BATAM TERKINI
Pertamina Sasar Pertalite Subsidi untuk Nelayan Batam
Pemerataan BBM subsidi menjadi salah satu fokus Pertamina, salah satunya di Kota Batam.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite menyasar nelayan di Batam.
Ini dilakukan agar program energi terbarukan melalui pemerataan subsidi agar tepat sasaran.
Sales Area Manager Pertamina Kepri, Fahrizal Imanudin mengatakan, Pertamina menuju ke arah energi yang lebih baik dan sehat.
Namun paling utama adalah subsidi tepat sasaran.
Menurutnya agar subsidi tersebut tepat sasaran maka diperuntukan bagi nelayan.
"Kami ingin jalankan bagaimana masyarakat paham mendapatkan subsidi sesuai dengan peruntukannya.
"Upaya kami juga yang menggunakan Pertalite bersubsidi itu adalah masyarakat yang tepat, salah satunya nelayan.
Baca juga: JELANG Travel Bubble, Walikota Minta Harga Avtur di Batam Diturunkan, Ini Kata Pertamina
Baca juga: Pemkab Lingga Usulkan Kuota BBM Subsidi 2022 Lewat Pertamina Kepri, Ini Rinciannya
Belakangan ini kami sudah meningkatkan pelayanan kepada para nelayan di Barelang," paparnya.
Fahrizal mengaku pihaknya tak hanya fokus menambah kuota pertalite bersubsidi.
Karena menurutnya percuma kuota ditambah tetapi, pertalite bersubsidi tidak tepat sasaran.
"Nanti di sektor-sektor nelayan kami akan berikan energi yang lebih sehat.
Misalnya, adanya program untuk nelayan yang pertalite dengan harga premium juga.
Nah hal-hal seperti itu yang kami fokuskan sekarang," katanya.
Selain itu, program pemeratan subsidi Pertamina tidak bisa bekerja sendiri.
Tentunya harus melibatkan pemerintah dalam hal ini Pemko Batam.
"Saya sangat apresiasi dengan apa yang dilakukan pemerintah.
Yang dilakukan pak kadis dalam hal ini Disperindag Batam itu sangat tepat," katanya.
Ia menambahkan artinya yang dilakukan Disperindag Batam sangat konsen pengguaan BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.
Yaitu melayani nelayan, petani masyarakat yang benar-benar terkena dampak ekonomi.
Baca juga: Petinggi Pertamina di Batam Hamili Siswi SMP dan Beri Uang Untuk Gugurkan Kandungan
Baca juga: Petinggi Pertamina Lakukan Hubungan Terlarang dalam Mobil Dinas di Parkiran Mall dengan Siswi SMP
WAWAKO Ungkap Alasan Disperindag Batam Kerap Sidak SPBU
Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad mengungkap alasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam yang gencar menyidak pelansir BBM bersubsidi.
Bersama Pertamina, Disperindag Batam memang intens menyidak sejumlah SPBU.
Sejumlah pelansir juga ditemukan.
Mereka sedang menjalani proses hukum.
Menurut Amsakar, sidak dilakukan lantaran pihak Pertamina berencana mengganti BBM dari jenis premium ke Pertalite.
Sementara setelah dilakukan analisa oleh Disperindag Batam, ternyata BBM jenis Premium ini masih tersisa 87 kiloliter.
"Stok ini diestimasi akan habis sampai dengan Desember 2021 mendatang," kata Amsakar, Jumat (8/10/2021).
Mengingat suasana Covid-19 dan premium masih tersisa, Disperindag Kota Batam mengusulkan ke Pertamina untuk melakukan peninjauan kembali terhadap kebijakan itu.
Dengan adanya kebijakan memberlakukan pertalite ini, maka banyak orang yang memburu BBM jenis premium.
Baca juga: Subholding Gas Pertamina Uji Pasar Program PGN Sayang Ibu Gaskita di Jakarta Tangerang
Baca juga: Beli Pertamax Series, Pertamina Kepri Beri Promo Menarik di Hari Pelanggan Nasional
Amsakar Achmad berharap agar Pertamina melakukan sosialisasi dan edukasi yang baik kepada masyarakat.
Agar jangan ada kecemasan tentang ketersediaan stok.
Ia optimis Disperindag dan Pertamina bisa mengurai persoalan ini.
"Kalau seandainya tak ada proses, maka warga akan terkejut.
Saya setiap kali memantau, bangun tidur ada berita terkait antrean BBM," katanya.
Ia juga menceritakan kisahnya pernah menjabat sebagai Kadisperindag Batam, Gustian Riau.
Dimana ia pernah membuat kebijakan kartu Brizzi.
Sehingga pelansir tak bisa berputar-putar mengisi BBM premium.
Mencegah hal ini terjadi berkesinambungan, Disperindag diharapkan membuat kembali kartu kendali.
Apalagi saat ini fungsi dari Disperindag Kota hanya monitoring.
"Sekarang sudah di handle provinsi. Kewenangan di kota tak ada lagi," katanya.
(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam