Singapura Tak Jadi Hidup Berdampingan Dengan Covid-19, Kembali Lockdown Parsial
Lockdown parsial ini adalah pukulan telak bagi Singapura, karena terjadi hanya sebulan setelah negera kota tersebut mengumumkan cetak biru atau bluepr
Pusat-pusat atraksi seperti museum dan wahana harus mengurangi daya tampung pengunjung dari 50 persen menjadi maksimal 25 persen.
Klaster karaoke plus-plus dan pelabuhan ikan Jurong
Memburuknya secara drastis angka infeksi lokal Covid-19 Singapura dimulai pekan lalu, setelah kemunculan klaster di puluhan karaoke plus-plus yang sampai Selasa sore (20/7/2021) telah menginfeksi 205 orang.
Hanya berselang beberapa hari setelah kluster karaoke plus-plus, klaster baru tiba-tiba muncul di pelabuhan ikan Jurong.
Kluster superspreader itu menyebar dengan cepat menginfeksi 314 orang dan menggurita ke 28 pasar serta hawker di seantero Singapura.
Angka harian kasus virus corona Singapura menyentuh tiga digit yaitu 195 kasus baru hari ini, tertinggi sejak 10 Juli 2020 ketika lonjakan kasus Covid-19 dari asrama pekerja asing melumpuhkan "Negeri Merlion".
Investigasi awal menunjukan adanya kaitan antara klaster karaoke plus-plus dan klaster pelabuhan ikan.
Diduga seorang pekerja pelabuhan ikan yang tertular Covid-19 juga bekerja pada malam hari sebagai pramuria di karaoke plus-plus atau KTV.
Buruh-buruh di pelabuhan ikan Jurong juga disebutkan sering mengunjungi karaoke plus-plus.
Mak mengatakan, varian Delta di pelabuhan ikan Jurong memiliki kemiripan dengan varian Delta di Indonesia.
Penyebaran cepat Covid-19 di puluhan pasar dan hawker sangat mengkhawatirkan, karena banyak warga lanjut usia yang rentan sering menghabiskan waktu makan, berkumpul, dan ngobrol..
Data terakhir menunjukan ada sekitar 200.000 lansia Singapura di atas 60 tahun yang belum menerima vaksin Covid-19.
Keputusan lockdown parsial Singapura juga mempertimbangkan daya tampung rumah sakit dan ruang perawatan intensif (ICU), yang dikhawatirkan kelebihan kapasitas jika banyak warga lansia tertular.
Terjadi setelah rencana berdamai dengan Covid-19
Lockdown parsial ini adalah pukulan telak bagi Singapura, karena terjadi hanya sebulan setelah negera kota tersebut mengumumkan cetak biru atau blueprint rencana hidup bersama dengan Covid-19 yang endemik.