Sejarah Lengkap Hari Kesaktian Pancasila, Diperingati Setiap 1 Oktober
Pada 1 Oktober nanti masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Kesaktian Pancasila, sebagai penghormatan atas meninggalnya sejumlah perwira TNI
TRIBUNBATAM.id - Pada 1 Oktober nanti masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Pada tanggal itu juga bisa diartikan sebagai hari berkabung nasional, sebagai penghormatan atas meninggalnya sejumlah perwira TNI.
Film Gerakan 30 September karya almarhum Arifin C Noer yang diputar berulang selama Orde Baru, menggambarkan adegan penculikan dan pembunuhan yang dilakukan segerombolan militer yang disebut sebagai pasukan Cakrabirawa.
Begitu juga adegan rapat-rapat yang berlangsung dihadiri oleh orang sipil yang digambarkan sebagai PKI di satu pihak dan militer di pihak lainnya.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bermula dari Surat Keputusan Menteri atau Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto pada 17 September 1966 lalu.
Setelah keputusan tersebut keluar, Wakil Panglima Angkatan Darat Letjen Maraden Panggabean dalam jumpa pers menjelaskan, Pancasila sebagai way of life bangsa Indonesia pada tanggal itu mendapat ancaman luar biasa, sehingga hampir saja Pancasila musnah dari Bumi Pertiwi.
Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila, Ini Contoh Sikap Positif Terhadap Nilai Pancasila dan Pengertiannya
Baca juga: Mengenang 7 Pahlawan Revolusi dan Hari Kesaktian Pancasila, Ini Sejarah Singkat Peristiwa G30S/PKI
Peringatan ini menyusul dikeluarkannya SK No 153/1967 pada 27 September 1967 oleh Presiden Jenderal Soeharto.
Hal ini dipicu oleh peristiwa yang menewaskan 6 jenderal dan satu ajudan pada 30 September 1965.
Saat itu, otoritas militer dan kelompok keagamaan terbesar menyebarkan informasi bahwa insiden yang terjadi merupakan usaha Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk mengganti Ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
Pejabat tinggi Angkatan Darat yang menjadi korban adalah:
1. Letjen Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi)
2. Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi)
3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (DEputi III Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)
4. Brigjen Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik)
5. Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)