PEMPROV KEPRI

Jembatan Batam-Bintan Solusi Tepat Mempercepat Pemerataan Pembangunan dan Perekonomian Kepri

Visi Pemerintah Provinsi Kepri saat ini, yakni ‘Terwujudnya Kepulauan Riau yang Makmur, Berdaya Saing dan Berbudaya’.

Penulis: Endra Kaputra |
ISTIMEWA
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, SE MM foto bersama Kepala Bapenas RI, Suharso Monoarfa, dan Staf Khusus Gubernur, Sarafudin Aluan. 

Kita tidak bisa hanya mengandalkan daratan saja, karena Daerah Kepulauan juga memiliki pulau-pulau terluar terbanyak di Indonesia yang perlu diperhatikan dan mendapat peran yang sama untuk Indonesia.

Bicara mengenai negara maritim, bahwasanya kita sedang berbicara soal kewibawaaan bangsa.

Karena kita berbatasan langsung dengan negara-negara lain, dan sudah masanya bagi kita untuk menghiasi wilayah maritim kita dengan infrastruktur-infrastruktur yang iconic sekaligus bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Salah satu jawabannya adalah Jembatan Batam-Bintan ini.

-Jembatan Terpanjang di Indonesia

Jembatan yang akan menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia.

Yakni akan dibangun dengan panjang 14,763 kilometer dan nilai investasi sekitar Rp13,66 triliun.

Jembatan ini diharapkan dapat memudahkan mobilitas kendaraan dari kedua wilayah.
Selain melancarkan mobilitas kendaraan.

Juga akan memperlancar mobilitas orang, barang dan uang dan muaranya bisa meningkatkan speed pertumbuhan perekonomian kedua wilayah, dan selanjutnya menjalar ke wilayah-wilayah lain yang ada di Kepri.

Desain jembatan ini sudah mulai dirancang oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sejak tahun 2005, kemudian diperbarui tahun 2010.

Jembatan Batam-Bintan ini direncanang bisa dilewati kendaraan dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam.

Jembatan Batam-Bintan ini juga dirancang memiliki vertical clearance yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan yaitu Batam-Tanjung Sauh setinggi 27 meter dan Tanjung Sauh-Batam setinggi 40 meter.

Penetapan vertical clearance tersebut yang menyebabkan perubahan nilai investasi dari Rp 8,78 triliun menjadi Rp 13,66 triliun.

Tujuannya agar tidak mengganggu aktivitas lalu-lalang kapal-kapal besar.

Jembatan Batam-Bintan juga didesain dengan satu on/off ramp yang berlokasi di Pulau Tanjung Sauh.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved