HUMAN INTEREST

JATUH Cinta Sejak Pertama Kali Datangi RSOB, dr Nurul Widiati SpM Wujudkan Mimpi Jadi Dokter RSBP

dr Nurul Widiati, SpM atau dokter Nuri menceritakan kisahnya saat pertama kali datang ke RSOB hingga jatuh cinta dan bermimpi menjadi dokter.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
dr Nurul Widiati, SpM atau dokter Nuri menceritakan kisahnya saat pertama kali datang ke RSOB hingga jatuh cinta dan bermimpi menjadi dokter. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - dr Nurul Widiati, SpM, nama itu sudah tak lagi asing bagi sejumlah pasien yang pernah berobat ke Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam (RSBP). 

Sudah banyak pasien yang pernah ia tangani sejak bertugas menjadi dokter spesialis mata.

Nama Nurul Widiati sapaan akrab 'Nuri' merupakan satu satunya dokter spesialis mata dengan kemampuan sub vitreo retina di Kota Batam.

Bagi dunia medis, wanita kelahiran 30 Agustus 1983 ini memang masih terbilang muda, tak seperti dokter senior lainnya.

Sejak bertugas di RSBP, banyak kisah pengalaman yang pernah ia lalui. 

Apalagi saat itu RSBP merupakan rumah sakit pertama yang ada di kota Batam

Tak seperti yang ada saat ini, muncul banyak sekali rumah sakit lain yang menyediakan berbagai layanan fasilitas kesehatan. 

“Pada tahun 1990, saat pertama kali saya datang ke rumah sakit yang sebelumnya bernama Rumah Sakit Otorita Batam, tidak banyak layanan yang tersedia. Bahkan untuk dokter spesialis mungkin hanya sekitar 4 orang. Sejak itu rumah sakit ini sudah seperti rumah, sekaligus tempat bermain bagi saya. Masih teringat di benak saya, kalau saat itu sempat terlintas untuk bekerja di sana suatu saat nanti. Mungkin ini yang dikatakan orang kalau apa yang dipikirkan secara terus menerus di alam bawah sadar kita, maka akan menjadi kenyataan. Tentu saja dengan usaha yang maksimal,” ujar dokter Nuri kepada TRIBUNBATAM.id, Jumat (22/10/2021).

Cita–cita saya terwujud, di tahun 2016 saya bergabung di RSBP sebagai dokter spesialis mata.

Saat itu belum banyak yang berubah, dari segi peralatan mata yang dapat dibilang ala kadarnya, sangat kalah jauh jika dibandingkan dengan peralatan di rumah sakit lain yang ada di Batam

Saat itu, lanjut Nuri bercerita ia mengawali sebagai kontrak pegawai RSBP.

Baca juga: Kabupaten Kepulauan Anambas Nol Kasus Covid-19

Baca juga: JADWAL 14 Kapal Ferry di Pelabuhan Sekupang Batam, Jumat 22 Oktober 2021

Tidak lama berselang, terjadi gejolak perubahan di dalam sistem kepegawaian yang membuat para dokter spesialis pergi meninggalkan RSBP. 

“Galau? Pasti. Kalau bukan karena “Ikatan emosional” yang kuat, ditambah dengan support dari dokter senior, mungkin saya sudah lama hengkang mengikuti yang lain,” kata dia.

Waktu berjalan tanpa terasa sudah hampir 6 (enam) tahun saya bekerja di RSBP, dan sudah dalam status pegawai tetap Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Banyak sekali perubahan yang saya saksikan dalam kurun waktu tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved