Cerita Jusuf Hamka Perangi Kartel Krematorium, Pengusaha Muslim Tionghoa Ini Bantu tanpa Lihat Agama
Pengusaha Muslim berdarah Tionghoa, Jusuf Hamka kembali menjadi sorotan publik karena mewakafkan tanahnya 10 hektare untuk pemakanan jenazah Covid-19
TRIBUNBATAM.id - Pengusaha Muslim berdarah Tionghoa, Jusuf Hamka kembali menjadi sorotan publik.
Baru-baru ini, ia yang menyebut rentenir salah satu bank syariah swasta Indonesia kembali melakuan aksi sosial.
Sebagai Muslim ia memerangi kasus kartel krematorium dengan membuka layanan di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara milik keluarganya.
Sebagai Dewan Pembina Yayasan Krematorium Cilincing ia mendorong pengurus krematorium milik mendiang kakaknya membuka layanan kremasi bagi jenazah pasien Covid-19 dengan tarif Rp 7 juta.
Pelayanan itu dibuka sejak 19 Juli 2021.
Jusuf menyebut, dirinya tergerak untuk membantu warga yang sedang mengalami kemalangan tanpa membedakan agama.
"Jadi kalau ada orang berasumsi bahwa orang Islam itu enggak boleh bantu umat agama lain, menurut saya Islam tidak mengajarkan begitu," ujar Jusuf.

Awalnya Jusuf hendak memperingati pengurus tersebut agar tidak melakukan kartel terhadap keluarga pasien Covid-19.
Namun, rupanya Krematorium Cilincing saat itu belum menerima jenazah pasien Covid-19.
Kemudian Jusuf berdiskusi dengan pengurus krematorium untuk membuka layanan jenazah Covid-19 dengan harga yang sewajarnya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 India, Warga Sebut Corona Mengamuk Seperti Monster hingga Krematorium Kewalahan
"Saya tanya 'kalau kamu ambil jenazah pasien Covid-19 berani enggak?', 'Berani, Pak', terus biayanya saya dengar Rp 80 juta, 'Wah enggak sebegitu mahal Pak, biasa yang jenazah non Covid Rp 4 juta-Rp 5 juta'," kata Jusuf.
"Saya bilang kalau gitu yang Covid-19 bagaimana? 'Ada penambahan karena ada desinfektan ada APD, terus malam kita pisahin' dia sebut Rp 10 juta, saya bilang mahal," lanjutnya.
Setelah berunding dengan pihak pengurus krematorium, Jusuf akhirnya mengizinkan mereka untuk membuka layanan jenazah pasien Covid-19 dengan tarif Rp 7 juta.
Saat berbincang dengan Kompas.com melalui sabungan telepon pada Selasa (27/7/2021), Jusuf menceritakan awal mula dirinya mendorong Krematorium Cilincing untuk membuka pelayanan bagi jenazah pasien Covid-19.
"Ini krematoriun almarhum kakak saya yang sudah berjalan sejak tahun 1975, waktu beliau meninggal di 2017, dalam wasiat dia meminta saya sebagai ketua dewan pembina yayasannya," tutur Jusuf.

Meski demikian, Jusuf menyebut dirinya tidak berperan langsung dalam mengelola krematorium tersebut.
Hingga akhirnya, ketika Jusuf mendengar adanya kabar tentang kartel krematorium, hatinya tergerak untuk menghubungi pengurus krematorium milik mendiang sang kakak.
"Kemudian pas lagi ada masalah kartel, naluri kemanusiaan saya langsung keluar, wah kakak saya punya krematorium tuh tapi saya enggak pernah nanganin, saya telepon pengurusnya," ucap Jusuf.
Selain itu, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/7/2021), Jusuf mengatakan, ia akan mewakafkan sebidang tanah miliknya untuk menjadi lokasi pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Tanah seluas hampir 10 hektare itu berlokasi di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
"Saya punya tanah sebetulnya di Rorotan, hampir 10 hektarelah, saya bilang kan, saya harus adil, saudara-saudara kita umat Hindu, Kristen, Budha soal kremasi sudah selesai," kata Jusuf.
"Terus umat Islam dan umat lain yang mau dimakamkan, silakan pakai tanah saya," sabungnya.
Awalnya, Jusuf ingin memberikan tanah itu secara gratis.
Namun, akhirnya Jusuf memutuskan untuk menarik tarif sebesar Rp 7 juta untuk biaya gali tanah.
"Tadinya mau saya gratiskan, orang saya bilang, 'Pak, kalau gratis, siapa yang galiin, dijual saja per dua meter Rp 7 juta.'
Oh ya sudah saya bilang, kita wakafkan, padahal tanah di situ semeter Rp 5 juta," ucap Jusuf.
"Kita wakafkan Rp 7 juta berikut ongkos galinya, jadi bukan mau bisnis kuburan lagi nih, nanti orang salah persepsi," tambahnya.
Baca juga: Pencurian Organ Tubuh Jenazah Covid-19, Hoax Merajalela Polisi Imbau Hati-hati Pegang Gawai
Baca juga: 500 Jenazah Covid-19 Dimakamkan di Sei Temiang Batam Selama 3 Minggu Terakhir
Baca juga: Video Antrean Pemakaman Jenazah Covid-19 Batam di TPU Sei Temiang
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(*/ TRIBUNBATAM.id)
Artikel ini dikompilasi dari Cerita Jusuf Hamka Geram Ada Kartel Krematorium, Putuskan Bantu Tanpa Lihat Agama dan Jusuf Hamka Jadikan 10 Hektare Tanahnya di Rorotan sebagai Lokasi Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19, Tarif Rp 7 Juta