HUMAN INTEREST
Kisah Bripka Andika, Anggota Brimob Polda Kepri Dua Kali Jadi Pasukan Perdamaian PBB
Bripka Andika merasa sangat bangga bisa mengikuti misi PBB untuk yang kedua kalinya. Pertama kali tahun 2015, kedua tahun ini
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Menjadi seorang personel Kepolisian merupakan salah satu tugas mulia dan harus siap siaga ditugaskan dimana saja dan kapan saja.
Hal tersebut turut dirasakan oleh Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Andika.
Anggota personel Satuan Brigade Mobil (Satbrimob) Polda Kepri ini diberangkatkan ke Afrika dalam misi Minusca (United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in The Central African Republic), tepatnya di Kota Bangui, Afrika Tengah.
Pria kelahiran Medan, 30 Desember 1986 ini sehari-harinya bertugas di Unit Detasemen Gegana Satbrimob Polda Kepri. Ia bergabung di Brimob sejak tahun 2006 lalu.
Pria 35 tahun ini tergabung dalam formasi Pletoon Special Weapon and Tactics (SWAT) Satuan Tugas (Satgas) Garuda Bhayangkara Formed Police Unit atau Pasukan FPU 2 Minusca tahun 2020 hingga saat ini.
Ayah tiga anak ini sebelumnya juga pernah mengikuti misi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) United Nations African Union Mission in Darfur (Unamid) pada tahun 2015.
Baca juga: Sosok Putri Nur Azhima, Pembawa Baki Bendera pada Upacara HUT ke-76 RI Tingkat Kepri
Baca juga: KISAH Anggie, Polwan Batam Saat Jadi Pasukan Garuda di Afrika, 1,3 Tahun Hidup Bersama Pemberontak
Ketika dihubungi Tribun Batam.id melalui aplikasi WhatsApp, Bripka Andika merasa sangat bangga bisa mengikuti misi PBB untuk yang kedua kalinya.

Menurutnya, sebagai personel Polri sudah seharusnya berguna untuk tanah air Indonesia maupun dunia, dengan saling berupaya untuk menciptakan kehidupan yang damai di masa kini dan masa depan.
“Kehormatan yang sebenarnya berasal dari kerja keras,” ujar pria yang pernah mengikuti tes Individual Police Officer (IPO) Misi PBB Monusco tahun 2017 itu, Kamis (19/8/2021).
Serangkaian pelatihan telah ia lewati. Sebagai salah satu penjaga perdamaian dunia, tentunya ia harus banyak mempelajari bahasa asing.
Selain fasih (lancar) berbahasa Inggris, Bripka Andika juga bisa berbahasa Francis untuk menunjang kegiatan Operasional (Opsnal) dalam misi PBB kali ini.
“Pada misi Minusca kali ini terbilang unik, karena selain menjaga perdamaian dan kemanusiaan, di Afrika Tengah yang juga bertepatan dengan Pemilihan Presiden Afrika Tengah awal tahun 2021.
Dimana eskalasi kriminal dari pemberontak meningkat dengan tajam,” ungkapnya.
Di sana (Afrika Tengah), kata Bripka Andika, masyarakat Afrika Tengah menggunakan bahasa Sango atau bahasa suku Afrika untuk berkomunikasi setiap hari.
Mereka sangat berterima kasih dengan kehadiran pasukan perdamaian karena dapat merasakan keamanan dan kebebasan dalam melaksanakan aktivitas sehari-harinya.