BOCAH TENGGELAM DI BENGKONG
Kadinkes Batam Ungkap Nasib eks Kapus Tanjung Buntung Buntut Kesalahan Fatal
Kadinkes Batam menilai, kesalahan fatal eks Puskesmas Tanjung Buntung menjadi bahan evaluasinya kedepan.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Septyan Mulia Rohman
Dokter puskesmas telah berulang kali dikontak oleh bidan, tetapi sama sekali tidak menjawab.
"Dokter tidak jaga di sana, tidak angkat-angkat telepon, kemudian kami minta tolong panggil ambulans pun sopirnya nggak ada.
Ada 1,5 jam kami di puskesmas itu, sama sekali tidak mendapat pertolongan yang layak, akhirnya saya pun membawa korban dengan mobil pribadi ke RS Budi Kemuliaan," jelas Ferry.
Baca juga: TERUNGKAP! Ternyata Ini Penyebab Puskesmas di Batam tak Lagi Dapat Jatah Vaksinasi Covid-19
Baca juga: BERDUAAN di Tempat Gelap, Pasangan Muda Mudi Diinterogasi Polisi Polsek Bengkong Batam
Baca juga: DPRD Batam Bakal Panggil Semua Kepala Puskesmas Buntut Kasus Kapus Tanjung Buntung
Sesampainya di RSBK, dokter yang menangani korban pun menyatakan yang bersangkutan sudah kehilangan nyawanya sejak satu jam sebelum dibawa ke rumah sakit.
Hal ini sangat disayangkan oleh keluarga dan warga yang ikut terlibat dalam upaya penanganan.
Selaku Ketua RW 17, Ferry menyesalkan kualitas pelayanan Puskesmas Tanjungbuntung yang buruk.
Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran bagi para petugas dan karyawan puskesmas yang bersangkutan.
"Ini bukan kali pertama terbukti kualitas pelayanan puskesmas buruk. Warga kerap mengeluhkan tidak mendapat pelayanan di Puskesmas Tanjungbuntung," tambah Ferry.
Adapun korban tenggelam di Pantai Tanjunbuntung, Bengkong, merupakan seorang pelajar SMPN 07 bernama Merry Destaria Br. Nainggolan, berusia 12 tahun.
Merry dikebumikan hari ini, dan warga sekitar serta sanak keluarga tengah memadati rumah dukanya, sejak Jumat (15/10/2021) pagi ini. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Bocah Tenggelam di Bengkong