Ada Sosok Pemuda Indonesia di Balik Lahirnya Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Sipa sangka salah satu dari vaksin yang ada sekarang tercipta ada andil pemuda Indonesia di dalamnya yaitu Indra Rudiansyah yang ikut Jenner Institute

Dok Pribadi
Sosok Indra Rudiansyah, WNI yang terlibat dalam penelitian dan pembuatan vaksin Covid-19 di Universitas Oxford, Inggris 

Proses pengembangan vaksin AstraZeneca pun sangat cepat, karena dalam enam bulan sudah menghasilkan data uji preklinis dan inisial data untuk safety, serta imunogenitas di manusia.

"Biasanya untuk vaksin baru paling tidak memerlukan waktu lima tahun hingga tahapan ini," terang alumnus S-2 Bioteknologi ITB dengan Fast Track Program tersebut.

VAKSIN - Telah masuk Indonesia dan dapat izin BPOM, kenali gejala dan efek samping vaksin AstraZeneca untuk Covid-19. FOTO: ILUSTRASI VAKSIN
VAKSIN - Telah masuk Indonesia dan dapat izin BPOM, kenali gejala dan efek samping vaksin AstraZeneca untuk Covid-19. FOTO: ILUSTRASI VAKSIN (IST)

Dalam prosesnya, studi dilakukan terhadap 560 orang dewasa yang sehat, termasuk 240 orang berusia di atas 70 tahun.

Hasilnya, vaksin virus corona AstraZeneca lebih dapat ditoleransi pada orang yang lebih tua daripada orang dewasa muda.

Lebih dari 600 juta dosis vaksin AstraZeneca kini telah dipasok ke 170 negara seluruh dunia, termasuk 100 negara lebih yang tergabung dalam COVAX.

Meski harganya termurah, efikasi atau kemanjuran vaksin AstraZeneca cukup tinggi, termasuk mencegah infeksi Covid-19 varian Delta hingga 92 persen.

Dihubungi Kompas.com pada 17 Januari 2021, Indra Rudiansyah menyampaikan pesan kepada Indonesia yang sedang dalam proses vaksinasi nasional.

"Jadi, sebenarnya vaksin yang ada sekarang ini (dan sudah mulai diberikan pada masyarakat) kan bisa dikatakan sebagai emergency used ya, sehingga clinical trial itu masih terus berjalan," jelas pemuda kelahiran 1 September 1991 tersebut.

"Pasien yang sudah divaksinasi akan terus dipantau.

Baca juga: AWALNYA Takut Divaksin AstraZeneca, Begini Pengakuan Seorang Warga Bengkong Usai Vaksin

Menurut data yang diumumkan, (semua jenis) vaksin ini memiliki efektivitas hingga enam bulan," imbuhnya.

Indra Rudiansyah juga sedikit memberikan pandangannya terhadap vaksin Sinovac yang digunakan di Indonesia.

Ia menyebut, vaksin Sinovac memang benar dapat melindungi seseorang dari gejala berat Covid-19, seperti halnya vaksin Pfizer dan AstraZeneca, tetapi belum menjamin kebal dan tidak akan terinfeksi.

"Bisa terhindar dari penyakit akibat virus corona.

Meski begitu, (masyarakat) tetap harus waspada.

Sebab, sampai saat ini belum ada data apakah semua vaksin bisa mencegah seseorang dari terinfeksi," tutur Indra.

Indra Rudiansyah
Indra Rudiansyah (Dok Pribadi)
Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved