Cegah Corona dengan 7 Cara, Ahli Beberkan Bahaya Mutasi Covid-19 Sembilan Varian

Nyaris 2 tahun SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 menyerang Indonesia dan hingga kini para ilmuan dari penjuru dunia berpacu menemukan penangkalnya

fernando zhiminaicela/Pixabay
Cegah Corona dengan 7 Cara, Ahli Beberkan Bahaya Mutasi Covid-19 Sembilan Varian. Ilustrasi Covid-19 

TRIBUNBATAM.id - Nyaris dua tahun SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 menyerang Indonesia.

Hingga kini para ilmuan dari penjuru dunia berpacu menemukan penangkal virus yang terus bermutasi itu.

Terdeteksi pertama kali di Wuhan, China pada akhir 2019, jutaan orang telah terinfeksi dan entah berapa banyak nyawa melayang.

Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah membagi dua kategori mutasi virus yang berasal dari Covid-19.

Adalah varian of concern, yang terdiri dari empat varian, yaitu Varian Alpha, Varian Beta, Varian Gamma dan Varian Delta.

Varian ini dianggap memiliki dampak signifikan dan keparahan telah diketahui, dengan adanya pasien terinfeksi.

Baca juga: Covid-19 Lingga, Ruang Isolasi Daik dan Dabo Nihil Pasien Virus Corona

Baca juga: 9 Varian Virus Corona, Varian Mu Hasil Mutasi Terbaru, Lebih Bahaya Mana?

Sementara itu dalam variant of interest terdapat lima varian yang dimasukkan, yaitu Varian Mu, Varian Eta, Varian Lopa, Varian Kappa dan Varian Lambda

Lima varian terakhir merupakan varian yang sedang dipantau soal keparahan dan dampaknya terhadap manusia.

Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan virus corona SARS-CoV-2, juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus coronavirus yang menyebabkan COVID-19
Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan virus corona SARS-CoV-2, juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus coronavirus yang menyebabkan COVID-19 (ISTIMEWA)

Meski belum ditemukan obat melawan virus corona, para ilmuan berhasil menemukan vaksin, yang kini telah disuntikkan ke warga dunia.

Terdapat beberapa vaksin beredar, yang di Indonesia sendiri terdapat lima jenis, meliputi Vaksin Covid-19 Sinovac, Vaksin AstraZeneca, Vaksin Sinopharm, Vaksin Moderna dan Vaksin Covid-19 Pfizer. 

Baca juga: Indonesia Kedatangan 5 Juta Vaksin Sinovac

Baca juga: 680.477 Warga Batam Sudah Divaksin Covid-19

Namun, vaksin tak serta merta membuat penerimanya kebal terhadap Covid-19.

Banyak kasus orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 masih bisa tertular virus corona.

Mengutip pepatah orang tua dahulu, sedia payung sebelum hujan, ada baiknya mencegah penularan virus corona sebelum tertular dan menyesal.

Berikut adalah tips untuk terhindar dari virus corona berdasarkan rekomendasi ahli:

1. Ikuti langkah pencegahan

Di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, siapa saja, termasuk orang yang sudah mendapatkan dua suntikkan vaksin sebaiknya terus mengikuti langkah-langkah pencegahan penularan virus corona dengan baik.

Jason Tetro, ahli mikrobiologi dan pembawa acara "Super Awesome Science Show, mengatakan langkah terbaik guna mencegah varian baru adalah mengikuti upaya ABC pencegahan.

ABC adalah singkatan dari:

- Airway: Lindungi diri dengan menggunakan pelindung seperti masker, face shiled, disenfektan dan lain sebagainya

- Buble (gelembung): memastikan berhubungan hanya dengan orang-orang yang dikenal dan dipercaya

- Contact: Sebaiknya menggunakan aplikasi pelacakan kontak.

Berinteraksi dengan orang dalam gelembung jika ada yang terinfeksi akan mudah melakukan pelacakan

Perawat RSKI Galang sedang merawat pasien covid-19
Perawat RSKI Galang sedang merawat pasien covid-19 (TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING)

2. Membatasi lingkaran sosial

Mengurangi jumlah orang-orang dalam lingkaran sosial juga baik dilakukan untuk mencegah risiko penularan virus corona apa pun variannya.

Hal ini karena jika gelembung sosial semakin besar, akan semakin menyulitkan pelacakan jika terjadi kondisi salah satu positif.

"Kita adalah makhluk sosial, jadi melakukan isolasi mungkin bukanlah hal yang menyenangkan.

Jika Anda memutuskan untuk keluar, Anda harus bersama beberapa orang yang sangat tepercaya," kata Tetro.

3. Batasi belanja secara langsung

Di tengah situasi pandemi ini, sebaiknya seseorang mempersingkat waktu yang dia habiskan untuk berbelanja.

"Setiap menit yang dihabiskan untuk berbelanja di dalam ruangan meningkatkan risiko Anda," ujar Dr. Scott Braunstein, Direktur Medis dari Sollis Health di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

4. Pikirkan kembali pengaturan kerja dan sekolah

Ketika tak memungkinkan melakukan pertemuan secara online dan memerlukan pertemuan secara offline, maka hal yang bisa dilakukan adalah memindahkan pertemuan kerja di luar ruangan.

"Banyak infeksi didapat melalui kontak di tempat kerja (di dalam ruangan), jadi pastikan untuk terus menjaga jarak sosial di tempat kerja, memindahkan rapat atau pertemuan lain di luar, jika memungkinkan, atau virtual," kata Braunstein.

Baca juga: Bintan Sudah Zona Kuning Covid-19, Kasus Baru Corona Terus Melandai

5. Gunakan masker yang benar

Berdasarkan CDC, masker kain mungkin dapat menawarkan perlindungan terhadap virus corona.

Tapi, hal ini sangat bergantung dari jenis kain, jumlah lapisan kain, dan seberapa cocok masker tersebut oleh masing-masing orang.

Sebisa mungkin gunakan masker yang pas dan lebih baik lagi jika Anda memakai masker bedah atau masker N95.

6. Sering mencuci tangan

CDC terus merekomendasi agar mempraktikan kebersihan yang baik dengan sering mencuci tangan dengan sabun setidaknya 20 detik.

Jika tidak, Anda bisa pula memakai hand sanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 60 persen.

"Menginat virus corona varian baru mungkin lebih menular, aktivitas seperti menyentuh kartu kredit atau pegangan pompa bensin menjadi lebih berisiko.

Simpanlah sebotol kecil pembersih agar Anda dapat segera membersihkannya setelah kegiatan ini," saran Braunstein.

Novel Corona Virus dinamain Covid-19 oleh WHO
Novel Corona Virus dinamain Covid-19 oleh WHO (istimewa)

7. Vaksinasi

Braunstein mengatakan vaksin mengkodekan sejumlah protein lonjakan, sehingga adanya mutasi seharusnya tidak membatasi efektivitas vaksin.

"Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa salah satu varian lain atau varian baru di masa depan, mungkin memerlukan vaksin baru atau yang diubah," ungkapnya.

Vaksinasi yang pasti sangat penting untuk memperlambat penyebaran virus dan mengurangi keparahan penyakit.

Varian baru lebih berbahaya

Jason Tetro menyatakan peningkatan kemampuan menular virus corona terutama varian baru sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya.

"Ini seharusnya tidak mengejutkan karena virus cenderung bermutasi secara teratur," katanya dilansir dari Health Line melalui Kompas.com.

Baca juga: SELAMA Pandemi Covid-19, Utang RSUD Embung Fatimah Batam Lunas Semua 

Menurut Scott Braunstein, terus mengurangi peluang terpapar adalah pertahanan terbaik melawan virus corona apa pun variannya.

"Strain baru diperkirakan memiliki protein lonjakan (spike protein) yang 'terbuka' lebih lama dari aslinya.

Memungkinkannya dapat memasuki sel manusia lebih efisien, sehingga lebih mudah menular," jelas dia.

Braunstein mengatakan, munculnya virus corona varian baru ini bisa menjadi alasan orang-orang untuk lebih waspada terhadap infeksi Covid-19.

Baca juga: Buang Jauh-jauh Gengsi, Ini 4 Cara Tambah Penghasilan Selama Pandemi Covid-19

Baca juga: Megawati Sindir Pejabat Beli Mobil Mewah saat Pandemi, Ketua DPRD Kepri Sependapat

Baca juga: Warga Binaan Rutan Batam Senam Zumba, Tingkatkan Imun Tubuh saat Pandemi Covid19

.

.

.

(TRIBUNBATAM.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved