Harga Minyak Goreng Naik, Penjual Telur Gulung di SP Plaza Batam Ini Ikut Menjerit

Penjual telur gulung di kawasan SP Plaza Batam, Dabot mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng. Ia sempat bingung, sementara harga jualannya tak naik

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Rahma Tika
Dabot, penjual telur gulung di SP Plaza Batam keluhkan harga minyak goreng yang naik drastis, sementara pendapatannya ikut menurun. Foto diambil Sabtu (6/11/2021) 

Padahal sebelumnya ayam potong dijual dengan harga Rp 32 ribu hingga Rp 36 ribu per kilogram.

Sama halnya dengan harga minyak goreng. Minyak goreng kemasan dijual dengan harga Rp 30 ribu per 2 liter.

Padahal sebelumnya hanya dijual dengan harga Rp 25 ribu hingga Rp 26 ribu per 2 liter.

Kondisi ini tampak dikeluhkan sejumlah ibu-ibu yang berbelanja ke Pasar Botania 1, Rabu (27/10/2021).

Seorang Warga Taman Raya, Erlita (32) mengaku bingung menjual ayam penyetnya.

Pasalnya harga ayam potong tak kunjung turun-turun.

"Saya bingung mau jual ayam penyet berapa lagi. Biasanya 1 porsi Rp 13 ribu tanpa nasi. Tapi sudah semingguan ini harga ayam tak turun-turun," ujar wanita berkerudung coklat ini.

Baca juga: BURUH Batam Gelar Demo, Ketua Apindo : Utamakan Berunding Dibanding Turun ke Jalan  

Ia tampak merasa dilema, apabila dinaikkan ia khawatir para pelanggannya akan berpindah ke penjual ayam penyet yang lain.

Sementara apabila bertahan dengan harga yang sama, ia bukan memperoleh keuntungan melainkan bisa rugi.

"Saya jualan itu dikomplek rumah aja kak. Kalau makin mahal nanti mereka pindah ke jualan yang lain. Persaingan semakin ketat. Tapi ayam mahal, minyak mahal," katanya.

Hal yang sama juga dikeluhkan Pedagang Peyek di Perumahan Bukit Raya Batam Center, Ida (42).

Ia sangat mengeluhkan harga minyak goreng tang tak kunjung turun.

"Mahal minyak goreng ini kak. Apalagi saya jual peyek. Mau gimana lagi buat harganya kan," ujarnya sembari mengusap keringat di keningnya.

Ia menambahkan kesehariannya hanya sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Memilih berjualan demi membantu suaminya bekerja.

"Lumayan buat tambah-tambah uang jajan anak. Palingan untung per peyek Rp 500 saja," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika/Roma Uly Sianturi)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved