WISATA KEPRI
Wisata Kuliner Kepri Ini Tawarkan Aneka Makanan Khas Melayu, Harganya Murah Meriah
Destinasi wisata Kepri ini menawarkan aneka kuliner khas Melayu dengan harga yang terjangkau.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
"Sekarang kan sudah lebih baik. Ada beberapa yang sudah dilonggarkan, sudah boleh dibuka. Tinggal penerapan prokesnya yang dijaga," ujarnya.
HARGA Terjangkau
Wisata Kuliner Tanjung Buton di Desa Mepar, Kabupaten Lingga sudah menjadi buruan warga setempat untuk menikmati aneka kuliner.
Mulai dari kuliner yang sering ditemui, hingga kuliner khas Melayu Kabupaten Lingga.
Namun pengunjung tidak perlu khawatir, berburu kuliner di Tanjung Buton ini tidak membuat boros saku para pengunjung.
Harga yang terjangkau buat masyarakat umum, salah satu alasan yang membuat tempat ini jadi favorit bagi para pengunjung.
Mulai dari Rp 2 ribu untuk harga otak-otak, hingga Rp 15 ribu ke atas untuk makanan khas Melayu Lingga dan makanan lainnya, seperti sate dan sejenisnya.
Sementara untuk minuman, dimulai harga Rp 5 ribu dari es teh hingga air kelapa muda yang segar, mulai dari Rp 10 ribu ke atas.
Baca juga: Kuliner Khas Kepri Ini Selain Enak, Kaya Manfaat Lagi Bergizi
Baca juga: Hijaunya Sawah ada di Kepri, Selain Destinasi Wisata Dukung Ketahanan Pangan
Untuk air kepala sendiri, memiliki beragam pilihan seperti menggunakan susu, sirup, dan gula sesuai selera.
Selain kuliner, pengunjung juga bisa mendapatkan spot-spot foto yang tersedia.
Di lokasi tersebut tersedia sebuah Taman Tanjung Buton, cocok untuk keluarga yang mengajak anak-anaknya pergi liburan dan bersantai di akhir pekan.
Selain itu, tersedia sebuah objek Gasing dan Meriam yang terletak di tengah-tengah lokasi kuliner tersebut, yang membuat lokasi ini berciri khas tersendiri.
Meriam sendiri merupakan sebuah peninggalan kerajaan Melayu Riau-Lingga, yang menjadi senjata kuno pada zaman tersebut.
Sementara, gasing merupakan sebuah permainan warisan budaya Melayu Lingga yang masih eksis sampai sekarang.
Permainan gasing sendiri masuk ke dalam Warisan Budaya TakBenda atau WBTB Indonesia sejak tahun 2019 dan menjadi HAKI Kabupaten Lingga di tahun 2021.
