KEPRI TERKINI
Sepekan Jelang Pembelajaran Tatap Muka di Kepri, Ini Pesan Jubir Satgas Covid-19
Jelang penerapan pembelajaran tatap muka di Kepri, Jubir Satgas Covid-19 Kepri memberikan imbauan kepada orang tua maupun pihak sekolah. Apa itu?
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Dewi Haryati
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) pada awal Oktober 2021.
Segala persiapan terkait PTM sudah dilakukan, baik oleh orang tua, peserta didik, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan di kabupaten dan kota.
Jelang pemberlakuan PTM, Juru Bicara Satgas Pencegahan Covid-19 Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana mengingatkan semua pihak agar secara teliti dan cermat memperhatikan poin-poin yang mendukung protokol kesehatan Covid-19.
"Sebelum PTM dimulai sebaiknya pihak sekolah menggelar sosialisasi secara daring dengan orang tua dan anak didik," ungkap Tjetjep kepada TRIBUNBATAM.id, Minggu (26/9/2021) siang.
Tjetjep menjelaskan, orang tua dan anak didik harus diberi pemahaman tentang hal-hal teknis yang harus diperhatikan selama PTM berlangsung dalam bingkai protokol kesehatan Covid-19.
"Misalkan saja mulai anak datang dan pulang sekolah," sebut Tjetjep.
Menurut Tjetjep, orang tua harus mengantar anaknya sampai ke tempat duduknya di dalam kelas.
Baca juga: Kadisdik Kepri Minta Sekolah Kawal Prokes Ketat Jelang Belajar Tatap Muka Oktober 2021
Baca juga: Belajar Tatap Muka di SMPN 27 Batam, Pelajar Diminta ke Lapangan Sebelum Masuk Kelas
Orang tua juga harus memastikan anaknya benar-benar datang ke sekolah, masuk kelas dan mengikuti pelajaran hingga selesai waktunya.
Bila perlu orang tua juga langsung menjemput anaknya di depan kelas ketika waktu belajar-mengajar tatap muka sudah berakhir.
"Ini mengurangi risiko anak didik pergi ke mana-mana dan tidak ikut PTM," ujar Tjetjep.
Tidak hanya itu, jam pelajaran juga diatur sedemikian rupa sehingga tidak membuka peluang bagi anak didik menciptakan kerumunan.
Tjetjep memisalkan, sebaiknya jam pelajaran hanya berlangsung 2-3 jam tanpa waktu istirahat.
"Pas akhir waktu PTM, anak langsung dijemput dan pulang ke rumah," terang Tjetjep.
Tidak semua mata pelajaran harus dibahas dalam proses belajar-mengajar tatap muka di sekolah.
Tjetjep mengajurkan, mata pelajaran semisal IPA dan Matematika boleh dibahas oleh guru dan anak didik dalam PTM.