Detik-detik Prajurit TNI Berlari dan Panjat Tiang hingga Bendera Merah Putih Berkibar

Kejadian seorang prajarit TNI panjat tiang dan perbaiki pengait bendera yang patah saar upacara detik-detik proklamasi

IST/ WhatsApp
Foto Prajurit TNI memanjat tiang bendera lalu membenarkan besi pengait yang patah hngga bendera merah putih bisa berkibar. Kejadian di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Selasa (17/8/2021) 

TRIBUNBATAM.id, BANGKA - Sepenggal kisah haru dari prajurit TNI terjadi di hari pengibaran bendera sang saka merah putih, Selasa 17 Agustus 2021.

Prajurit TNI tersebut memanjat tiang bendera di tengah berlangsungnya upacara proklamasi 17 Agustus 1945 di .

Insiden tersebut terjadi karena besi pengait bendera merah putih patah.

Kejadian prajurit TNI memanjat tiang bendera di upcara detik-detik Proklamasi RI terjadi di Kantor Gubernur Bangka Belitung.

Peristiwa tersebut disaksikan dengan seksama sejumlah peserta upacara bendera 12 Agustus 1945.

Meski sempat bikin debar, bendera merah putih akhirnya tetap berkibar di hari HUT Kemerdekaan Indonesia ke-76.

Baca juga: Perjuangan Baim Jual Bendera Jelang HUT Kemerdekaan RI: Nyaris Tak Ada yang Beli

Dilansir dari BangkaPos, peristiwa terjadi saat anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) yang bernamma Muhammad Naufal Abyzar, Rian Anarki, dan Daffa Izza Muhammad hendak menaikan bendera merah putih.

Saat bendera akan dinaikkan ke tiang bendera, tiba-tiba besi pengait patah.

Sadar ada yang tak beres, anggotan TNI yang juga seorang pelatih Paskibra Babel dari Korem 045/Garuda Jaya sontak berlari menuju tiang bendera.

Ia memanjat tiang setinggi tiga meter dan mengambil tali yang terlepas dari pengail bendera untuk disambungkan kembali ke bendera tanpa besi pengait.

Bendera Akhirnya Berkibar

Aksi prajurit TNI memanjat tiang bendera agar bendera merah putih tetap berkibar jadi perhatian peserta upacara HUT RI di Bangka Belitung.

Setelah peristiwa tersebut, Ketua Tim Pelatih Paskibraka Aipda Wahyu memberirkan penjelasan.

"Jadi gini bukan putus dari tali. Jadi di itu ada besi, nah besi pengait bendera (itu yang patah, bukan putus, tapi patah," katanya usai upcara berlangsung.

Wahyu menjelaskan, kejadian besi patah tak pernah terjadi saat menggunakan bendera latihan.

Mereka menggunakan besi pengait yang berbeda dengan yang digunnakan saat upacara.

"saat latihan bukan besi sama seperti itu, besi latihan agak berbeda (dengan besi yang patah--red)," ujarnya.

Anggota TNI yang memanjat tiang bendera tersebut berpangkat Sersan Kepala dan bernama Hananto.

Ia merupakan anggota Korem 045/Garuda Jaya.

Baca juga: Petugas Paskibra di Batam Wajib PCR, Peserta Upacara HUT RI Harus Tes Antigen

Dia mengatakan sikap refleknya menaiki tiang bendera tersebut adalah sebagai bentuk tanggung jawabnya selaku pelatih Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

"semua tidak kami pikirkan, tetapi karena ada rasa tanggung jawab terhadap bendera tadi,"ujarnya.

Gubernur Provinsi Bangka Belitung Erzaldi Rosman menanggapi insiden patahnya besi pengait bendera Merah Putih tersebut.

Ia juga mengapresiasi anggota TNI yang telah melakukan upaya agar bendera tetap segera bisa dinaikkan.

"Yang penting bagi kita semua bendera sampai ke atas dan itu perjuangan," jelas Gubernur Babel Erzaldi Rosman, kepada wartawan, Selasa (17/8/2021) di kantor gubernur.

Ia juga tidak menyalahkan siapapun pada insiden ini.

Gubernur akan tetap memberikan penghargaan terhadap mereka yang telah berjuang menyelamatkan bendera Merah Putih agar tetap berkibar.

"Saya akan mengapresiasi tiga orang menyelamatkan proses tersebut sehingga bisa lancar sampai ke atas dan inisiatif seperti itu tidak gampang, perlu keputusan dan mental," kata Erzaldi.

"Di balik sesuatu yang kurang memang ada kelebihan perlu kita apresiasi, terkait kekurangan sana-sini bisa dievaluasi, tidak serta merta segala sesuatu itu harus kita sikapi dengan kesalahan," lanjutnya.

Erzaldi juga mengapresiasi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Pemprov Babel yang telah berusaha menjalankan tugasnya dengan baik.

"Mereka sudah latihan beberapa hari mempersiapkan diri tetunya tetap berikan apresiasi. Mereka (Paskibraka) orang pilihan, karena tidak ketelitian saja itu terjadi. Tetapi dibalik itu ada sosok yang kita apresiasi, dengan sigap dan cepat mengambil sikap," tuturnya.

Sumber : BangkaPos

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved