BATAM TERKINI
Pengunjung Lapas Perempuan Batam Nekat Sisipkan Narkoba di Barang Bawaan
Petugas Lapas Perempuan Batam awalnya curiga dengan pengunjung berinisial D yang ternyata membawa narkoba.
Saat ini diketahui, Lapas Perempuan Batam sendiri diisi oleh 234 warga binaan.

Dengan rincian, 231 orang berada di dalam dan 3 lainnya berada di luar atau sedang mendapat program asimilasi.
Terlepas dari fakta persidangan, kebanyakan dari narapidana mengaku hanya korban dari kejamnya transaksi narkoba di Kota Batam, Provinsi Kepri.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perlindungan Anak Kepri, Erry Syahrial mengungkap sejumlah faktor yang melatarbelakangi banyaknya perempuan terjerat kasus narkoba.
Apalagi baru-baru ini, Erry sempat mengunjungi Lapas Perempuan Batam dan menemui tiga narapidana di sana.
Faktor pertama adalah gaya hidup. Dimana, masih banyak narapidana mengaku jika kebiasaan di dunia malam membuat begitu mudahnya pengaruh barang haram ini mereka dapatkan.
Selanjutnya adalah faktor himpitan ekonomi.
Walau terkesan klasik, Erry meyakini jika faktor ekonomi memang masih rentan berkaitan erat dengan keterlibatan perempuan dalam peredaran narkoba di Batam.
"Faktanya, masih banyak perempuan terlibat kasus peredaran narkoba saat ini.
Kondisi ini tentu sangat miris dan harus diperhatikan betul oleh pihak terkait," tegas Erry saat dihubungi TribunBatam.id, Kamis (8/7/2021).
Erry Syahrial bahkan mengaku ada yang tidak memakai serta tidak paham akan bisnisnya yang merupakan barang-barang kargo dari luar negeri.
Setelah terjerat kasus, mereka baru tahu jika itu masuk transaksi narkoba.

Tapi paling disorot olehnya adalah faktor gaya hidup.
Mengingat satu dan lain hal, gemerlap dunia malam di Batam seolah tak dapat dielakkan untuk menjamurnya peredaran narkoba.
"Seharusnya perempuan itu mendapat penyuluhan dan pemahaman tentang peredaran narkoba serta pelatihan kerja agar tak terjebak di dunia narkoba.