CORONA KEPRI
Bupati Lingga Ungkap Tingginya Kematian Akibat Covid-19: Keterlambatan Penanganan Medis
Bupati Lingga meminta warga yang terpapar covid-19 untuk tidak ragu melapor ke layanan kesehatan agar tak terjadi keterlambatan penanganan medis.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Bupati Lingga, Muhammad Nizar mengungkap tingginya kasus meninggal dunia akibat covid-19 di wilayahnya.
Seperti diketahui Kabupaten Lingga Zona Merah Covid-19.
Bersama Kota Batam dan Tanjungpinang.
Dalam pertemuan bersama Satgas Covid-19, Direktur Rumah Sakit, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Lingga dan Dinas Kesehatan di ruang kerjanya, Selasa (10/8), Muhammad Nizar mengungkap jika keterlambatan penanganan medis terhadap pasien covid-19 di Lingga menjadi salah satu penyebabnya.
Kemudian adanya penyakit penyerta atau komorbid pada penderita pasien Virus Corona di Lingga.
Rendahnya animo warga Lingga untuk melapor ke rumah sakit, meski mengalami gejala ringan sekalipun sangat disayangkannya.
Dalam diskusi itu dia juga mempertanyakan prihal penyebab krusial meningkatnya angka kematian yang disebabkan covid-19.
Salah satunya adalah adanya penyakit penyerta atau komorbiditas pada pasien.
"Ketika gejala semakin parah, baru menghubungi pihak kesehatan.
Apalagi dalam kondisi disertai penyakit penyerta seperti asma.
Akan berakibat fatal bahkan mengancam nyawa.
Jangan menunggu sakitnya semakin parah baru ke rumah sakit," ujar mantan Ketua DPRD Lingga ini.
Pria berusia 39 tahun ini lalu mengimbau kepada masyarakat, agar segera berkonsultasi ke rumah sakit jika mengalami gejala yang berpotensi karena corona, seperti pilek, batuk, tidak enak badan serta gejala penyakit lainnya.
Hal itu demi perlindungan kepada masyarakat.
Sehingga tim medis bisa memantau perkembangan penyakit dan tidak terjadi gejala yang lebih berat.
Dia juga mengatakan pihak yang terlibat dalam Penanganan Covid.
Seperti Satgas Covid-19 atau dari kesehatan semakin meningkatkan frekuensi kegiatan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat.
Peran penting ini diharapkan dapat mendidik masyarakat, salah satunya memahami gejala covid-19.
Begitu juga semua lapisan masyarakat di Lingga, yang diharapkan dapat aktif dalam pembaruan informasi.
Baik berupa gejala maupun data kasus.
Baca juga: Bupati Lingga Rapat Virtual dengan Pejabat KPK, Ini yang Dibahas
Baca juga: Efektifkah PPKM Tekan Laju Covid-19? Simak Penjelasan Satgas
"Jangan lagi ada penundaan pergi berobat ke rumah sakit ketika merasa mengalami gejala covid-19.
Agar dapat segera ditangani secepatnya dari tim kesehatan, supaya tidak berakibat fatal," jelasnya.
Pria asli Desa Kelombok Lingga ini mengajak semua pihak bahu membahu, saling membantu dan mengingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan patuh terhadap himbauan yang dikeluarkan pemerintah.
Pada diskusi tersebut, Nizar juga mempertanyakan kelengkapan fasilitas kesehatan.
"Fasilitas medis seperti ketersediaan oksigen di rumah sakit dapat menjadi faktor penunjang dalam memimalisir kasus," ujarnya.
Dengan komitmen dan hasil diskusi ini, dia berharap kedepannya tidak ada lagi kasus kematian dikarenakan covid-19.
Untuk itu upaya pemerintah daerah dalam masalah ini, harus benar-benar optimal guna menekan angka konfirmasi kasus bahkan kematian.
"Semoga kasus terkonfirmasi berkurang, apalagi sampai meninggal," harap dia.
Senada dengan Bupati Lingga, Sekretaris Tim Satgas Covid-19 Lingga Oktanius Wirsal mengajak masyarakat agar segera melapor jika terdapat gejala.
"Kalau di rumah itukan tidak diketahui, nanti sudah parah baru ke rumah sakit.
Kami harap yang seperti itu tidak ada lagi, agar dapat menekan kasus kematian," kata Oktanius
Diketahui berdasarkan data Satgas Covid-19 terakhir, angka kematian di Lingga sudah mencapai 51 orang, dengan 100 kasus aktif.
Berikut rincian data per Kabupaten/Kota:
Baca juga: Virus Corona Pulang ke China, Media Pemerintah Sebut Wabah Covid-19 Terparah Sejak Muncul di Wuhan
1). 310 orang Konfirmasi:
a. 95 orang di Kota Batam;
b. 36 orang di Kota Tanjungpinang;
c. 27 orang di Kabupaten Bintan;
d. 84 orang di Kabupaten Karimun;
e. 23 orang di Kabupaten Kep. Anambas;
f. 29 orang di Kabupaten Lingga; dan
g. 16 orang di Kabupaten Natuna.
2). 1.124 orang Sembuh:
a. 202 orang di Kota Batam;
b. 684 orang di Kota Tanjungpinang;
c. 43 orang di Kabupaten Bintan;
d. 84 orang di Kabupaten Karimun;
e. 79 orang di Kabupaten Lingga; dan
f. 32 orang di Kabupaten Natuna.
3). 27 orang Meninggal Dunia
a. 18 orang di Kota Batam;
b. 2 orang di Kota Tanjungpinang;
c. 5 orang di Kabupaten Karimun; dan
d. 2 orang di Kabupaten Lingga.
Peta Risiko Per Tanggal 1 Agustus 2021
1. Kota Batam: Merah
2. Kota Tanjungpinang: Merah
3. Kabupaten Bintan: Oranye
4. Kabupaten Karimun: Oranye
5. Kabupaten Lingga: Merah
6. Kabupaten Natuna: Oranye
7. Kabupaten Anambas: Oranye
Baca juga: SKEMA Bantuan hingga Rp 20 Juta dari Pemprov Kepri Bagi UMKM dan Tenaga Kerja Terdampak Covid-19
Keterangan:
Merah: Risiko Tinggi
Oranye: Risiko Sedang
Kuning: Risiko Rendah
Hijau: Tidak Ada Kasus / Tidak Terdampak.(TribunBatam.id/Febriyuanda/Endra Kaputra)
Sumber: Satgas Covid-19 Kepri
Dihimpun Hingga 10 Agustus 2021
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri
