BATAM Rajin Lebarkan Jalan Tapi Jalur Pedestrian Minim, Warga : Terpaksa Ambil Jalur Motor

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Beberapa tahun belakangan Pemko Batam dan BP Batam menggencarkan pelebaran jalan di berbagai titik dan melakukan pembangunan jalur-jalur baru.

Sayangnya, pelebaran jalan itu tak diimbangi dengan penyediaan dan perbaikan jalur pedestrian alias jalur bagi pejalan kaki.

Kondisi jalur pedestrian atau yang biasa disebut trotoar di sejumlah tiitk jalan di Batam justru sangat memprihatinkan. 

Selain jumlahnya yang minim, jalur pedestrian yang sudah adapun tidak terawat bahkan banyak yang tak layak pakai.

Jalanan di dekat Bundaran Madani menuju Masjid Agung Batam Centre, misalnya, sebagian tak dilengkapi jalur pedestrian.

Jika ada jalur pedestrian pun, sudah tak layak lagi disebut trotoar karena sudah ditumbuhi rumput dan semen yang sudah pecah-pecah.

Kondisi itu dikeluhkan sejumlah warga.

Baca juga: DAFTAR 6 Nama Lolos Seleksi Staf Ahli dan Kasatpol PP Kota Batam

Warga Perumahan Bida Asri 1 Batam Center, Jesica mengakui minimnya jalur pedestrian di Kota Batam.

Kondisi itu tentu menyulitkan atau bahkan membahayakan para pejalan kaki yang terpaksa harus turun ke jalur kendaraan bermotor.

Risikonya tentu bisa terserempet kendaraan yang melewati jalanan tersebut.

Jika jalanan sempit, bahkan pejalan kaki harus menyusuri jalanan yang masih tanah di pinggir jalan beraspal yang tak jarang berlumpur atau dipenuhi bebatuan. 

"Deket perumahanku itu banyak anak-anak PT yang jalan kaki ke tempat kerjanya. Karena tak ada trotoar risiko jalanannya jadi macet. Karena pengendara itu harus melaju pelan," katanya.

Hal yang sama diungkapkan Lina, seorang Warga Tiban.

Wanita yang hobi jalan ini menyesalkan minimnya jalur pedestrian di sejumlah ruas jalan di Batam. 

"Padahal, kalau jalur pedestrian disediakan, banyak warga Batam yang memanfaatkan untuk olahraga atau jalan kaki," katanya.