LINGGA TERKINI

Tradisi Mandi Safar di Lingga Kepri, Budaya Melayu Dipercaya Menolak Bala

Tradisi mandi safar sudah menjadi budaya khas Melayu di Lingga Kepri. Sejumlah objek wisata pun ramai dipadati warga.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa
Tradisi mandi Safar di Desa Resun, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Rabu (6/10/2021) 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Ada tradisi menarik yang rutin digelar di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri saat bulan Safar.

Sejumlah warga di sana menggelar ritual mandi.

Banyak dari mereka menyerbu sejumlah lokasi wisata.

Salah satunya yang digelar di Masjid Al Hidayah, Desa Resun, Kecamatan Lingga, Rabu (6/10).

Kegiatan tolak bala yang digelar Pemkab Lingga itu juga dilanjutkan dengan tradisi mandi safar di objek wisata Sungai Ken, Desa Resun.

Kegiatan ini dilaksanakan dan diyakini oleh masyarakat negeri Bunda Tanah Melayu ini sebagai harapan untuk menolak bala atau terhindar dari musibah.

Baca juga: Doa Selamat Hingga Mandi Safar Jadi Tradisi Turun Temurun Masyarakat Lingga

Baca juga: Pemkab Lingga Usulkan Kuota BBM Subsidi 2022 Lewat Pertamina Kepri, Ini Rinciannya

Kegiatan ini pun sudah dilaksanakan secara turun temurun sejak dahulu kala.

Ketua Lembaga Adat Melayu Desa Resun, Datuk Ruslan menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian Pemkab Lingga, yang senantiasa ikut mendukung dalam melestarikan budaya Melayu di Lingga.

Salah satunya mendukung tradisi mandi safar, yang juga menjaga tali silaturahmi antar masyarakat.

Datuk Ruslan sebagai Ketua LAM Desa Resun dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih atas perhatian pemerintah yang senantiasa ikut mendukung pelaksanaan dalam melestarikan budaya Melayu Lingga dengan tradisi mandi safar dan menjaga tali silaturahmi antar masyarakat.

Pemerhati sejarah dari Staf Dinas Kebudayaan Lingga, Lazuardy mengatakan, bahwa tradisi mandi Safar ini sudah berlangsung lama sejak zaman kesultanan kerajaan Riau-Lingga.

"Mandi safar ini sudah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda sejak tahun 2019, melalui usulan dari Kabupaten," kata Lazuardy kepada TribunBatam.id.

Lazuardy mengatakan, para masyarakat dan orang tua berbondong-bondong mengantarkan anaknya untuk mandi sungai Desa Resun itu.

Baca juga: Listrik PLN Kerap Mati di Lingga, Wabup Sampaikan Keluhan ke Komisi VII DPR RI

Baca juga: Massa Datangi Gedung DPRD Lingga terkait Listrik, Hearing Digelar Tertutup

"Mandi safar ini dimeriahkan oleh anak-anak yang mandi beramai-ramai," ujarnya.

Sementara Bupati Lingga diwakili Asisten III bidang administrasi umum, Siswandi menceritakan sejarah singkat tradisi ritual mandi, safar yang menjadi bagian tradisi pada kalangan Istana Raja Lingga pada zaman dahulu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved