10 Daftar Varian Covid-19 dan Gejalanya dari Alpha hingga Terbaru Omicron, Mana Paling Berbahaya?

Virus SARS-CoV-2 atau Covid-19 mengalami ribuan kali mutasi dan beberapa di antaranya memunculkan varian baru yang relatif lebih berbahaya dari awal

kompas.com
Ilustrasi Covid-19 - 10 Daftar Varian Covid-19 dan Gejalanya dari Alpha hingga Terbaru Omicron, Mana Paling Berbahaya? 

TRIBUNBATAM.id - Virus SARS-CoV-2 mengalami ribuan kali mutasi dan beberapa di antaranya memunculkan varian baru yang relatif lebih berbahaya.

Pada awal ditemukan di Wuhan, China akhir 2019, gejala awal infeksi Covid-19 ini cukup mudah dibedakan.

Tanda seseorang terinfeksi Covid-19 biasanya akan mengalami demam tinggi di atas 37,5 derajat celsius.

Namun seiring berjalannya waktu, gejala-gejala Covid-19 semakin sulit dibedakan dengan penyakit umum lain.

Mutasi Covid-19 pun kian banyak dan berbahaya bagi manusia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengelompokkan varian baru virus corona menjadi dua kelompok, yakni variant of interest (VoI) dan variant of concern (VoC).

Yang termasuk VoI adalah varian Mu, Eta, Iota, Kappa dan Lambda, sedangkan varian kelompok VoC adalah Delta, Alpha, Beta, Gamma dan yang terbaru Omicron.

Baca juga: Singapura Deteksi 2 Kasus Impor Covid-19 Varian Omicron, Gejala Tenggorokan Gatal

Baca juga: Ciri-ciri Seseorang Tertular Varian Terbaru Covid-19 Omicron, Dokter Penemu Bicara Ini

Berikut beberapa varian baru Covid-19 yang menjadi konsen WHO dan gejala akibat infeksinya.

1. Varian Alpha

Varian Alpha memiliki kode varian B.1.1.7, di mana kasus pertama ditemukan di Inggris, September 2020.

Tingkat penularan varian Alfa ini mencapai 43090 persen lebih mudah menular dari virus corona asli sebelumnya.

Infeksi varian Alpha dapat memicu gejala seperti berikut:

- Demam

- Batuk dan sakit tenggorokan

- Kehilangan indera perasa

- Indera penciuman hilang

- Sesak napas

- Sulit berpikir jernih

- Pusing

- Malaise

- Mual

- Kelelahan dan nyeri otot

Baca juga: Fakta Mengerikan tentang Varian Omicron yang Bikin Para Peneliti Khawatir

Baca juga: Singapura Waspada Omicron, 2 Pelancong Positif Varian Baru Corona Transit di Bandara Changi

2. Varian Beta

Varian Beta memiliki kode varian yaitu B.1.351, dengan kasus pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, pada Mei 2020.

Infeksi varian Beta dapat memicu gejala seperti berikut:

- Demam

- Indera penciuman hilang

- Sakit kepala

- Batuk terus-menerus

- Sakit tenggorokan

- Sakit perut (gejala khusus)

3. Varian Gamma

Varian Gamma memiliki kode varian P.1, dengan kasus pertama kali ditemukan di Brazil, November 2020.

Tingkat keparahan infeksi varian ini diketahui cenderung kebal terhadap pengobatan Covid-19.

Infeksi varian Gamma dapat memicu gejala seperti berikut:

- Demam

- Batuk kering

- Kelelahan ekstrem

- Hilangnya daya penciuman

Baca juga: Fakta-fakta Covid-19 Varian Botswana dari Afrika Selatan, Punya 10 Mutasi Virus Bikin Geger Dunia

Baca juga: WASPADAI Covid-19 Varian Omicron, Pengawasan PMI di Tempat Karantina Batam Diperketat

4. Varian Delta

Varian Delta memiliki kode varian B.1.617.2 dengan kasus pertama ditemukan di India, Oktober 2020.

Tingkat penularan varian Delta diketahui 30-100 persen lebih mudah menular dari varian Alfa, dan tingkat keparahan infeksi pasien mengalami rawat inap hampir dua kali lipat dari varian Alfa.

Dalam situs WebMD, penyedia informasi tentang kesehatan menyebut bahwa gejala varian Delta mirip dengan virus corona asli maupun varian lain, yakni:

- Demam

- Sakit kepala

- Sakit tenggorokan

- Batuk terus menerus

- Flu parah

- Sakit perut

- Muntah

- Mual

- Nyeri sendi

- Gangguan pendengaran

- Kehilangan indera penciuman

- Hilang selera makan

Baca juga: Gejala Terinfeksi Varian Omicron, Jenis Covid-19 Terbaru, Dibanding Delta Lebih Bahaya Mana?

Baca juga: BEGINI Cara Imigrasi Kelas II Tarempa Cegah Masuknya Covid-19 Varian Omicron

5. Varian Lambda

Varian Lambda memiliki kode varian C.37 dan kasus pertama kali ditemukan di Peru, Desember 2020.

Melansir Sciencefocus, gejala varian Lambda sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gejala varian corona awal yakni:

- Demam

- Batuk terus menerus

- Kehilangan indera penciuman

- Kehilangan indera pengecapan

6. Varian Kappa

Vairan Kappa memiliki kode varian 1.617.2 ditemukan kasus pertamanya di India, Oktober 2020.

Dalam DNAIndia mengatakan, varian Kappa memiliki gejala mirip dengan varian Covid-19 lain seperti berikut:

- Flu

- Demam tinggi

- Sakit kepala

- Pegal-pegal

- Batuk berkepanjangan

- Mulut kering

- Kehilangan indra penciuman dan pengecapan

- Ruam di sekujur tubuh

- Pilek

- Mata merah dan berair

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, sejumlah orang yang terinfeksi varian Kappa pada awalnya mengalami gejala seperti campak.

Baca juga: DAFTAR 7 Varian Mobil Baru Murah Rp 100 Jutaan per Oktober 2021

Baca juga: Singapura Laporkan Kasus Pertama Covid-19 Varian AY.4.2, Turunan Delta Serang Inggris

"Untuk varian Kappa ini gejalanya sama dengan gejala awal campak, tapi dalam satu sampai dua hari pertama. Bedanya, varian Kappa tidak menunjukkan kelainan kulit seperti campak," ujar Dicky.

7. Varian Eta

Varian Eta memiliki kode varian B.1.525 dengan kasus pertama ditemukan pada Desember 2020 di Inggris Raya atau Nigeria, Afrika Barat.

WHO menggolongkan Eta sebagai variants of interset atau VoI.

Di mana gejala-gejala yang diketahui merupakan ciri infeksi virus corona varian Eta yakni sebagai berikut:

- Suhu tinggi

- Batuk terus menerus

- Kehilangan atau perubahan pada indera pengecapan dan penciuman

8. Varian Iota

Varian Iota memiliki kode varian B.1.526 dengan kasus pertamanya ditemukan di New York pada November 2020.

Para peneliti dalam studi ini berasal dari New York City Department of Health and Mental Hygiene dan Mailman School of Public Health, Columbia University, Amerika Serikat.

Dalam temuan mereka, varian Iota memiliki kemampuan menular yang jauh lebih tinggi dibanding varian SARS-CoV-2 yang beredar sebelumnya.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan yang juga Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Indonesia, Siti Nadia Tarmizi, gejala varian Iota sama dengan varian Covid-19 lainnya, tidak ada yang spesifik.

Baca juga: Raden Hari Minta Pemprov Kepri Jaga Ketat Pintu Masuk TKA dan Wisman Waspadai Virus Corona Varian Mu

Baca juga: JIKA tak Waspada, Covid-19 Gelombang 3 dan Virus Varian Baru Bisa Ancam Batam

9. Varian Mu

Varian Mu memiliki kode varian B.1.621 atau VUI-21JUL-1, ditemukan kasus pertamanya di Kolombia, Januari 2021.

Dalam situs resmi National Health Service (NHS), program layanan kesehatan masyarakat di Inggris Raya menyebut bahwa varian Mu tampaknya memiliki gejala yang sama dengan semua jenis virus corona lainnya yaitu:

- Demam

- Batuk yang terjadi secara terus menerus

- Kehilangan atau perubahan pada indera pengecapan atau penciuman

10. Varian Omicron

Varian baru Omicron memiliki kode kode B.1.1.529 di mana kasus pertamanya ditemukan di Afrika Selatan pada November 2021.

Salah satu dokter Afrika Selatan penemu varian Omicron bernama Angelique Coetzee mengatakan, tujuh pasien Covid-19 varian Omicron di kliniknya memiliki gejala yang berbeda dengan varian Delta.

Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan tersebut menambahkan, pasien Covid-19 varian Omicron mengalami gejala ringan sebagaimana dilansir The Independent, Senin (29/11/2021).

"Sebagian besar dari mereka mengalami gejala yang sangat, sangat ringan dan sejauh ini tidak ada yang menerima pasien darurat. Kami bisa merawat pasien ini secara konservatif di rumah," katanya seperti dikutip dari kompas.com.

Para peneliti masih terus melakukan penelitian lebih lanjut terhadap varian baru Omicron yang dinilai lebih cepat dalam penularan dibandingkan berbagai varian lainnya.

Akan tetapi, penularan infeksi varian baru Omicron ini disebut lebih cepat 500 persen atau 5 kali lipat dibandingkan dengan virus aslinya, dan 4 kali lipat dibandingkan dengan varian Delta.

Baca juga: Gubernur Kepri tak Ingin Gegabah Buka Travel Bubble, Cemaskan Masuknya Varian Baru

Baca juga: 4 Varian Covid-19 Paling Berbahaya Hasil Mutasi Virus Corona, Termasuk Delta

.

.

.

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved