WAWANCARA EKSKLUSIF

Pro Kontra Sekolah Tatap Muka saat Pandemi Covid-19 di Kepri

Belajar tatap muka di sekolah diketahui masih menjadi pro kontra di Kepri. Berikut wawancara eksklusif sejumlah pihak terkait hal ini.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Febriyuanda
News Webilog Tribun Batam dengan tema Pro Kontra Sekolah Tatap Muka di Kepri, Sabtu (21/8/2021). 

Kalau hasil tracing satu orang saja, maka yang demam itu saja yang akan kami istirahatkan di rumah selama 14 hari ke depan.

Baca juga: Wali Kota Tanjungpinang Kawal Uji Coba Belajar Tatap Muka saat Pandemi Covid-19

Baca juga: Vaksinasi Jadi Syarat Belajar Tatap Muka, Ini Respons Orang Tua Siswa di Batam

Hari pertama belajar tatap muka di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Jumat (13/8/2021).
Hari pertama belajar tatap muka di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Jumat (13/8/2021). (TribunBatam.id/Kontributor Natuna/Wina)

Dari persiapan, dari data periksa dari semua sekolah telah mengatakan siap untuk melakukan proses pembelajaran tatap muka.

Walaupun ada beberapa siswa yang positif Covid-19 kemarin, namun orangtua masih mendukung dan tidak meminta untuk menutup sekolah tatap muka.

Artinya masyarakat sangat mendambakan, sangat menginginkan proses pembelajaran tatap muka.

Itu yang terpenting pada kesiapan orangtua, harus sangat-sangat diprihatikan. Jangan sampai anak yang demam, diizinkan masuk ke sekolah.

Ini yang diperlukan oleh peran orangtua, harus dipastikan betul, anak yang akan ke sekolah itu harus sehat.

Peran guru juga harus disiplin, jangan sampai anak yang demam bisa masuk ke sekolah. Untuk guru yang mengecek suhu tubuh anak, saat pagi.

Orangtua juga berhak untuk tidak mengizinkan anaknya ke sekolah.

Walaupun sudah dilakukan sudah dilakukan sekolah tatap muka, tapi jika orangtua tidak yakin, orang tua juga diberikan hak untuk tidak memberikan izin anaknya untuk melaksanakan sekolah tatap muka.

TB: Nah berati tidak ada pro dan kontra antara Pemkab Natuna dan orangtua.

Lantas bagaimana alur saat anak di sekolah, mulai anak masuk di pintu gerbang, di dalam ruangan, hingga mereka pulang ke rumah?

S= Kita tahu ini adalah pembelajaran tatap muka terbatas, artinya tidak semua anak yang masuk di sekolah. Jadi sudah diatur harinya untuk masuk.

Dalam SKB, anak-anak yang sekolah itu tidak boleh lebih dari 50 persen. Jadi rombongan belajar ini dibagi dua, tidak lebih dari 18 anak yang ada di ruangan.

Dan kantin juga tidak boleh buka. Anak-anak juga di dalam kelas diatur jaraknya, kira-kira 1 meter lebih antara yang satu dengan yang lain.

Baca juga: Belajar Tatap Muka di Anambas, Siswa SMP 3 Putik Bahagia ke Sekolah

Baca juga: Disdik Bintan Bakal Buka Belajar Tatap Muka pada Rabu 25 Agustus 2021

TB: kita ke pak Muhammad Dali. Katanya sekolah tatap muka bagi SMA di Kepri masih belum diberlakukan, itu bagaimana pertimbangan dari pihak pihak provinsi sendiri?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved