HUMAN INTEREST

Alhamdulillah, Berkat Gojek Saya Bisa Bayar Kuliah dan Uang Kos Anak Selama Pandemi Covid-19

“Alhamdulillah, Gojek sangat membantu apalagi saat pandemi khususnya PPKM kemarin,” ujar Muslickhin membatin.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin
DUDUK SENDIRI - Dirver Gojek Muslickhin duduk di pojok ‘Waroeng Nabilla’, Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, Jumat (1/10/2021) tengah malam. 

Editor: Thomm Limahekin

TRIBUNBATAM.id, BATAM – Di bawah gerimis hujan pada Jumat (1/10/2021) tengah malam, Muslickhin duduk sendirian di pojok ‘Waroeng Nabilla’. Driver Gojek ini belum pulang juga ke rumahnya.

Malam itu, warung di Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam ini masih sedikit ramai. Beberapa anak muda asyik bercengkerama dengan pasangannya sambil meneguk minuman dingin dari gelas plastik.

Sementara Muslickhin sibuk memelototi layar handphone-nya dengan tatapan mata yang mulai meredup. Sesekali dia menyibak layar gadget-nya dengan jari telunjuk dari tangan yang sudah berkeriput.

Sejenak dia membaca isi pesan yang muncul, kemudian meletakkan kembali handphone di atas meja bundar di hadapannya. Saat itu, dia hanya ditemani sebuah kursi kosong persis di depannya, dari sisi lain meja.

Sesekali dia membetulkan posisi masker kain berwarna hitam yang menutup mulut dan hidungnya. Masker tersebut begitu khas, ada logo Gojek yang tertera di beberapa sisi permukaan kain.

DUDUK BERSAMA - Dirver Gojek Muslickhin duduk dengan pemilik ‘Waroeng Nabilla’ di Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, Jumat (1/10/2021) tengah malam.
DUDUK BERSAMA - Dirver Gojek Muslickhin duduk dengan pemilik ‘Waroeng Nabilla’ Nelly di Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, Provinsi Kepri pada Jumat (1/10/2021) tengah malam. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Selang beberapa menit kemudian, dia mengaktifkan kembali layar handphone untuk melihat lagi pesan yang masuk. Matanya masih redup, tidak berbinar karena belum ada orderan yang datang.

“Belum ada yang order. Tapi kita harus cek terus,” ujar Muslickhin memulai obrolan.

Sekilas tampak tidak ada yang berubah dari lelaki dengan usia di atas kepala enam ini, sejak Oktober 2020 silam. Tahun lalu pada bulan yang sama, Muslickhin pernah terlihat menunggu orderan di depan ‘Waroeng Nabilla’. Kala itu dia sempat bercerita tentang awal perjuangannya menjadi seorang driver Gojek.

Jaket lusuh berlogo Gojek dengan warna dasar hijau juga masih melekat di tubuhnya yang mulai ringkih. Itu adalah jaket model lama yang hanya dikenakan oleh driver-driver yang sudah bergabung sejak Gojek mulai hadir di Batam.

Jaket model baru agak berbeda; warnanya tidak melulu hijau, ada warna hitamnya yang juga cukup dominan.

“Sejak dulu, hari-hari saya tongkrong di sini saja. Tak ke mana-mana,” ujar Muslickhin

Setiap hari pemilik sepeda motor Honda Revo BP 2652 OG itu menjalani hidup seperti ini. Sore hari sekitar pukul 16.00 WIB dia sudah harus meninggalkan rumahnya.

Muslickhin sekeluarga tinggal di Perumahan Fortuna Raya Blok G Nomor 2, RT 013/RW 004, Sagulung. Jaraknya sekitar 17 kilometer dari tempat tongkrongannya di ‘Waroeng Nabilla’.

Dia baru pulang ke rumahnya pada pukul 05.00 WIB pada hari berikutnya. Dia sengaja memilih waktu kerja pada jam ini. Sebab, pada saat itulah banyak orang menggunakan jasa GoFood.

"Makanya saya jarang pulang makan malam di rumah. Saya makan di luar. Kadang orang beri saya makan. Mungkin mereka lihat saya sudah tua," ucap Muslickhin sambil tersenyum.

Yah, Muslickhin termasuk driver tertua Gojek di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Tubuhnya agak kurus karena termakan usia. Kepala bagian depan sampai daerah ubun-ubun sudah banyak gundul. Kumisnya sudah mulai memutih pula.

DUDUK BERSAMA - Dirver Gojek Muslickhin duduk di pojok ‘Waroeng Nabilla’, Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, Jumat (1/10/2021) tengah malam.
DUDUK SENDIRI - Dirver Gojek Muslickhin duduk sendiri di pojok ‘Waroeng Nabilla’, Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, Provinsi Kepri pada Jumat (1/10/2021) tengah malam. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Semua giginya pun nyaris amblas. Hanya tersisa tiga gigi seri yang masih tercagak di rahang atas sebelah kiri. Barisan gigi yang tidak sempurna ini baru terlihat ketika dia tertawa lebar.

Tidak hanya tua dari segi usia, Muslickhin juga tergolong anggota pertama sejak Gojek mulai dibuka di kota industri ini pada 14 September 2016 silam. Karena statusnya itu, sesama driver Gojek selalu memanggilnya 'Pa De'.

Selang 1,5 bulan setelah Gojek hadir, Muslickhin langsung didaftarkan oleh rekannya. Waktu itu dia baru saja diputus hubungan kerja oleh perusahaan tempat dia bekerja sebelumnya.

Sejak saat itu, dia selalu setia menekuni pekerjaan tersebut. Dia memang dengan sadar tidak mau menjadikan driver Gojek hanya sekadar pekerjaan sampingan.

"Mati atau hidup saya tetap di Gojek. Karena tidak ada lagi pekerjaan yang menjanjikan di usia saya ini," ujar Muslickhin.

Usia yang tidak muda lagi awalnya memang membuat Muslickhin agak kesulitan mengakrabi android. Dia cukup kesusahan belajar bagaimana mengoperasikan aplikasi Gojek dengan segala fitur di dalamnya.

Dia sempat mengikuti pelatihan sebanyak dua kali dari Gojek. Namun, hasilnya justru nihil; dia malah masih juga tidak memahami apa-apa soal aplikasi yang mengandalkan kerja digital ini.

"Akhirnya saya putuskan belajar sendiri. Eh, malah gampang saja. Praktik langsung justru lebih mudah," ucap Muslickhin sambil tertawa lebar.

Kini Muslickhin sudah dapat menikmati usaha kerasnya tersebut. Dia sudah lihai mengoperasikan android dan setia menekuni pekerjaannya sebagai seorang driver Gojek.

TUNJUK PLAKAT - Nelly pemilik ‘Waroeng Nabilla’ di Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, menunjuk plakat penganugerahan Gojek kepadanya pada Jumat (1/10/2021) tengah malam.
TUNJUK PLAKAT - Pemilik ‘Waroeng Nabilla’ Nelly menunjuk plakat penganugerahan Gojek di warung miliknya, Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, Provinsi Kepri pada Jumat (1/10/2021) tengah malam.(TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Dari hasil pekerjaan tersebut, dia sudah menyekolahkan ketiga anaknya. Pekerjaan itu memang sangat membantu perekonomian keluarga mereka apalagi ketika istrinya, Rusmiyati tidak lagi berdagang pakaian akibat didera efek pandemi Covid-19.

Putri pertamanya, Faridah Muyasaro, misalnya telah berkuliah di Fakultas Teknik Pencemaran Lingkungan pada satu Poltek di Jawa. Anak ke duanya, Rafidah Rahmadani duduk di SMAN 5 Kota Batam. Sedangkan Lely Nurhalizah bersekolah di SMPN 9 Kota Batam.

Selama menekuni pekerjaannya, Muslickhin sendiri pernah mengalami masa-masa sulit khususnya selama masa pandemi Covid-19. Kondisi tersebut lebih terasa pada saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di mana pemerintah membatasi ruang gerak dan waktu semua orang. Kebijakan itu cukup mempengaruhi penghasilannya sebagai driver Gojek.

Meskipun demikian, Muslickhin tetap bersyukur sebab toh dia bisa mendapatkan rupiah dari pekerjaannya tersebut. Setidaknya dia masih dapat membayar uang sekolah anak kedua dan ketiga serta biaya kuliah, uang kos dan uang makan putri pertamanya.

“Alhamdulillah, Gojek sangat membantu apalagi saat pandemi khususnya PPKM kemarin,” ujar Muslickhin membatin.

“Penghasilan memang turun. Tapi ada ‘lah uang yang bisa dibawa pulang ke rumah. Pokoknya uang kos dan kuliah anak aman,” tandas lelaki tua itu penuh rasa syukur.

Sebelum pandemi Covid-19, Muslickhin biasanya membawa pulang uang ke rumah sekitar Rp 180 ribu - Rp 200 ribu. Selama PPKM berlangsung, dia masih bisa memperoleh Rp 120 ribu dalam sehari.

Dia memahami kondisi sulit tersebut apalagi ketika banyak orang tidak mudah mencari uang dan pekerjaan. Bahkan tidak sedikit orang juga kehilangan peluang untuk bisa bekerja akibat terpaan pandemi Covid-19.

"Syukur sekali. Makanya saya tak mau lepas pekerjaan ini. Pokoknya hidup, mati saya di Gojek ini sudah 'lah," tegas Muslickhin lagi dengan nada suara yang begitu dalam.

Rasa syukur yang sama diungkapkan juga oleh Nelly, pemilik ‘Waroeng Nabilla’. Seperti Muslickhin, wanita setengah baya itu mengaku selama ini sangat terbantu dengan aplikasi tawaran Gojek.

Karena itu, di tengah masa pendemi Covid-19 bahkan PPKM sekalipun, dia masih bisa membuka warungnya. Dia pun mampu mengupah para pekerjanya sehingga mereka tidak sampai diberhentikannya.

Dia menceritakan, selama PPKM berlangsung, warungnya tidak pernah sepi dari orderan. Hanya saja waktu buka warung harus dibatasi oleh pemerintah hingga pukul 21.00 WIB setiap hari.

Berkat layanan pesan-antar makanan, selama masa PPKM ini Nelly bukan malah me-rumah-kan karyawannya melainkan justru mengumpulkan mereka untuk tinggal bersama di ruangan atas dari warungnya. Dia menginginkan para karyawan tetap bisa bekerja untuk melayani setiap orderan yang masuk melalui aplikasi digital termasuk layanan dari Gojek.

“Alhamdulillah, sekitar 40-50 persen penghasilan kami selama PPKM terbantu oleh aplikasi Gojek dari layanan pesan-antar,” ungkap wanita berkulit putih itu.

TUNJUK PLAKAT - Nelly pemilik ‘Waroeng Nabilla’ di Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, menunjuk plakat penganugerahan Gojek kepadanya pada Jumat (1/10/2021) tengah malam.
TUNJUK PLAKAT - Pemilik ‘Waroeng Nabilla’ Nelly menunjuk plakat penganugerahan Gojek di warung miliknya, Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, Provinsi Kepri pada Jumat (1/10/2021) tengah malam. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Nelly mengenang, ‘Waroeng Nabilla’ sudah mulai menjadi mitra Gojek sekitar November 2016 silam. Semenjak saat itu, warung miliknya seakan mendapat promosi berjalan dan perlahan-lahan mulai dikenal oleh banyak orang.

Tidak sedikit orang dari Sagulung dan Batuaji yang berjarak 20-an kilometer sampai datang mencari ‘Waroeng Nabilla’ untuk menikmati makanan khasnya. Menu unik dari warung tersebut adalah masakan nasi uduk.

“Yah, ini juga berkat jasa Gojek. Misalnya, satu orang pesan lalu dia ceritakan lagi kepada orang lain. Nah, banyak orang akhirnya jadi tahu tentang warung ini,” ujar Nelly begitu bersemangat.

Dalam perjalanan waktu, ada juga aplikasi lain yang juga menyasar layanan pesan-antar makanan dan minuman. ‘Waroeng Nabilla’ beberapa kali sempat mendapat orderan melalui aplikasi baru tersebut.

Namun, Nelly tidak memungkiri kalau orderan pesan-antar yang memakai aplikasi Gojek paling dominan masuk ke warung miliknya itu. Lagi pula, lama-kelamaan orderan dari aplikasi lain tadi mulai jarang masuk ke ‘Waroeng Nabilla’.

Kerja sama antara Gojek dengan ‘Waroeng Nabilla’ yang terjalin sejak 2016 silam itu akhirnya membuahkan hasil yang manis. Nelly bahkan sempat mendapat apresiasi luar biasa dari Gojek.

Tidak sampai setahun berjalan, tempat usaha Nelly tersebut dipilih oleh Gojek sebagai satu-satunya warung dengan orderan terbanyak di Kepri.

Nelly kemudian diundang ke Jakarta dan bergabung dengan mitra Gojek lainnya dari 33 provinsi di Indonesia untuk menerima penghargaan. Pada dinding warung yang bercat kuning itu, foto-foto dan plakat penganugerahan dari Gojek terpampang begitu rapi.

“Inilah bukti kalau tempat usaha kami pernah menjadi warung dengan orderan terbanyak,” ucap Nelly seraya menunjuk satu per satu foto dan plakat tersebut.

Namun, di tengah rasa syukur yang tak bertepi itu, ada kerinduan yang menyesak di hati Muslickhin dan Nelly. Kerinduan tersebut kemudian berhujung pada sebuah harapan yang sama ketika keduanya coba berbicara dari hati yang terdalam di meja bundar itu.

Muslickhin sendiri merunut kembali masa-masa menyenangkan ketika setiap driver Gojek masih diberi peluang untuk mendapatkan bonus harian. Bonus itu diperoleh setelah masing-masing driver mencapai poin target maksimal.

Dia menceritakan, ketika seorang driver menerima tawaran GoRide maka dia sudah mengumpulkan 1 poin. Sedangkan jika seorang driver menyanggupi tawaran GoFood maka dia telah memperoleh 2 poin.

“Biasanya bonus bisa didapat ketika poin misalnya sudah sampai 22,” tegas Muslickhin.

Awalnya jumlah bonus yang diberikan Gojek setiap hari sebesar Rp 80 ribu. Lama-kelamaan jumlahnya kemudian diturunkan lagi menjadi Rp 60 ribu.  Sedangkan 6 bulan terakhir, bonus tersebut justru tidak ada lagi.

“Kalau kerja ada bonus ‘kan kita jadi lebih bersemangat kejar poin,” ucap Muslickhin penuh harap.

Ketiadaan bonus bagi para driver berdampak juga bagi Nelly sebagai pemilik warung. Dia kembali mengenang, dahulu ketika masih ada bonus, banyak sekali driver berkumpul di depan warungnya.

Bahkan sampai tempat tongkrongan di depan ‘Waroeng Nabilla’ pun didominasi pemandangan bernuansa hijau dari warna dasar jaket Gojek para driver yang duduk mengaso sambil menunggu orderan.

“Tapi sekarang satu per satu driver pergi karena tak ada lagi bonus,” ungkap Nelly seraya berharap agar kondisi itu kembali normal seperti dulu.

ANTAR PESANAN - Driver Gojek Muslickhin mengantar nasi goreng pesanan Ardo, karyawan Nex Bar & Resto di kawasan Harbour Bay, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Jumat (15/10/2021) tengah malam.
ANTAR PESANAN - Driver Gojek Muslickhin mengantar nasi goreng pesanan Ardo, karyawan Nex Bar & Resto di kawasan Harbour Bay, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri pada Jumat (15/10/2021) tengah malam. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Di sela-sela obrolan santai tentang harapan yang sama pada Jumat (15/10/2021) tengah malam misalnya, Muslickhin dan Nelly dikejutkan dengan suara dering handphone. Ada orderan dari layanan pesan-antar Gojek yang masuk ke gadget Muslickhin.

"Oh ada orderan masuk. Dia pesan nasi goreng dari ‘Waroeng Nabilla’ ini," celetuk Muslickhin.

Sepuluh menit berselang, Muslickhin lalu memacu sepeda motornya menuju Nex Bar & Resto di kawasan Harbour Bay, Kecamatan Batu Ampar. Dia kemudian bertemu dengan Ardo, karyawan di bar tersebut yang memesan nasi goreng.

"Saya sudah bayar lewat Gopay yah, Pak," ucap Ardo setelah menerima pesanannya dari tangan Muslickhin.

"Oh iya, terima kasih, Dek," jawab Muslickhin sambil tersenyum.

Ardo sendiri mengaku selalu menggunakan layanan pesan-antar makanan dan minuman. Dia sungguh merasakan manfaat dari layanan Gojek ini terlebih pada masa pandemi Covid-19.

Menurut Ardo, layanan tersebut mudah, murah, praktis dan taat pada protokol kesehatan Covid-19. Biaya yang dikeluarkannya pun tidak jauh berbeda ketika dia memasak makanan atau keluar untuk membeli sendiri makanan dan minuman di warung.

"Selama pandemi, saya tidak pernah masak dan beli makanan di luar. Saya selalu pakai layanan pesan-antar makanan," ucap pria yang mengenakan anting di telinga kiri itu.

Yah, memang selama pandemi Covid-19, permintaan konsumen Gojek terhadap layanan pesan-antar makanan dan minuman meningkat drastis. 

Head of Regional Corporate Affairs Sumatera di Gojek Indonesia, Aji Wihardandi mengatakan tren konsumen untuk layanan GoFood justru lebih dominan dan sedikit berbeda dengan layanan GoRide dan GoCar di masa pandemi Covid-19.

"Sebab, selama ini orang tidak ingin keluar rumah. Mereka hanya mau berada di rumah dan segala sesuatu semisal pesan makanan dan barang dilakukan dengan layanan digital," ungkap Aji Wihardandi, Jumat (15/10/2021) sore.

Menurut Aji Wihardandi, Gojek memiliki tiga kelompok layanan kepada konsumen. Pertama, layanan transportasi berupa GoRide dan GoCar. Kedua, layanan pesan-antar seperti GoFood dan GoSend. Ketiga, layanan transaksi berbentuk GoPay.

"Ketiga kelompok layanan tersebut ditawarkan Gojek untuk menjawab kebutuhan konsumen di era digital ini," ungkap Aji Wihardandi.

Selain itu, melalui layanan-layanan tersebut, Gojek memberikan kesempatan kepada mitranya untuk mendapatkan rezeki yang sama. Pada titik ini, Aji Wihardandi lalu menjawab kerinduan serta harapan Muslickhin dan Nelly.

Dia menegaskan, pada prinsipnya Gojek selalu memberikan kesempatan yang sama kepada semua mitra untuk mendapatkan rezeki dalam sehari.

“Soal bonus itu sudah dihitung secara matang oleh tim teknis Gojek,” ungkap Aji Wihardandi.

Dia kemudian menjelaskan, setiap hari Gojek menolong setiap driver untuk mendapatkan uang minimal Rp 130 ribu. Caranya adalah setiap driver dianjurkan untuk mengejar poin target maksimal sebelum pukul 21.00 WIB.

Jika sebelum pukul 21.00 WIB, seorang driver sudah mencapai poin target maksimal 14 misalnya, tetapi pendapatannya masih sekitar Rp 80 ribu, maka Gojek akan menambahkan Rp 50 ribu sehingga driver itu pulang ke rumah dengan mengantongi uang paling kurang Rp 130 ribu.

"Dengan ini, kita mengajak mitra untuk semangat dan rajin bekerja. Siapa yang rajin bekerja tentu mendapatkan penghasilan lebih dong," ujar Aji Wihardandi.

Selain itu, Gojek juga mengurangi biaya pengeluaran driver, antara lain menyediakan bengkel untuk perbaikan kendaraan bermotor dengan biaya lebih murah dari biasanya.

Tidak hanya itu, Gojek menyediakan lagi merchant misalnya warung atau rumah makan dengan biaya makanan dan minuman lebih murah ketika dibeli driver Gojek.

"Dengan demikian, Gojek bantu mengurangi beban pengeluaran dari driver sekaligus mendukung pemilik warung," tegas Aji Wihardandi menjawab harapan Muslickhin dan Nelly.

AJI WIHARDANDI - Head of Regional Corporate Affairs Sumatera di Gojek Indonesia, Aji Wihardandi
AJI WIHARDANDI - Head of Regional Corporate Affairs Sumatera di Gojek Indonesia, Aji Wihardandi (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Program Gojek untuk membantu masyarakat melalui layanan platform digital pun disampaikan oleh VP Strategic Regional Head Sumatera di Gojek Indonesia, Erika Agustine pada webinar, Rabu (13/10/2021) sore.  

Dalam webinar yang digelar melalui kerja sama Gojek dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) itu, Erika Agustine memastikan Gojek semakin menjadi andalan  masyarakat saat pandemi Covid-19.

Di sektor transportasi misalnya, sejak awal pandemi Covid-19, Gojek sudah konsisten menerapkan #ProteksiEkstra. Di sini Gojek mengutamakan standar kebersihan tertinggi untuk pelanggan dan mitra driver.

Gojek coba merealisasikan ProteksiEkstra pada tiga pilar utama, yakni Edukasi, Teknologi dan Infrastruktur. Pilar edukasi diwujudkan dengan sosialisasi kepada pelanggan dan mitra driver, antara lain menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, mengikuti vaksinasi dan lain-lain.

Pilar teknologi diterapkan misalnya dengan memunculkan fitur ceklis protokol kesehatan pada aplikasi pelanggan dan driver serta menampilkan status vaksinasi mitra yang sudah dapat dilihat di aplikasi pelanggan.

Sedangkan pilar infrastruktur dapat dipraktikkan dengan pengoperasian zona nyaman atau titik tunggu pemesanan GoRide dan GoCar instan yang dilengkapi protokol kesehatan ketat serta pemasangan sekat pelindung di armada GoRide dan GoCar.

“Beragam promo tawaran Gojek untuk layanan transportasi. Ada GojekHemat, GojekWib, GojektoSchool, ProtectPlus dan GojekPeduli,” terang Erika Agustine.

Menurut Erika Agustine, Gojek juga menyediakan layanan pesan-antar makanan andalan bagi masyarakat selama pandemi Covid-19. Ada pula tiga pilar utama yang menjadi perhatian Gojek untuk mewujudkan layanan tersebut.

Pertama, Assortment yang mencakup lebih dari 34 juta ragam pilihan menu makanan dan minuman dari ratusan ribu mitra usaha untuk memanjakan berbagai selera kuliner pelanggan dari seluruh penjuru Indonesia.

Kedua, Convenience. GoFood terus mendorong inovasi untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan melalui beragam fitur.

Ketiga, Value for Money. GoFood menghadirkan beragam inisiatif untuk memperkuat nilai value for money melalui Program promo regular, ProteksiEkstra GoFood dan Pendistribusian lebih dari 75.000 tas pengantaran GoFood kepada mitra driver di sejumlah kota se-Indonesia.

“Selain itu Gojek pun menawarkan GoSend, layanan logistik andalan bagi masyarakat selama pandemi Covid-19,” timpal Erika Agustine.

ERIKA AGUSTINE - VP Strategic Regional Head Sumatera di Gojek Indonesia, Erika Agustine (kiri) dalam flayer webinar.
ERIKA AGUSTINE - VP Strategic Regional Head Sumatera di Gojek Indonesia, Erika Agustine (kiri) dalam flayer webinar. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Di sini Gojek menghadirkan GoLogistics yakni layanan logistik on-demand berbasis hyperlocal, untuk menghubungkan pelaku bisnis, baik social seller, UMKM maupun partner e-commerce dengan pengguna atau konsumen.

Erika Agustine menyebutkan layanan yang satu ini mengalami peningkatan sebesar 40 persen selama periode Juni-Juli 2021. Demi memantik simpati pelanggan untuk menikmati layanan tersebut, Gojek menjamin pengantaran cepat, aman dan hemat.

“Pelanggan bisa memanfaatkan akses layanan 24 jam, promo HEMAT, diskon sampai dengan Rp 150 ribu, waktu pick up di bawah 12 menit dan 60 menit kiriman tiba di tempat,” ucap Erika Agustine.  

Pada layanan tersebut, Gojek hadir secara komprehensif untuk membantu UMKM dan bisnis local agar tetap tangguh dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi di masa penuh tantangan ini.

“Dukungan logistik Gojek terhadap UMKM dilakukan dengan cara memberikan voucher diskon ongkir untuk sellers, slot iklan untuk promosi bisnis #BelanjaDariUMKM, 16% peningkatan partner baru yang terhubung melalui GoSend API, kolaborasi pemerintah, hubungkan ribuan para pelaku UMKM melalui GoShop dan sinergi GoTo, kenaikan 2.5x untuk jumlah transaksi GoSend di Tokopedia,” rinci VP Strategic Regional Head Sumatera Gojek Indonesia itu. (TRIBUNBATAM.id/Thomas Tonek Thomlimah Limahekin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved