CORONA KEPRI
Aturan Baru PPKM Level 3 di Anambas, Berlaku Mulai 21 September-4 Oktober 2021
Bupati Anambas Abdul Haris mengeluarkan surat edaran baru terkait PPKM Level 3 di Anambas. Aturan ini berlaku mulai 21 September hingga 4 Oktober 2021
Menurutnya, Kepri masih tetap berada di Level 3 karena beberapa kabupaten/kota-nya masih berada dalam kategori zona oranye.
Perkembangan kasus Covid-19 di daerah lain di Kepri mengakibatkan wilayah Kota Batam tetap harus menerapkan PPKM Level 3.
Baca juga: KABAR GEMBIRA! 24 Jam Terakhir Batam Nol Kasus Baru Covid-19, Pasien Sembuh 19 Orang
Didi menambahkan, pelaporan kasus Covid-19 selama ini dilakukan secara terpusat, atau langsung kepada pemerintah pusat.
Namun, untuk asesmen level PPKM, pemerintah pusat akan mengakumulasikan temuan kasus di kabupaten/kota lainnya dalam satu provinsi tersebut.
"Jadi penentuan level itu bukan untuk kabupaten/kota saja, tapi lingkupnya se-provinsi," tambah Didi.
Selama ini, lanjut Didi, hasil tracing dan testing PCR dilaporkan langsung oleh pihak rumah sakit.
Sementara itu, puskesmas hanya melaporkan hasil tracing rapid test antigen sesuai dengan amanat pemerintah pusat.
Kegiatan tracing dengan rapid test antigen juga masih terus dilakukan sampai sekarang.
Meski, sasaran warga yang di-rapid test terbatas hanya pada kontak erat bergejala saja.
Menurut Didi, hal ini mengikuti kebijakan Kemenkes RI yang lama.
"Jadi kami hanya mentracing kontak erat yang bergejala saja. Kalau yang tidak bergejala cukup diobservasi," ujar Didi.
Selain itu, keterbatasan tenaga kerja dan puskesmas menjadi salah satu penyebab angka tracing dan testing di Batam terbilang sedikit.
Dengan kondisi 1,3 juta penduduk, puskesmas yang tersedia hanya mencapai 21 unit.
Perbandingan angka itu memiliki rasio 1:60.000, dalam artian, satu puskesmas merawat 60.000 orang penduduk.
Padahal, ketentuan World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa rasio puskesmas maksimal 1:30.000 penduduk.
"Kalau jumlah puskesmas kita sedikit, otomatis tenaga kerja kita kan juga kurang. Saya kira provinsi jangan hanya menyalahkan saja jika hasil tracingnya sedikit, tetapi juga membantu sampai ke akar masalahnya," tambah Didi. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri