CORONA KEPRI
Sejak Sekolah Tatap Muka Digelar, Kadisdik Batam Sebut Tak Ada Kasus Covid-19 Berstatus Pelajar
Kepala Dinas Pendidikan Batam, Hendri Arulan mengatakan, sejak PTM diterapkan, masih belum tercatat ada kasus covid-19 berstatus pelajar.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Saat ini Batam masih berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.
Untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Batam, jumlah siswa yang boleh mengikuti belajar tatap muka masih 50 persen dan dilakukan secara bergantian.
Upaya ini untuk mencegah adanya penyebaran Covid-19 dan terjadi gelombang ketiga di Batam.
"Lantaran sesuai dengan SKB 4 Menteri, 2 bulan pertama 50 persen. Berikutnya masa new normal. Tapi kami kawatir dengan kondisi Covid-19, makanya akan kita evaluasi, dan kami akan melaporkan ke Pak Wali," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan, Kamis (28/10/2021).
Diakuinya PTM ini sudah berlaku beberapa bulan.
Kabar baiknya, belum ada penambahan kasus Covid-19 melalui peserta didik ataupun tenaga pendidik.
"Kita lihat juga di rilis Pemko terkait jumlah kasus sejauh ini tak ada. Zero kasus anak sekolah," katanya.
Baca juga: TERUNGKAP! Ternyata Ini Pemicu Harga Minyak Goreng Naik dan Bikin Pedagang Batam Menjerit
Kendati demikian, Hendri menegaskan sekolah tak boleh abai protokol kesehatan. Prokes tetap diberlakukan secara ketat. Seperti pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan.
"Kami belum boleh buka kantin disemua sekolah," ujarnya.
Pesan Presiden Jokowi untuk Pemko Batam
Sebelumnya diberitakan, proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Batam secara terbatas masih terus dilakukan.
Hingga saat ini belum ada satupun siswa yang terpapar Covid-19.
Pemerintah Kota Batam tetap mewaspadai agar jangan sampai ada klaster penyebaran Covid-19.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyampaikan arahan Presiden RI, Joko Widodo juga menyebutkan hal yang sama.
“Presiden sampaikan langsung dalam pertemuan yang dilaksanakan dengan zoom, bahwa ada dua titik krusial yang mesti diperhatikan, yaitu area kantin dan parkiran sekolah,” katanya.
Diakuinya untuk area kantin, Ia menegaskan sampai sejauh ini kantin sekolah di Batam belum beroperasi.
Sedangkan untuk area parkiran, Amsakar sudah meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) memperhatikan pengadaan tempat cuci tangan.
Baca juga: NGAKU Kena Begal dan Lapor Polisi, Seorang Pria di Batam Justru Dibui, Ini Sebabnya
Baca juga: Belanja di Matahari Department Store Bisa Liburan Gratis, Cek Syaratnya
“Saya sudah pesankan betul kepada pak Kadis, agar disiapkan tempat cuci tangan, dan hal itu sudah di-follow up ke Sekolah,” katanya.
Bahkan seluruh satuan pendidikan di Kota Batam telah melaksanakan PTM, totalnya mencapai 370 satuan pendidikan baik tingkat maupun SMP negeri dan swasta.
“Alhamdulilah tidak ada klaster, tetap antisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Amsakar.
Untuk teknis pelaksanaan PTM, dilakukan secara terbatas. Yaitu hanya diisi 50 persen dari total kapasitas.
Selain itu, pembelajaran di tingkat SMP dalam satu jam pelajaran maksimal dilakukan dalam waktu dua jam, sedangkan di tingkat SD maksimal hanya dilakukan dalam waktu satu jam.
“Selain itu, masih tetap sistem shift, setelah shift pertama selesai, maka dilanjutkan shift kedua pada hari yang sama,” katanya.
Seperti diketahui, PTM mulai dilaksanakan pada 21 September 2021. Sampai sejauh ini belum ada ditemukan klaster penyebaran Covid-19 di Sekolah. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google