Awalnya Ajak Polisi Berkelahi, Kini Pelaku Pemalakan Merunungkan Nasib di Penjara
Polisi menangkap preman berinisial RN (29) dan rekannya SD (35) yang telah memeras pedagang di Pasar Sambu Baru, Kecamatan Medan Barat, Medan, Sumut.
TRIBUNBATAM.id, MEDAN - Dua pria yang sempat menantang anggota Polisi untuk berduel akhirnya kini meringkuk dibalik jeruji besi.
Diketahuui, kedua orang tersebut adalah preman yang sering memeras pedagang di pasar.
Polisi menangkap preman berinisial RN (29) dan rekannya SD (35) yang telah memeras pedagang di Pasar Sambu Baru, Kecamatan Medan Barat, Medan, Sumut.
Kanit Reskrim Polsek Medan Barat Iptu Philip Antonio Purba mengatakan, dari hasil pemeriksaan, pelaku ternyata juga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap 16 kedai di Pasar Sambu Baru.
Baca juga: Ingat Preman Legendaris Hercules? Kini jadi Pengusaha usai Bebas dari Penjara
"Benar, tadi siang pelakunya ditangkap. Tadi juga ibu Plt Kapolsek AKP Tina Pulitawati sudah menjelaskan penangkapan kedua pelaku," kata Philip saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (22/9/2021) malam.
Dijelaskannya, kedua pelaku ditangkap setelah korban membuat laporan ke Mapolsek Medan Barat.
Pengakuan para pelaku
Philip mengatakan, saat diperiksa, kedua pelaku mengaku pungli dilakukan setiap hari terhadap 16 kedai di pasar tersebut sebesar Rp 2.000.
Mereka menyebut pungli tersebut sebagai uang pembinaan.
Kapolsek juga sempat marah dengan pelaku RN yang sempat menantang polisi untuk turun ke lokasi.
Saat ini kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan.
Baca juga: Izet Preman Padang Jadi Pelawak di Sel Polda, Tak Seram Seperti Aksinya Memalak dan Aniaya Sopir
Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial video aksi pungli preman terhadap seorang pedagang di Pasar Sambu Baru, Medan.
Pelaku yang berdebat dengan korban sesumbar tidak takut diviralkan. Dia juga mengaku tidak takut dan bahkan menantang polisi untuk datang.
"Ini mukaku, kau panggil orang polsek semua, viralkan. Orang polsek, orang mana, kau panggil, enggak takut aku," ujar pria tersebut.
Adapun korban berinisial DH mengaku setiap hari pelaku meminta uang kepadanya.
"Uang Rp 2.000 tiap pagi, enggak tahu uang apa, Kakak (saya) enggak paham, tiap hari (minta uang). Kakak kesal pas makan dia minta, enggak ada adatnya," kata DH, saat dihubungi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Preman yang Tantang Semua Polisi dan Peras Pedagang Ditangkap, Ngaku Uangnya untuk Pembinaan"