HUT TRIBUN BATAM
Gubernur Kepri Pertama di HUT Tribun Batam, Ungkap Lahirnya Provinsi Kepri
Gubernur Kepri pertama Ismeth Abdullah mengungkap pembentukan Provinsi Kepri pada HUT Tribun Batam ke-17. Seperti apa suka dukanya?
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kemajuan Kota Batam tak lepas dari terbentuknya Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai provinsi ke-32 di Indonesia.
Drs. H. Ismeth Abdullah, sebagai sosok utama di balik pembentukan provinsi Kepulauan Riau, mengungkapkan proses pembentukan provinsi yang berdekatan dengan negara tetangga Singapura tersebut.
Hadir dalam perayaan ulang tahun Tribun Batam ke-17, Ismeth Abdullah mengungkapkan jika Provinsi Kepri mulanya dibentuk dari komponen sarana dan pra sarana awal yang minim.
Pada masa pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Megawati, Ismeth Abdullah ditunjuk menjadi Gubernur Kepri pertama yang memulai pengembangan ibukota provinsi.
"Dulu kantor tidak ada, pegawai pemerintah tidak ada, mobil juga tak ada.
Baca juga: HUT 17 Tahun Tribun Batam, Ucapan Karangan Bunga Penuhi Komplek MCP Batu Ampar
Baca juga: Tribun Batam Podcast, Siap-Siap Sekolah Tatap Muka di Kepri
Jadi benar-benar memulai dari nol kita, dengan anggaran yang dulu cuma Rp 100 miliar," ujar Ismeth Abdullah, ketika hadir dalam acara perayaan hari ulang tahun Tribun Batam ke-17, pada Rabu (15/9/2021).
Ismeth mengatakan, pembangunan fisik ibukota provinsi digunakan murni melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan anggaran otorita batam.
Dengan dana tersebut pihaknya berhasil membangun bermacam-macam infrastruktur dan fasilitas umum.
Sebut saja dua unit rumah sakit di Tanjunguban dan Tanjungpinang, pelabuhan di Telaga Punggur Batam, bandara di Tanjungpinang serta pusat perkantoran di Dompak.
"Penunjukan ibukota provinsi di Dompak itu hasil voting di DPRD.
Awalnya ada dua lokasi yang diusulkan yaitu Senggarang dan Dompak.
Karena kita lihat Dompak bentuknya pulau, jadi dirasa lebih cocok untuk jadi ibukota provinsi kepulauan," jelas Ismeth.
Baca juga: Manajemen Indomaret Silaturahmi ke Kantor Tribun Batam
Baca juga: Gubernur Kepri Kunjungi Tribun Batam, Bahas Jembatan Batam Bintan Terpanjang se-Indonesia
Menurut keterangannya, ada beberapa kendala yang ditemui dalam pembangunan Provinsi Kepri, yaitu pada saat dibangunnya proyek fisik, sempat terjadi wabah malaria di wilayah kepulauan tersebut.
Alhasil, sejumlah pegawai dan pekerja kontraktor banyak yang terjangkit penyakit malaria dan meninggal dunia.
Hal ini turut menghambat perkembangan pembangunan provinsi.
Selain itu, karena keterbatasan dana dan waktu yang singkat, maka ada beberapa proyek pembangunan yang belum selesai, yakni seperti pembangunan stadion di Dompak, dan convention center.
"Kita belum memiliki stadion olahraga di Dompak, padahal desainnya sudah komplit.
Rencananya ada lapangan bola, hotel dan lain sebagainya," ungkap Ismeth.
Baca juga: Wawancara Eksklusif Ismeth Abdullah, Blak-Blakan Soal Jembatan Batam Bintan
Baca juga: Ismeth Abdullah Jenguk Helmy Hemilton di RS Awal Bros Batam, Dikeroyok di Harbour Bay
Pembangunan stadion olahraga ini, menurut Ismeth sangat dibutuhkan, karena dapat menjaring tamu-tamu wisatawan dari Singapura, Malaysia, dan Thailand, serta dapat menjadi lokasi ajang budaya.
Selain itu, pembangunan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di Kota Tanjungpinang juga sempat mengalami kendala.
Waktu itu, telah disiapkan lahan sebesar 60 hektar untuk pembangunan universitas, tetapi baru terpakai sebanyak 23 hektar.
Alhasil, UMRAH terbentuk dari penyatuan tiga akademi dan perguruan tinggi, yaitu Politeknik Batam, Stisipol Raja Haji Tanjungpinang, dan Stikes Batam.
Pembangunan universitas ini digesa karena provinsi yang tidak memiliki universitas digolongkan sebagai wilayah provinsi kelas dua.
"Dulu nyari rektor dan dekan susah, karena banyak yang tak percaya kita bisa menggaji, padahal gaji yang ditawarkan lebih bagus dari gaji dekan saat ini," ujar Ismeth.
Baca juga: Pimpinan Tribun Batam Silaturahmi ke Kantor DPMPTSP Batam
Baca juga: Tribun Batam Podcast: No Stress Saat Pandemi Covid-19
Ia menambahkan, sebenarnya jika tidak ada kendala, seluruh rencana pembangunan tersebut dapat selesai dalam waktu 10 tahun saja.
Tak lagi menjabat sebagai gubernur, Ismeth pun memberikan dukungan kepada gubernur dan kepala daerah di Kepri yang masih memimpin saat ini.
Ia mengapresiasi inisiatif sejumlah kepala daerah dan gubernur dalam melanjutkan pembangunan di wilayah Provinsi Kepri.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam