Info Cuaca Kepri - BMKG Prediksi Batam Hujan di Pagi Hari, Pulau Bintan Berawan

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim memprakirakan cuaca di Kota Batam cenderung hujan pada pagi hari, Minggu (1/8/2021).

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan berpeluang disertai petir dan angin kencang dapat terjadi di sejumlah wilayah sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

"Secara umum kondisi cuaca di Kepulauan Riau hari ini diprakirakan berawan dengan potensi hujan skala lokal," ujar Kepala BMKG Kelas I Hang Nadim melalui Prakirawan BMKG, Fauzan Lathif dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id.

Sementara itu, menjelang siang sampai ke hari berikutnya, cuaca akan kembali cerah dan cenderung berawan tanpa tanda-tanda hujan.

Sedangkan kondisi perairan di wilayah Batam, pada 1 Agustus hingga 2 Agustus 2021 masuh diprakirakan bergelombang tenang.

Kecepatan angin berembus dari arah tenggara menuju barat daya sebesar 4-18 knot.

Sementara untuk Pulau Bintan, BMKG Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang memprakirakan cuaca untuk wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) untuk tiga hari ke depan.

Analisis dinamika suhu muka laut (Sea Surface Temperature atau SST) per tanggal 29 Juli 2021 di sekitar Perairan Kepulauan Riau khususnya di Perairan Pulau Bintan umumnya masih dalam kondisi yang hangat berkisar antara 29 - 30°C.

Serta anomali SST di wilayah perairan Kepulauan Riau cenderung bersifat netral yang bernilai antara 0.0 s.d.+0.5°C.

"Indeks ENSO terupdate masih bernilai -0.19 dan dalam kondisi netral, dan diprakirakan kondisi netral ini akan berlangsung hingga Desember-Januari-Februari 2022.

Sehingga secara umum tidak memberikan dampak terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Indonesia," kata Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Robbi A Anugrah, Minggu, (1/8/2021).

Baca juga: CUACA di Natuna Buruk, Nelayan Enggan Melaut, Yanto : Gelombang Tinggi Ikan tak Makan Umpan

Baca juga: Sebuah Pohon di Jalan Brigjen Katamso Batuaji Batam Tumbang saat Hujan Disertai Angin Kencang

Indeks Dipole Mode (DMI) terupdate juga masih bernilai -0.52 yang menunjukkan kondisi negatif, dan diprakirakan akan kembali netral dan berlangsung hingga Januari 2022.

Sehingga cukup berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Indonesia bagian barat.

Analisis per tanggal 29 Juli 2021 menunjukkan MJO tidak aktif, sehingga tidak berpengaruh terhadap peningkatan distribusi awan-awan konvektif penghasil hujan di wilayah Indonesia, terutama bagian barat.

"Angin Monsun Australia diprakirakan masih mendominasi sebagian besar wilayah Indonesia bagian selatan hingga dasarian II Agustus 2021 dengan intensitas lebih kuat dibandingkan dengan klimatologisnya.

Hal ini ditunjukkan dengan aliran massa udara di wilayah Indonesia bagian selatan equator umumnya didominasi angin timuran.

Pola siklonal diprediksi terbentuk di wilayah barat Sumatra," terangnya.

Analisa kelembapan udara relatif (relative humidity) pada dasarian III di lapisan permukaan umumnya di atas 80 % dan terjadi hingga Dasarian II Agustus.

Kelembapan udara relatif pada lapisan 850 mb umumnya dipredikisi berkisar antara 50 – 90 % hingga Dasarian II Agustus.

Kelembapan udara relatif pada lapisan 700 mb diprediksi umumnya berkisar antara 30 – 85 % hingga Dasarian II Agustus.

Baca juga: Rumah Seorang Warga Anambas Roboh dan Masuk ke Laut Gegara Hujan Deras & Angin Kencang

"Untuk peringatan dini yang harus diwaspadai terjadinya hujan sedang-lebat secara tiba-tiba yang dapat disertai petir dan angin kencang akibat munculnya awan Cumulonimbus," ungkapnya.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer pengaruh fenomena cuaca skala global (ENSO) dan MJO tidak berpengaruh.

Sedangkan IOD masih cukup memberikan dampak terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Indonesia khususnya Indonesia bagian barat.

Nilai SST yang hangat dengan nilai anomali SST berada dikisaran netral menunjukkan aktivitas penguapan yang normal dan cukup untuk menyuplai uap air ke atmosfer.

Sehingga masih dapat mendukung untuk terbentuknya awan konvektif di sekitar wilayah Pulau Bintan.

Fenomena cuaca skala lokal berupa adanya belokan angin (shearline) dan pertemuan angin (konvergensi) masih sering terjadi di sekitar wilayah Kepulauan Riau.

Namun kondisi atmosfer yang masih kurang basah terutama pada lapisan atas dalam beberapa hari kedepan, menyebabkan cuaca di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya cenderung berawan.

Akan tetapi masih memiliki peluang untuk terjadinya hujan ringan-sedang yang bersifat lokal atau tidak merata.

Hal ini dikarenakan masih kuatnya aliran angin di lapisan bawah atmosfer dapat menghambat pertumbuhan awan konvektif yang terjadi.

Baca juga: Tepi Jalan Lintas Barat Bintan Mulai Diperbaiki, Longsor saat Hujan Ekstrem Awal Tahun

Oleh karena itu, secara umum kondisi cuaca di Pulau Bintan masih didominasi berawan.

Sebagai informasi, berikut laporan perkiraan cuaca di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan untuk tiga hari kedepan

- 31 Juli 2021, Kota Tanjungpinang, Berawan dan berpotensi hujan ringan sedang pada siang hari. Kabupaten Bintan, Berawan, dan berpotensi hujan ringan pada pagi-siang hari.

- 1 Agustus 2021, Kota Tanjungpinang, Berawan. Kabupaten Bintan, Berawan dan berpotensi hujan ringan pada siang hari.

- 2 Agustus 2021, Kota Tanjungpinang, Berawan. Kabupaten Bintan, Berawan.(*/TribunBatam.id/Hening Sekar Utami/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Info Cuaca Kepri