Tak Tahan Isoman Setelah Tarpapar COVID, Warga Semarang Ini Akhiri Hidupnya
Informasi yang dihimpun, korban gantung diri diduga lantaran stres menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19.
SEMARANG, TRIBUNBATAM.id - Tak tahan isolasi mandiri atau isoman setelah tarpapar covid, warga semarang ini akhiri hidupnya.
Korban ibu rumah tangga itu berinisial WH (46). Dikutip dari TribunJateng.com (grup tribunbatam.id), WH ditemukan tewas gantung diri di kamarnya, Kamis (15/7/2021) sekira pukul 08.00 WIB.
Kontan saja, kematian korban sontak membuat keluarga dan warga kaget. Karena, sebelumnya tak ada persoalan ekonomi maupun keluarga.
Ternyata, Informasi yang dihimpun, korban gantung diri diduga lantaran stres menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19.
"Iya korban sedang jalani isolasi mandiri. Tepat hari ini masuk hari ke 14," ujar ketua RT 7 RW 8, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang, Widodo saat ditemui Tribunjateng.com.
Korban mengakhiri hidup dengan menggunakan sabuk karate warna merah sepanjang sekira satu meter milik anaknya.
Sabuk karate diikatkan korban di bagian gantungan baju lemari setinggi sekira 180 sentimeter dari lantai.
Baca juga: Tergantung Bertopi Berkostum Putih di Flyover Boneka Seram Gegerkan Pengendara
Lalu tali tersebut dililitkan ke leher korban hingga korban meregang nyawa.
Nahas, kejadian tersebut tak ada mengetahui lantaran korban melakukannya di kamar dengan pintu terkunci.
Menurut Widodo, sejak tadi malam tak ada tanda-tanda aneh yang ditunjukan oleh korban.
Hanya saja semalam suntuk korban mengaku kepada suaminya tak bisa tidur.
Pagi harinya, ketika kejadian suaminya dan seorang anaknya sedang melakukan aktivitas masing-masing.
Suaminya selepas memberi makan ayam di belakang rumah sedangkan anaknya berada di kamarnya.
"Sewaktu hendak berangkat kerja suaminya hendak pamitan namun ketika pintu kamar diketuk tak ada respon," ujarnya.
Dia lantas memanggil anaknya untuk bersama-sama mendobrak pintu.