SOSOK Cleaning Service Temukan Dompet Senilai Rp 35,5 Miliar Dalam Bandara

Cleaning service bandara menemukan dompet senilai Rp 35,5 Miliar. Sikap jujurnya itu mendapat simpati publik.

TribunBatam.id/Istimewa
Petugas cleaning service Bandara Soekarno-Hatta, Halimah (29), saat menyerahkan dompet berisi cek senilai Rp 35,5 miliar kepada petugas Avsec, Jumat (29/10/2021). 

TANGERANG, TRIBUNBATAM.id - Sikap seorang petugas cleaning service di Bandara Soekarno-Hatta, Halimah menuai simpati publik.

Wanita 29 tahun itu tak sengaja menemukan dompet di area Central Corridor Departure Terminal 2 E Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Jumat (29/10).

Team Leader Cleaning Service Terminal 2 ini langsung melaporkan penemuan dompet warna coklat itu kepada Supervisor Aviation Security (Avsec) yang bertugas ketika itu tanpa memeriksa isinya.

Saat diperiksa, dompet tersebut berisi 4 buah buku tabungan berbagai bank, sebuah paspor dan dua lembar cek senilai Rp 35,5 miliar.

Kejujuran Halimah ini pun mendapat apresiasi dari PT Angkasa Pura Solusi.

Baca juga: Detik-detik BNN Ringkus Penumpang di Ruang Transit Bandara Soekarno-Hatta

Baca juga: Mafia di Bandara Soekarno Hatta, dari Luar Negeri Bayar Rp 6,5 Juta Tanpa Karantina Covid-19

"Besar atau kecil nilai barang, selama itu bukan milik kami, maka sudah jadi kewajiban bagi petugas di lapangan untuk melaporkannya," kata Halimah di Bandara Soekarno-Hatta dalam rekaman suara seperti dikutip TribunJakarta.com.

PT Corporate & Marketing Communication Manager Angkasa Pura Solusi, Virgiawan sangat mengapresiasi kejujuran dari petugas cleaning service.

Ia mengimbau kepada pemilik dompet yang tercecer tersebut dapat menghubungi call center Bandara Soekarno-Hatta di 138.

"Kami sangat mengapresiasi sekali.

Semoga prinsip amanah yang dipegang teguh Halimah dapat memotivasi rekan-rekan lain untuk senantiasa menjunjung tinggi integtritas dalam bekerja serta amanah," ucap Virgiawan.

Mengapresiasi kejujurannya dalam bertugas, management PT Angkasa Pura Solusi akan memberikan reward kepada petugas tersebut," tutup Virgiawan.

SEJARAH Singkat Bandara

Jasa besar Soekarno bagi bangsa Indonesia memang tidak dapat dipungkiri lagi.

Baca juga: Kronologi Mobil Camry Tabrak Motor Polisi dan 3 Mobil Dinas Kementerian di Bandara Soekarno Hatta

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Pulang 970 Personel Avsec Siaga, Bandara Soekarno-Hatta Diperketat Polri dan TNI

Bersama M Hatta, Soekarno telah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 silam.

Oleh karena itu, bersama M Hatta, Soekarno pun digelari sebagai Pahlawan Proklamator.

Selain sebagai Proklamator, Soekarno juga dikenal sebagai Presiden pertama Indonesia.

Selang beberapa tahun kemudian, Soekarno pun wafat.

Oleh presiden yang memimpin saat itu, Soeharto, jenazah Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Terkait hal ini, seorang aktor yang pernah memerankan sosok Soeharto di film "Pengkhianatan G30S/PKI", Amoroso Katamsi, pernah angkat bicara.

Hal itu sebagaimana yang tertulis dalam buku "Pak Harto The Untold Stories".

Amoroso mengatakan, dia pernah menanyakan hal itu kepada Soeharto.

Menurut Amoroso, terdapat sejumlah hal yang disampaikan Soeharto terkait alasan memakamkan Soekarno di Blitar.

Satu di antaranya karena di sana, jenazah Soekarno bisa dimakamkan dekat dengan sang ibu.

"Ketika Bung Karno meninggal mau dimakamkan di mana, karena ketika itu terdapat berbagai masukan dari keluarga beliau.

Tetapi saya ingat bahwa Bung Karno adalah orang yang sangat menghargai ibunya. Jadi saya putuskan beliau dimakamkan dengan ibunya di Blitar," kata Amoroso, menirukan Soeharto.

Selain itu, hal tersebut juga sebagai bentuk penghormatan Soeharto kepada Soekarno.

Sebab, Amoroso pernah menanyakan sesuatu kepada Soeharto terkait perannya dalam film "Trikora".

"Ketika itu Bapak kan ngendhiko (mengatakan), saat Bung Karno bertanya kepada Bapak, aku iki arep mbok apakke (saya ini mau kamu apakan)?," ujar Amoroso, yang kembali menirukan ucapan Soeharto.

Mendapat pertanyaan dari Soekarno, Soeharto pun segera menjawabnya.

"Saya ini orang Jawa. Saya menganggap Bapak adalah bapak saya, sehingga prinsipnya adalah mikul dhuwur mendhem jero (mengangkat semua kebaikan setinggi-tingginya, menimbun semua keburukan sedalam-dalamnya)," kata Amoroso, yang masih mengulang ucapan Soeharto.

Satu di antara cara yang disampaikan Soeharto adalah mengabadikan nama Soekarno di pintu gerbang Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Dokter di Bandara Soekarno Hatta Diduga Lakukan Pelecehan dan Pemerasan ke Seorang Calon Penumpang

Baca juga: PSBB Jakarta, Ini 6 Syarat Calon Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno Hatta yang Wajib Dipenuhi

"Situasi politik pada waktu itu tidak memungkinkan saya berbuat banyak kepada Bung Karno, karena itu akan bertentangan dengan kehendak rakyat.

Tetapi sesudah semuanya reda, saya segera memerintahkan untuk mengabadikan nama beliau di pintu gerbang Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta," tutur Amoroso menirukan jawaban Soeharto.

Amoroso juga mengungkap alasan Soeharto memberikan gelar Pahlawan Proklamasi kepada Soekarno.

Menurutnya, saat itu ada banyak pertentangan atau perdebatan mengenai gelar pahlawan untuk Soekarno.

Tidak hanya itu, Soeharto juga sempat berpikir, gelar pahlawan apa yang paling tepat untuk Soekarno.

Hingga, akhirnya Soeharto pun memberikan gelar Pahlawan Proklamasi kepada Soekarno.

"Akhirnya saya berikan nama Pahlawan Proklamasi dan itu tidak ada yang bisa melawan, karena memang kenyataannya Bung Karno adalah Sang Proklamator," ujar Amoroso, yang sekali lagi menirukan ucapan Soeharto.

Megawati ungkap keluarga tak setuju Bung Karno dimakamkan di Blitar

Dalam Haul Bung Karno ke-48 di Makam Bung Karno, Bendogerit, Blitar, Sabtu (20/6/2018) lalu, Putri Bung Karno, yaitu Megawati Soekarnoputri, berkesempatan memberikan sambutan sebagai perwakilan dari keluarga besar Bung Karno.

Presiden RI ke-5 tersebut menceritakan, bagaimana perjuangan ayahnya bukan hanya dalam memerdekakan Indonesia, tapi juga bangsa-bangsa lain yang terjajah.

Baca juga: VIDEO - APD dan 40 Ton Alat Kesehatan dari China Tiba di Bandara Soekarno Hatta

Baca juga: 7 Mobil Mewah Misterius di Bandara Soekarno Hatta, Tarif Parkirnya Sampai Ratusan Juta

"Dedikasi Bung Karno kepada bangsa dan negara, baik dalam pemikiran maupun karya, dan perjuangannya sangat luar biasa. Tidak heran rakyat Indonesia menyebut beliau Proklamator, Bapak Bangsa, dan juga sering disebut penyambung lidah rakyat Indonesia," kata Megawati.

Air mata Megawati mulai menetes saat menceritakan, bagaimana kehidupan Bung Karno di akhir-akhir umurnya.

Yang justru harus dibuang dan dipenjara oleh pemerintah yang baru.

"Saya ikhlas dibuang, dipenjara, karena saya yakin, suatu saat kita akan punya negara dan bangsa, itu yang diceritakan Bung Karno kepada kami, anak-anaknya," ujar Ketua Umum PDI Perjuangan ini.

Ketika Bung Karno meninggal, Megawati menceritakan bahwa keluarga tidak menyetujui untuk dimakamkan di Blitar.

"Tetapi karena pada waktu itu pemerintahan begitu keras, jadi seluruh keluarga akhirnya merelakan untuk dimakamkan disini," lanjutnya.

Ketika jenazah Bung Karno sampai di Kota Blitar, Megawati mengatakan banyak rakyat yang datang untuk mengantarkan jenazah Bung Karno.

"Padahal waktu itu, masyarakat tidak boleh banyak yang datang dan sangat dijaga dengan kuat, tetapi saya masih ingat arus dari rakyat itu tidak ada yang bisa membendung, karena rakyat memang mencintai beliau," kata Megawati sambil menyeka air matanya.

Bahkan tidak cukup sampai di situ, Megawati menganggap telah terjadi Desoekarnoisasi, yang bertujuan untuk menghilangkan ide dan gagasan yang telah dibangun oleh Bung Karno, di negara yang telah dimerdekakannya sendiri.

"Tapi saya bilang kepada Ayah saya, kami meminta izin pada beliau, kali ini Bapak, saya terjunkan salah satu cucu kamu yaitu Puti Guntur Soekarno, saya minta kepada rakyat Jatim untuk bisa menghargai Bung Karno dengan memenangkan cucunya bagi Jatim," kata Megawati.(TribunJakarta.com/Ega Alfreda) (TribunJatim.com)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Bandara Soekarno Hatta

Sumber: TribunJakarta.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved