WAWANCARA EKSKLUSIF
Pro Kontra Sekolah Tatap Muka saat Pandemi Covid-19 di Kepri
Belajar tatap muka di sekolah diketahui masih menjadi pro kontra di Kepri. Berikut wawancara eksklusif sejumlah pihak terkait hal ini.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
Mereka inilah yang benar-benar mau dan siap, memberikan peringatan dan menegor kepada teman-temannya.
Kemudian, guru-guru ini harus dipastikan sudah 100 persen divaksin dan 100 persen sudah diantigen, untuk memberikan kepercayaan kepada kepada orang tua.
Tidak usah khawatir, di Dinas Kesehatan sudah ada 200 ribu test antigen.
Dalam SKB sudah jelah bahwa di kelas hanya 18 murid dan satu meja hanya untuk satu orang.
Kemudian jam pelajaran tidak usah full dan tidak seluruh pelajaran untuk dilakukan tatap muka.
Baca juga: Wali Kota Tanjungpinang Cek Kesiapan Belajar Tatap Muka Bersama Kepala Sekolah
Baca juga: Belajar Tatap Muka Hari Pertama di Natuna, Sekolah Kawal Protokol Kesehatan Ketat
Jadi dilihat materi yang diperlukan untuk tatap muka dan mana yang tidak diperlukan.
Selanjutnya betul kata Pak Suherman, kantin harus ditutup, setidaknya anak-anak dibekali dari rumah oleh orang tua.
Ketika makan di sekolah pun ada mekanisme untuk jaga jaraknya.
Ini harus dipahami oleh orangtua maupun murid.
Kemudian fasilitas, cuci tangan wajib ada. Jadi sebelum makan cuci tangan dulu dan sesudah makan cuci tangan lagi.
Masker juga harus wajib dibekali oleh orang tua dan sekolah harus ada masker. Vaksin bagi 12 tahun ke atas wajib. (TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Wawancara Eksklusif