KEPRI TERKINI
TNI AD Gerak Cepat Fasilitasi Operasi Remaja 16 Tahun Telan 2 Jarum Pentul
Ibu remaja 16 tahun yang tak sengaja menelan 2 jarum pentul mengapresiasi langkah TNI AD memfasilitasi operasi putrinya.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Remaja putri asal Moro, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Fitri Ramadani kini bisa bernapas lega.
Ia bersama keluarga tak perlu lagi memikirkan biaya operasi untuk mengangkat dua jarum pentul di saluran pencernaan gadis 16 tahun ini.
TNI Angkatan Darat langsung sigap membantu pelajar SMPN 1 Moro yang harus bertahan menahan sakit sejak 20 November 2021.
Korem 033/Wira Pratama melalui Kodim 0317/TBK memfasilitasi tindakan bedah Fitri Ramadani.
Untuk mengeluarkan kedua jarum itu, Fitri harus dirujuk ke RS. Awal Bros Batam.
Namun, pihak keluarga terkendala untuk biaya operasi dan juga tidak memiliki BPJS Kesehatan.
Baca juga: Capaian Tim Vaksinasi Mobil Gurindam 12 Korem 033/WP Sudah 77,79 Persen
Baca juga: SMP Swasta Vidya Sasana Menangkan Lomba Video Kreatif Kodim 0317/TBK
Kondisi ini akhirnya mendorong Korem 033/WP dan Kodim 0317/TBK untuk membantu Fitri.
Fitri diberangkatkan ke Batam pada Jumat (26/11/2021) siang.
Sang ibu, Maryana tampak bahagia saat mendengar anaknya akan dioperasi. Ia mengucapkan terima kasih atas kepedulian Korem 033/WP dan Kodim 0317/TBK terhadap anaknya.
"Saya mewakili keluarga sangat berterima kasih kepada bapak Danrem dan bapak Dandim atas bantuan dan kepeduliannya terhadap anak saya," ujar wanita 39 tahun itu dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Minggu (28/11/2021).
Sementara Komandan Kodim (Dandim) 0317/TBK Letkol Inf Agus Rediyanto mengatakan, difasilitasinya Fitri agar bisa dioperasi merupakan perintah langsung Komandan Korem (Danrem) 033/WP Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu.
"Perintah langsung bapak Danrem, ia ingin Fitri bisa segera dioperasi," kata Dandim Agus.
Untuk saat ini Fitri sudah di tangani oleh tim medis di rumah sakit Awal Bros Batam.
"Kami sambil menunggu perkembangan atas penanganan yang dilakukan oleh tim medis terhadap Fitri," ucapnya.
Semoga Fitri cepat pulih dan segera beraktivitas seperti sediakala.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di GOR Temenggung Abdul Jamal Batam Dibantu Tim Vaksinasi Korem 033/WP
Baca juga: Malang Nasib Pelajar SMPN, Rencana Operasi Pengambilan Jarum Pentul Terbentur Biaya
MALANG Nasib Fitri
Malang nian nasib Fitri Ramadani. Pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SPMPN) 1 Moro, Kabupaten Karimun, Kepri sesekali menahan rasa sakit.
Remaja 16 tahun itu hanya meminum obat seadanya.
Rasa sakit pada bagian pencernaannya bukan tanpa sebab.
Dua jarum pentul yang masih bersarang pada saluran pencernaan Fitri mengharuskan adanya tindakan medis segera.
Namun apa daya, Fitri yang lahir bukan dari keluarga mampu itu hanya bisa pasrah menunggu uluran tangan dermawan.
Rencana operasi pengangkatan jarum pentul di salah satu rumah sakit ternama di Batam harus diurungkan.
Selain karena biayanya yang tidak sedikit, Fitri rupanya belum memiliki BPJS Kesehatan.
Ibu Fitri Ramadani bekerja sebagai seorang Asisten Rumah Tangga (ART) di Batam.
Sejak kecil, Fitri tinggal bersama neneknya.
Baca juga: Kerupuk Atom Khas Moro Karimun Tembus Pasar Singapura di Tengah Pandemi Covid
Baca juga: Dua Pejabat di Korem 033/WP Berganti, Ini Pesan Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu
Sementara Sang ayah lebih dulu menghadap Sang Pencipta.
Penanganan medis sebelumnya diterima Fitri dari Puskesmas Moro.
Keluarga dan kerabat yang mengetahui Fitri tak sengaja menelan dua jarum pentul sekaligus langsung membawanya ke fasilitas kesehatan (faskes) milik pemerintah itu.
Dari situ, pihak puskesmas merujuknya ke RSUD Muhammad Sani Karimun.
Dari hasil rontgen rumah sakit pula, dua jarum pentul itu terlihat jelas masih berada di saluran pencernaannya.
"Saat itu, dia sedang memainkan jarum pentul di mulutnya. Entah bagaimana dia tidak sadar minum air putih hingga masuklah jarum pentul tersebut dalam perutnya," jelas Sazuki, salah satu sahabat Fitri kepada TribunBatam.id, Jumat (26/11/2021).
Pihak RSUD Muhammad Sani Karimun lantas merujuk remaja 16 tahun itu ke rumah sakit di Batam untuk menjalani bedah digestif.
Sazuki mengaku jika BPJS Kesehatan Fitri sedang diproses.
Sesuai aturan, masa waktu pembuatan BPJS Kesehatan menunggu aktif selama 2 pekan.
Sementara Fitri harus segera mendapat perawatan medis.
Baca juga: Mantan Dandim 0316 Batam Jadi Jendral, Kini Jabat Korem 162/WB
Baca juga: Babinsa Kodim 0317/TBK Dampingi Imunisasi Anak Sekolah di Pulau Moro, Pastikan Generasi Muda Sehat
Sazuki berharap status BPJS Kesehatan Fitri bisa segera aktif.
“Semoga BPJS Fitri bisa segera aktif, karena kami khawatir melihat kondisinya yang saat ini masih kesakitan, makan juga susah dan bahkan sempat muntah darah,” tambahnya.
Sementara Manajer Pelayanan Pasien RSUD Muhammad Sani Karimun, Siti Rusnawati membenarkan bahwa Fitri harus menunggu BPJS Kesehatannya aktif agar bisa dirujuk untuk dibedah di rumah sakit Batam.
Mengenai kondisinya, ia menegaskan pihak RSUD Muhammad Sani Karimun selalu siap untuk menangani Fitri selama menunggu bedah tersebut.
“Menurut dokter, untuk pasien menunggu aktifnya BPJS Kesehatan itu masih aman. Pihak rumah sakit juga akan selalu siap untuk menangani pasien jika tiba-tiba terjadi keluhan pada kondisinya,” ucap Siti.(TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng/Yeni Hartati)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Kepri