Penderita Penyakit HIV/AIDS Aman untuk Divaksin, Berikut Penjelasan Ahli

Penderita HIV/AIDS adalah termasuk kelompok rentan jika terinfeksi Covid-19. Kendati demikian, menurut Koordinator Nasional IPPI aman untuk divaksin

TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA/FREEPIK.COM
Penderita Penyakit HIV/AIDS Aman untuk Divaksin, Berikut Penjelasan Ahli. Foto Ilustrasi Hari AIDS Sedunia 

TRIBUNBATAM.id - Bagi penderita HIV/AIDS adalah termasuk kelompok rentan jika terinfeksi Covid-19.

Sebagaimana diketahui penyakit HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Di tengah pandemi apakah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa suntik vaksin Covid-19?

Jawabannya penderita HIV/AIDS, justru harus melakukannya.

Terlepas dari simpang siur terkait hal ini, penting mengingat bahwa manfaat dari semua vaksin Covid-19 resmi lebih besar daripada potensi risikonya.

Hal ini disampaikan oleh Ayu Oktariani, Koordinator Nasional Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) dalam acara Kompas Talks bertajuk "Strategi Daerah Hadapi AIDS Selama Pandemi" yang dilakukan Kamis, (22/7/2021).

Dalam survei yang dilakukan oleh Jaringan Indonesia Positive dengan responden komunitas HIV serta Jaringan Nasional HIV di Indonesia ditemukan ada 4 poin penting, salah satunya tentang akses vaksin bagi ODHA.

Baca juga: Pria Ini Sempat Ejek Vaksin Covid-19, Kini Meninggal Karena Corona

Akses vaksin bagi orang yang hidup dengan HIV

Survei ini melibatkan 1.137 responden dengan rentang usia 25-49 tahun, yang sebagian besar merupakan usia produktif berusia 30-39 tahun (41,3 persen).

Dari total responden tersebut, 70,1 persen merupakan laki-laki, 26,2 persen perempuan, dan 3,7 persen masuk kategori lainnya (transgender dan memilih tidak menjawab).

"Responden yang mengisi surveinya, 98,5 persen adalah orang yang hidup dengan HIV. Sementara pada kelompok populasi, sebagian adalah laki-laki teman-teman gay (38,2 persen) dan populasi umum (31,4 persen)," kata Ayu.

99,3 persen dari total responden yang terlibat dalam survei mengatakan, mereka dalam terapi (ARV).

Dilansir dari laman spiritia.or.id, terapi antiretroviral (ART) berarti mengobati infeksi HIV dengan beberapa obat. Karena HIV adalah retrovirus, obat ini biasa disebut sebagai obat antiretroviral (ARV).

ARV tidak membunuh virus itu. Namun, ART dapat melambatkan pertumbuhan virus. Waktu pertumbuhan virus dilambatkan, begitu juga penyakit HIV.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Corona di Kepri Berikut Stok Vaksin, Batam Tersisa 7.494 Vial

"Ketika ditanyakan apakah responden bersedia menerima vaksin Covid-19, senang sekali 86,5 persen teman-teman (dengan HIV) bersedia menerima vaksin, meskipun masih ada 13,5 persen yang tidak bersedia divaksin," ungkap Ayu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved