WISATA KEPRI
Melihat Warisan Budaya Melayu Tudung Manto, Kemenkumham Mengakui Haknya
Warisan budaya khas Melayu ini masih terjaga di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Apa itu?
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri punya warisan sejarah khas Melayu yang haknya sudah diakui.
Tudung Manto namanya. Beberapa waktu lalu, Kabupaten Lingga menerima sertifikat kekayaan Intelektual Komunal Tudung Manto dari Kementerian Hukum dan HAM.
Ini dipertegas dalam bentuk Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Pengetahuan Tradisional.
Penghargaan tersebut diberikan terkait Hak Cipta dalam rangka perlindungan Pengetahuan Tradisonal berdasarkan Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga pun mendukung pelestarian Tudung Manto itu.
Lewat Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga bersama TP PKK Kabupaten Lingga mengelar acara Fashion Show Tudung Manto, Sempena Hari Jadi Kabupaten Lingga ke-18 tahun di taman Tanjung Buton, Daik Lingga, Sabtu (13/11).
Baca juga: Objek Wisata Lingga Ini Sarat Nilai Sejarah, Pilihan Destinasi Wisata Kepri
Baca juga: Waspada Cuaca Buruk, Satpolairud Polres Lingga Datangi Pelabuhan Jagoh Beri Imbauan
Peserta merupakan perwakilan dari beberapa kecamatan di Kabupaten Lingga.
Dengan geliat melestarikan, mensosialisasikan, mempromosikan bahkan membesar nama dari Tudung Manto.
Selain itu juga menggelar workshop, yang telah dilakukan di Komplek Istana Damnah dan acara fashion show oleh Dinas Kebudayaan dan TP PKK Kabupaten Lingga.
"Memang sangat perlu kita dukung, kita dorong agar betul-betul menjadi roh. Kebudayaan ini memang haru bekerja dengan ikhlas. Apalagi kita sebagai Bunda Tanah Melayu," kata Nizar.
Nizar menegaskan, selama masa pemerintahannya bersama Neko Wesha Pawelloy sebagai Wakil Bupati, kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan harus benar-benar terangkat.
Sebagai Bunda Tanah Melayu hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan harus menjadi rohnya Kabupaten Lingga.
"Ada satu budaya seperti Sandiwara Bangsawan yang mulai memudar. Hanya karena perbedaan pandangan politik.
Padahal Sandiwara Bangsawan sudah dinobatkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) RI yang berasal dari Kabupaten Lingga," terang mantan Ketua DPRD Lingga ini.
Dinas Kebudayaan Lingga, Nizar berharap harus benar-benar berkerja dengan ikhlas. Dan menepis segala bentuk intervensi yang masuk dari pihak manapun.
Sebab menurutnya, masih banyak budaya yang ada di Kabupaten Lingga, yang keberadaannya harus diangkat, seperti Gurindam Lingga.
Baca juga: Wisata Religi di Pulau Bintan, Ada Patung Berlapis Emas 22 Karat
Baca juga: Jadi Destinasi Wisata Kepri, Pulau Pangeran Anambas Catat Prestasi Level Nasional
Pemerintah daerah juga ingin, kegiatan yang terkait Gurindam 12 yang telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan, beberapa waktu lalu menghasilkan output yang baik.
"Kita ada Gurindam Lingga, dan itu harus diangkat pasca kegiatan Gurindam 13 yang dilakukan beberapa waktu lalu. Jadi harus ada output yang baik," jelas Nizar.
Terakhir Nizar juga meminta, dari TP PKK Lingga yang saat ini tengah serius mendalami terkait Tudung Manto, dapat meningkatkan jumlah produksinya.
Saat ini hanya tersisa 20 pengrajin, dan untuk kedepannya harus mendapat penambahan jumlah pengrajin.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri Buralimar sebelumnya optimistis geliat pariwisata di Kepri perlahan namun pasti bangkit dari pandemi covid-19.
Di tengah pandemi Covid-19 saat ini Buralimar berharap Kepulauan Riau yang menjadi pintu masuk bagi wisatawan asing bisa disambut dengan baik.
Ia juga berharap di tahun 2022 di awal Januari mendatang tidak ada lagi antigen maupun PCR.
Meski demikian, pemberian vaksinasi corona secara penuh wajib dilakukan untu menjamin imun tubuh.
Berdasarkan data hasil dari Pemko Batam sudah 70,1 persen tingkat kekebalan masyarakat Batam.
Baca juga: Indahnya Pantai Berpadu Sunset ada di Lingga, Jadi Destinasi Wisata Kepri
Baca juga: Melihat Air Terjun Gunung Hiu Destinasi Wisata Kepri di Natuna
Tempat atau destinasi wisata setidaknya masyarakat disekitar lokasi sudah divaksin seluruhnya.
Seperti di Lagoi sudah 2000 ribu masyarakat nya yang divaksin, kemudian Nongsa sekitar 3000 yang divaksin.
"Kami berharap semoga keadaan ini segera pulih, minimal travel agent. Apalagi saat ini perkembangan Covid-19 kita belum terlalu stabil, namun di bulan Desember kita siap bagi teman-teman yang menyediakan paket - paket sudah bisa segera dipersiapkan. Saat ini juga antigen sudah turun ya harganya, lalu PCR juga sudah cukup terjangkau harganya," kata Buralimar.(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Wisata Kepri