BATAM TERKINI
Anggota DPD Richard Pasaribu Datangi Keluarga Bocah Tenggelam di Tanjungbuntung Batam
Anggota DPD RI dapil Kepri, Richard Pasaribu berempati kepada keluarga korban bocah tenggelam di Tanjungbuntung, Batam. Ia mendatangi keluarga korban
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
"Saya rasa kejadian ini wajib kita sampaikan ke Pemerintah Pusat agar perhatian kesehatan harus dibenahi dan hal serupa tidak terulang kembali," imbuhnya.
Ia juga berpesan kepada Pemerintah Kota Batam, dalam hal ini Dinas Kesehatan Batam agar kejadian lambatnya penanganan kesehatan bagi warga, menjadi pelajaran dan dilakukan langkah perbaikan.
Bocah Tenggelam
Sebelumnya diberitakan, Pantai Tanjungbuntung Baru, Bengkong, Kota Batam memakan korban. Seorang anak perempuan warga Bengkong Wahyu meninggal setelah tenggelam di pantai tersebut, Kamis (15/10/2021) sore.
Menurut kesaksian warga, korban sempat bermain air di Pantai Tanjungbuntung bersama keluarganya, sebelum ditemukan tenggelam, sekira sore menjelang malam hari.
"Nggak sempat tertolong, ketika dibawa ke puskesmas terdekat (Puskesmas Tanjungbuntung), tidak ada dokter yang bisa menangani," ungkap Ketua RW 17 Bengkong Wahyu, Ferry Saragih, ketika ditemui di rumah duka.
Warga menyayangkan pelayanan Puskesmas Tanjungbuntung yang buruk membuat nyawa korban, Merry Destaria Br. Nainggolan (12) tak dapat lagi tertolong.
Hingga korban dirujuk ke RS Budi Kemuliaan, dokter di rumah sakit tersebut menyatakan yang bersangkutan telah meninggal sejak satu jam yang lalu.
Ferry menjelaskan, mulanya korban digotong menuju Puskesmas Tanjungbuntung untuk memperoleh pertolongan pertama.
Sebab, ketika diselamatkan, kondisi korban tampak masih bernyawa dan sempat muntah-muntah.
Namun sesampainya di lokasi, puskesmas tersebut terlihat sepi dan hanya dijaga seorang bidan yang merangkap sebagai resepsionis.
Sang bidan mengaku kepada Ferry bahwa sedang tidak ada dokter di puskesmas tersebut, pada sore sekitar pukul 18.00 WIB.
Dokter puskesmas telah berulang kali dikontak oleh bidan, tetapi sama sekali tidak menjawab.
Baca juga: WUJUDKAN Kepri Terang, Kini Aliran Listrik Sudah Masuk Desa di Karimun
Baca juga: HARI Ini, Jumat 15 Oktober Hanya Ada 12 Trip Kapal dari Pelabuhan Sekupang Batam
"Dokter tidak jaga di sana, tidak angkat-angkat telepon, kemudian kami minta tolong panggil ambulans pun sopirnya nggak ada. Ada 1,5 jam kami di puskesmas itu, sama sekali tidak mendapat pertolongan yang layak, akhirnya saya pun membawa korban dengan mobil pribadi ke RS Budi Kemuliaan," jelas Ferry.
Sesampainya di RSBK, dokter yang menangani korban pun menyatakan yang bersangkutan sudah kehilangan nyawanya sejak satu jam sebelum dibawa ke rumah sakit.