WAWANCARA EKSKLUSIF
Pro Kontra Sekolah Tatap Muka saat Pandemi Covid-19 di Kepri
Belajar tatap muka di sekolah diketahui masih menjadi pro kontra di Kepri. Berikut wawancara eksklusif sejumlah pihak terkait hal ini.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
MD= Sebenarnya dalam SKB 4 Menteri ini tidak ada pro dan kontra. Jadi situasi saat ini, kita berpedoman pada PPKM.
Di data terakhir, bahwa di tanggal 20 Agustus rilisnya semua Kabupaten berada pada posisi orange, jadi risiko sedang.
Oleh sebab itu, sebenarnya sudah boleh pembelajaran tatap muka sejak tanggal 13 Agustus.
Namun, kemarin pak Gubernur Kepri menyampaikan, bahwa saat ini kasus turun naik atau berada pada posisi yang labil.
Jadi pembelajaran tatap muka ini dirindukan oleh semua pihak.
Jangankan anak-anak, guru juga merindukan untuk tatap muka.
Kami juga rindu dengan anak-anak, ketika Monev datang ke sekolah, anak-anak tidak ada.
Akan tetapi ini karena masalah pandemi Covid-19, jadi lebih mengutamakan keselamatan.
TB: Kita beralih ke pak Tjetjep Yudiana, dengar-dengar Gubernur masih belum menginginkan sekolah tatap muka.
Bagaimana pertimbangannya?
TY= Selain aspek administrasi, aspek pemahaman menurut beliau (Gubernur Kepri-red) adalah hal yang paling penting.

Apakah guru ini sudah memahami bagaimana mekanisme penularan dan pencegahannya.
Bukan hanya guru, murid-murid juga harus sudah memahami.
Demikian juga orangtua apakah betul-betul sudah dipahami.
Kemudian aspek teknis. Di sekolah itu harus ada gugus tugas murid atau lebih kecil gugus tugas murid.