kepada Tuhan.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Jumat, 21 Mei 2021: ‘Apakah Engkau Mengasihi Yesus???’

Renungan
‘Kesederhanaan Hati Kunci Kenal Tuhan’
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan Yesus, semoga anda semuanya dalam keadaan yang sehat sehat saja, tak kurang satu apapun dan selalu dalam lindungan kasih Tuhan.
Buat saudara dan saudariku yang sakit, dalam Nama Tuhan Yesus, anda sembuh. Senang berjumpa kembali dengan anda dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Rabu, 14 Juli 2021.
Saya ajak anda merenungkan: KESEDERHANAAN HATI ADALAH KUNCI PENGENALAN AKAN TUHAN.
Saudara dan saudariku seiman, apakah kita ingin mengetahui pikiran Tuhan? Dalam Injil, Yesus berterima kasih kepada BapaNya di surga karena menyatakan kepada murid-muridNya hikmat dan pengetahuan tentang Allah.
Saudara dan saudariku seiman, apa yang dikatakan doa Yesus kepada kita tentang Allah dan tentang diri kita sendiri?
Pertama, doa Yesus ini memberitahu kita bahwa Allah adalah Bapa dan Tuhan atas surga dan bumi. Dia adalah Pencipta semua yang telah diciptakan, asal pertama dari segala sesuatu dan otoritas transenden,
dan tetapi pada saat yang sama Dia menunjukkan kasih sayang dan kebaikan kepada semua anak-anak-Nya. Semua sifat kebapaan dan keibuan ada pada Dia (Efesus 3:14-15).
Saudara dan saudariku seiman, doa Yesus juga mengandung peringatan bahwa kesombongan dapat menjauhkan kita dari kasih dan pengenalan akan Tuhan.
Terus apa yang membuat kita bodoh dan buta terhadap hal-hal tentang Allah? Tentu saja kesombongan intelektual, dinginnya hati, dan keras kepala; semuanya itu akan menutup kita terhadap Allah dan kerajaan damai, sukacita, dan kebenaran-Nya.
Kesombongan adalah akar dari segala keburukan dan pengaruh terkuat yang mendorong kita untuk berbuat dosa.
Kesombongan itu pertama-tama menaklukkan hati, membuat dingin dan acuh tak acuh terhadap Tuhan.