WISATA KEPRI
Wisata Kuliner Kepri Ini Tawarkan Aneka Makanan Khas Melayu, Harganya Murah Meriah
Destinasi wisata Kepri ini menawarkan aneka kuliner khas Melayu dengan harga yang terjangkau.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Bicara tentang destinasi wisata di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri seakan tidak ada habisnya.
Wilayah bekas kerajaan Melayu Riau-Lingga ini menyuguhkan banyak hal, sehingga pengunjung memiliki banyak pilihan untuk menikmati berbagai wisata yang ada di dalamnya.
Salah satu tempat yang eksis saat ini, yakni Wisata Kuliner Tanjung Buton di Daik Lingga.
Tidak melulu tentang pantai dan wisata sejarah, namun wisata kuliner di Negeri Bunda Tanah Melayu ini menjadi tempat favorit bagi pengunjung dari warga lokal, ataupun luar daerah untuk bisa mencicipi bermacam-macam kuliner.
Beberapa makanan khas warisan Melayu Lingga yang tersedia di sini, di antaranya lempeng, gubal, kepurun, bubur lambok dan lakse.
Baca juga: Mengenal Kuliner Unik Khas Melayu di Kepri, Paling Nikmat Disantap Bareng Keluarga
Baca juga: Batam Second Floor Festival 2021, ada Aneka Kerajinan hingga Kuliner Khas Kepri
Lima makanan khas Lingga ini, merupakan makanan yang berbahan dasar sagu dan menjadi incaran bagi pengunjung wisata di sini.
Tidak hanya makanan khas, namun juga banyak makanan lain yang tersedia di Tanjung Buton ini, yakni otak-otak, sate, air kelapa, dan masih banyak lagi.
Menariknya pengunjung tidak hanya mencicipi kuliner yang enak, namun juga disuguhi dengan pemandangan alam yang luar biasa indahnya.
Mengapa tidak, lokasi Tanjung Buton berdekatan dengan laut sehingga menjadi tempat yang pas untuk pengunjung melepaskan lelah dari aktivitas bekerja seharian.
Di sekitar lokasi tersebut juga tampak pemandangan mangrove, yang menjadi pelengkap indahnya laut di Tanjung Buton.
Lokasi ini juga bisa melihat pemandangan sunset atau terbenamnya matahari, sehingga tidak heran wisata kuliner di Tanjung Buton ini sering didatangi pengunjung pada sore hari.
Tidak sampai di situ. Pengunjung juga bertatap langsung dengan pemandangan Gunung Daik yang menjadi ikon di Negeri Bunda Tanah Melayu ini.
Tidak heran, wisata kuliner Tanjung Buton menjadi tempat favorit karena menyediakan paket komplit, yang memukau para pengunjung.
Baca juga: Batam Punya Wisata Hutan yang Keren, ada Kampung Indiannya Lho
Baca juga: Kepri Punya Wisata Air Terkenal, Jadi Pilihan saat Berakhir Pekan
Adapun wisata Kuliner ini buka setiap hari, mulai dari siang hingga malam hari, yang dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Lingga.
Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas Pariwisata Lingga, Zalmidri menjelaskan bahwa penataan Tanjung Buton sendiri sebagai ruang publik dan kepentingan masyarakat.
"Jadi di sini kita memang menyiapkan beberapa tempat yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berjualan kuliner," kata Zalmidri kepada TribunBatam.id, Senin (29/11/2021).
Pihaknya juga sebelumnya mengharapkan, kepada penjual di lokasi tersebut untuk memperjualbelikan kuliner, yang didominasikan dari khas daerah Lingga sendiri.
"Jadi ketika orang datang ke Daik mau mencari makanan khas Lingga, ya di situ tempatnya di Tanjung Buton," ujarnya.
Salah seorang pengunjung, Dedi berpendapat bahwa wisata kuliner Tanjung Buton secara umum posisinya pas untuk menikmati suasana di sore hari dan tempat pelepas lelah.
"Makanannya juga enak-enak di sini, saya seminggu bisa dua kali ke sini," kata Dedi kepada TribunBatam.id.
"Kalau makanan favorit saya di sini lempeng sagu," tambahnya.
Pengunjung yang lain, Wandy mengatakan bahwa lokasi tersebut menjadi tempat yang menarik dan unik.
"Pemandangan juga bagus, di depan ada gunung Daik dan dibawahnya ada laut juga," ucapnya.
"Pemandangannya bikin betah," sambungnya.
Wisata kuliner ini pun terlihat ramai setiap sore, terlebih lagi di akhir pekan.
Ragam wisata di Kepri sebelumnya membuat Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri, Buralimar optimistis jika sektor andalan Kepri dalam menyumbang pendapatan daerah kembali bangkit.
Menurutnya, perlu kerja sama dari seluruh elemen untuk memajukan sektor pariwisata Kepri yang sempat terdampak pandemi covid-19.
Baca juga: Kuliner Khas Kepri Ini Selain Enak, Kaya Manfaat Lagi Bergizi
Baca juga: Termasuk Makanan Cepat Saji, Ini 5 Makanan yang Jadi Pemicu Timbulnya Jerawat
"Kita harus optimis pariwisata Kepri akan kembali bangkit. Tidak hanya membawa dampak positif untuk perekonomian masyarakat sekitar, namun juga untuk Negara," ujarnya belum lama ini.
Ia juga mengimbau kepada seluruh elemen untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) selama pandemi covid-19.
Ini menurutnya penting agar kasus covid-19 tak lagi melonjak yang berdampak pada lesunya sektor pariwisata.
"Sekarang kan sudah lebih baik. Ada beberapa yang sudah dilonggarkan, sudah boleh dibuka. Tinggal penerapan prokesnya yang dijaga," ujarnya.
HARGA Terjangkau
Wisata Kuliner Tanjung Buton di Desa Mepar, Kabupaten Lingga sudah menjadi buruan warga setempat untuk menikmati aneka kuliner.
Mulai dari kuliner yang sering ditemui, hingga kuliner khas Melayu Kabupaten Lingga.
Namun pengunjung tidak perlu khawatir, berburu kuliner di Tanjung Buton ini tidak membuat boros saku para pengunjung.
Harga yang terjangkau buat masyarakat umum, salah satu alasan yang membuat tempat ini jadi favorit bagi para pengunjung.
Mulai dari Rp 2 ribu untuk harga otak-otak, hingga Rp 15 ribu ke atas untuk makanan khas Melayu Lingga dan makanan lainnya, seperti sate dan sejenisnya.
Sementara untuk minuman, dimulai harga Rp 5 ribu dari es teh hingga air kelapa muda yang segar, mulai dari Rp 10 ribu ke atas.
Baca juga: Kuliner Khas Kepri Ini Selain Enak, Kaya Manfaat Lagi Bergizi
Baca juga: Hijaunya Sawah ada di Kepri, Selain Destinasi Wisata Dukung Ketahanan Pangan
Untuk air kepala sendiri, memiliki beragam pilihan seperti menggunakan susu, sirup, dan gula sesuai selera.
Selain kuliner, pengunjung juga bisa mendapatkan spot-spot foto yang tersedia.
Di lokasi tersebut tersedia sebuah Taman Tanjung Buton, cocok untuk keluarga yang mengajak anak-anaknya pergi liburan dan bersantai di akhir pekan.
Selain itu, tersedia sebuah objek Gasing dan Meriam yang terletak di tengah-tengah lokasi kuliner tersebut, yang membuat lokasi ini berciri khas tersendiri.
Meriam sendiri merupakan sebuah peninggalan kerajaan Melayu Riau-Lingga, yang menjadi senjata kuno pada zaman tersebut.
Sementara, gasing merupakan sebuah permainan warisan budaya Melayu Lingga yang masih eksis sampai sekarang.
Permainan gasing sendiri masuk ke dalam Warisan Budaya TakBenda atau WBTB Indonesia sejak tahun 2019 dan menjadi HAKI Kabupaten Lingga di tahun 2021.
Tidak hanya taman dan objek tersebut, di tempat ini juga disediakan dua menara yang disediakan Dinas Pariwisata Lingga, sebagai tempat spot foto dengan pemandangan laut dan Gunung Daik.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Lingga, Zalmidri menjelaskan disamping untuk kuliner, nuansa Tanjung Buton juga dimanfaatkan sebagai spot foto.
Baca juga: Melihat Masjid Tertua di Anambas, Jadi Destinasi Wisata Kepri
Baca juga: Deretan Kuliner Khas Kepri, Mie Lendir hingga Teh Obeng
"Dua menara yang kita bangun memang khusus untuk spot foto, dengan bentangan alam laut, gunung, mangrove.
Jadi komplit untuk penataan Tanjung Buton bisa untuk kuliner, bisa untuk spot foto, bisa juga untuk tempat mengumpul anak-anak milineal," kata Zalmidri kepada TribunBatam.id, Senin (29/11/2021).
Salah seorang pengunjung, Khairudin mengatakan bahwa pemandangan alam di lokasi tersebut terkesan luar biasa.
"Wisata di sini bukan hanya pengunjung Domestik, tapi juga mancanegara akan berkunjung ke sini di Daik Lingga. Itu hadapan saya," kata Khairudin.
Tidak hanya itu, kehadiran objek meriam sebagai ikon di lokasi tersebut menurut Khairudin, menambah kemantapan area itu.
"Lebih mantap lagi ada meriam di sini, peninggalan sejarah," ucapnya.
Terkait kuliner yang ada di Tanjung Buton itu, Khairudin menjelaskan lokasi ini merupakan pilihan yang tepat bagi pengunjung, untuk menikmati kuliner khas Lingga.
"Jadi lidah-lidah orang Melayu akan bisa merasakan kuliner yang tersedia di sini. Terutama lempeng sagu, lawannya gulai ikan tamban asam pedas sama ikan pari asam pedas, itu sungguh luar biasa," ucap pria yang akrab disapa Babe ini.
Babe pun mengungkapkan, bahwa ia baru pertama kali merasakan makanan khas lempeng sagu di wisata kuliner Tanjung Buton tersebut.(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Wisata Kepri
