KEPRI TERKINI
Sekdaprov Kepri Minta Kadis DKP Data Lokasi Potensial Pengembangan Budidaya Hasil Laut
Pemprov Kepri memberi atensi pengembangan budidaya hasil laut. Sekdaprov Kepri Lamidi memberi arahan ke Kadis DKP terkait hal ini.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri meminta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) untuk mendata titik yang layak untuk pengembangan budidaya.
Penjabat (Pj) Sekdaprov Kepri, Lamidi berharap dengan dukungan program-program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, percepatan pembangunan pengembangan Perikanan seperti budidaya ikan, rumput laut, udang dan teripang dapat menjadikan Kepri yang sejahtera.
Lamidi memaparkan, bahwa Kepri memiliki 2.408 pulau.
Dari jumlah tersebut, pulau yang berpenghuni sebanyak 387 pulau. Dengan 96 persen laut dan luas daratan hanya 4 persen yang terbagi atas 7 Kabupaten dan Kota.
"Minimalnya kita ada sekitar 387 titik yang berpotensi menjadi kegiatan lahan budidaya. Apabila ada masyarakat tinggal di pulau itu berarti ada tempat-tempat yang layak untuk dikembangkan jadi budidaya," paparnya.
Baca juga: Gubernur Kepri Ingin Budidaya Ikan Jadi Embrio Kebangkitan Hasil Laut Kepri
Baca juga: Gubernur Kepri Apresiasi Polri dan IWAPI Bantu Capaian Vaksinasi Corona
Dengan kondisi geografis seperti itu, Pj. Sekda meyakini Kepri memiliki potensi perikanan yang luar biasa, meski di beberapa daerah masih harus dibangun infrastruktur yang memadai.
"Baru setelah diidentifikasi, kami dapat mengusulkan kepada KKP agar pihak Kementerian mengetahui bahwa terdapat potensi besar budidaya perikanan di Kepri. Kemudian bisa didukung dengan program-programnya," kata Pj. Sekda saat menghadiri Rapat Teknis Dirjen Perikanan Budidaya KKP RI bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Se-Provinsi Kepri di Ruang Rapat Utama Lt. 4 Kantor Gubernur Dompak, Tanjungpinang, Jumat (12/11).
Hadir dalam rapat tersebut Direktur Pembenihan Nono Hartanto, Dekan Kelautan dan Perikanan UMRAH Noni, Kepala BPBL Batam Toha Tuaihadi, Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten dan Kota Se-Provinsi Kepulauan Riau dan Praktisi Pengusaha Budidaya Imam.
Selain itu, Lamidi juga meminta kepada KKP untuk memberikan bantuan berupa teknologi pembibitan, yang mana kegunaannya untuk meningkatkan kualitas pembenihan di Kepri.
Selanjutnya yang kedua adalah teknologi pembuatan pakan, karena budidaya di Kepri masih bergantung pada ikan runcah (tamban dan selayang) untuk pakan yang harganya lebih tinggi.
Baca juga: Pembangunan Daerah Wajib Direncanakan, Gubernur Kepri : Harus Matang dan Bebas Korupsi
Baca juga: Gubernur Kepri Ingatkan Pelaku Industri Kelola Limbah dengan Baik
"Sehingga kita dapat menggunakan teknologi ini pada waktu tertentu, seperti contoh pada musim utara yang susah untuk mendapatkan bibit untuk dikembangkan serta pakan karena bersaing untuk mendapatkannya," pintanya.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP TB. Haeru Rahayu meminta sektor perikanan budidaya agar dapat mengoptimalisasi sumberdaya perikanan budidaya secara produktif dan berwawasan berkelanjutan.
"Kami memiliki 3 konsep ekonomi biru yaitu teknologi inovasi, ekonomi dan ekologi yang outcomenya produksi ikan yang maksimal serta berdaya saing, peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat serta perikanan budidaya yang efesien dan ramah lingkungan," tegasnya.
Mantan Dirjen PSDKP KKP RI ini menerangkan pada tahun 2021 sampai dengan 2024 ada 3 program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Yang salah satunya dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan.
"Terobosannya yaitu pengembangan perikanan budidaya untuk ekspor yang didukung riset Kelautan dan Perikanan dan pembangunan kampung perikanan untuk budidaya ikan air tawar, payau dan laut," terang Haeru.