BATAM TERKINI
DATA Lengkap BPS Batam Nilai Ekspor Impor Selama Oktober 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) Batam mengungkap nilai ekspor dan impor Batam selama Oktober 2021.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam mencatat kegiatan ekspor Kota Batam pada bulan Oktober 2021 dibanding September 2021 naik senilai USD48,55 juta atau 4,76 persen.
Hal tersebut disebabkan oleh naiknya sektor nonmigas sebesar 5,00 persen.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor Kota Batam mengalami kenaikan senilai USD263,06 juta 32,63 persen.
Kenaikan nilai ekspor Oktober 2021 dibanding Oktober 2020 disebabkan oleh kenaikan ekspor sektor migas sebesar 59,11 persen dan sektor nonmigas 30,02 persen.
Total ekspor kumulatif bulan Januari hingga Oktober 2021 Kota Batam adalah sebesar USD9.358,15 juta.
Baca juga: BPS Batam Catat Kunjungan Wisatawan Mancanegara Turun Selama September 2021
Baca juga: BPS Gandeng BRIN, Gelar Desiminasi Hasil Penelitian Pekerja Migran di Batam
Jika dibanding dengan total ekspor kumulatif Januari hingga Oktober 2020 mengalami kenaikan senilai USD1.62 miliar atau 20,91 persen.
"Naiknya nilai ekspor Januari hingga Oktober 2021 disebabkan oleh naiknya ekspor kumulatif sektor nonmigas sebesar 18,64 persen. Nilai kumulatif ekspor Kota Batam menyumbang 72,66 persen dari total kumulatif ekspor Kepulauan Riau yang senilai USD 2.879,55 juta," tutur Kepala BPS Kota Batam, Rahmat Iswanto.
Sedangkan, menurut golongan barang selama bulan Januari hingga Oktober 2021, komoditas ekspor nonmigas Kota Batam terbesar nilai ekspornya adalah golongan barang mesin atau peralatan listrik yaitu senilai USD3.484,37 juta, dengan 41,55 persen.
Ekspor kumulatif non migas Kota Batam menyumbang 83,89 persen dari ekspor kumulatif (Januari hingga Oktober) Kepulauan Riau senilai USD9.995,71 juta.
Komoditas berikutnya yang mempunyai peran cukup besar terhadap ekspor nonmigas Kota Batam adalah minyak dan lemak hewan atau nabati senilai USD995,61 juta atau 11,87 persen.
Mesin- mesin atau pesawat mekanik senilai USD979,90 juta atau 11,69 persen, berbagai produk kimia senilai USD542,35 juta atau 6,47 persen benda-benda dari besi dan baja senilai USD526,45 juta atau 6,28 persen.
Kokoa atau coklat senilai USD217,39 juta atau 2,59 persen, plastik dan barang dari plastik senilai USD216,87 juta atau 2,59 persen, perangkat optik senilai USD205,13 juta atau 2,45 persen, Kendaraan dan bagiannya senilai USD200,70 juta atau 2,39 persen, dan bahan kimia organik senilai USD148,10 juta atau 1,77 persen.
Baca juga: Data BPS Kepri, Tamatan SMA Jadi Angka Pengangguran Tertinggi
Baca juga: BPS Kepri Luncurkan Aplikasi Warung Gurindam, Masyarakat Bisa Akses secara Gratis
"Komoditas ekspor ikan dan udang secara kumulatif mengalami kenaikan yang sebesar 38,54 persen bila dibandingkan Januari-Oktober 2020, dengan sumbangan 0,20 persen terhadap total ekspor nonmigas Kota Batam Januari hingga Oktober 2021," ujarnya.
Sedangkan menurut negara tujuan, ekspor Kota Batam bulan Oktober 2021 dengan nilai terbesar ialah negara Singapura yaitu mencapai USD411,38 juta.
Ekspor ke Singapura pada bulan ini mengalami kenaikan dibanding keadaan bulan September 2021, yaitu naik sebesar 0,05 persen dan naik 25,12 persen jika dibandingkan Oktober 2020.
Tujuan ekspor Kota Batam dengan nilai terbesar kedua selama bulan Oktober 2021 yaitu ke negara Amerika Serikat, yaitu mencapai USD180,51 juta atau turun 7,72 persen dari bulan sebelumnya.
Pada periode Januari hingga Oktober 2021, Singapura merupakan negara tujuan ekspor dengan peranan terbesar dengan nilai USD3.859,31 juta atau 41,24 persen, hal ini menunjukkan lonjakan sebesar 43,01 persen dari periode sebelumnya.
Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar kedua dengan nilai USD1.723,43 juta atau 18,42 persen.
Negara tujuan ekspor terbesar ketiga sampai dengan kesepuluh Kota Batam berturut-turut adalah Tiongkok, Jepang, Jerman, India, Perancis, Mesir, Australia dan Belanda. Kesepuluh negara tujuan ekspor Kota Batam tersebut mempunyai peran sebesar 82,17 persen terhadap total ekspor Kota Batam Januari hingga Oktober 2021.
Menurut pelabuhan muat, nilai ekspor utama di Kota Batam Oktober 2021 terbesar ialah melalui Pelabuhan Batu Ampar yaitu dengan nilai ekspor USD581,97 juta.
Nilai ekspor tersebut mengalami penurunan 4,74 persen jika dibandingkan dengan bulan September 2021 namun naik 26,38 persen jika dibandingkan dengan bulan Oktober 2020.
Baca juga: BPS Batam Sebut Kunjungan Wisman Meningkat pada Juni 2021, Didominasi WN Singapura dan Malaysia
Baca juga: BPS Mencatat Inflasi Batam Juli 2021 Sebesar 0,45 Persen
Total ekspor kumulatif Januari hingga Oktober 2021 terbesar melalui Pelabuhan Batu Ampar yaitu sebesar USD5.207,21 juta.
Terbesar kedua adalah Pelabuhan Sekupang USD1.803,10 juta. Kontribusi kedua Pelabuhan tersebut adalah sebesar 74,91 persen dari kumulatif ekspor Januari hingga Oktober 2021 Kota Batam.
Volume ekspor melalui Pelabuhan muat utama di Kota Batam Oktober 2021 terbesar yaitu melalui Pelabuhan Belakang Padang yaitu dengan volume ekspor 239,71 ribu ton atau naik 3,33 persen dari bulan lalu.
Total volume ekspor kumulatif Januari hingga Oktober 2021 terbesar melalui Pelabuhan Belakang Padang yaitu sebesar 1.875,17 ribu ton, terbesar kedua adalah Pelabuhan Batu Ampar sebesar 1.187,55 ribu ton.
Kedua Pelabuhan tersebut memiliki kontribusi 64,48 persen terhadap volume kumulatif Januari hingga Oktober 2021.
Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, volume kelima pelabuhan naik 12,77 persen.
NILAI Impor Turun
Berbeda dengan nilai ekspor, BPS Kota Batam justru mencatat nilai impor Kota Batam Oktober 2021 mencapai USD885,50 juta atau turun USD101,03 juta 10,24 persen.
Hal ini disebabkan oleh penurunan impor nonmigas sebesar 10,48 persen.
Penurunan impor nonmigas disebabkan oleh komoditi impor terbesar.
Yaitu hasil industri manufaktur dengan nilai impor sebesar USD847,10 juta dengan peranannya 95,66 persen.
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, nilai kumulatif impor mengalami peningkatan sebesar 26,36 persen.
Kenaikan nilai impor Januari hingga Oktober 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu disebabkan oleh naiknya impor kumulatif hasil industri senilai USD1.766,45 juta atau 25,89 persen.
Menurut golongan barang impor nonmigas (HS 2 digit) Kota Batam yang memiliki nilai impor terbesar selama Oktober 2021 adalah mesin atau peralatan listrik (HS 85), yaitu sebesar USD392,54 juta dengan peran sebesar 46,32 persen dari total impor nonmigas.
Baca juga: Pengaruhi Arah Pengambilan Kebijakan, BP Batam Gandeng BPS Terkait Sinkronisasi Data
Golongan barang impor nonmigas Kota Batam berikutnya yang mempunyai peran cukup besar adalah golongan barang mesin-mesin atau pesawat mekanik (HS 84) dengan nilai USD143,07 juta dengan peranannya sebesar 13,17 persen.
Plastik dan barang dari plastik (HS 39) dengan nilai USD66,06 7,68 persen, benda-benda dari besi dan baja (HS 73) dengan nilai USD32,35 juta 6,24 persen.
Besi dan baja (HS 72) dengan nilai USD41,01 juta atau 3,98 persen, Kokoa atau coklat (HS 18) dengan nilai USD29,36 2,05 persen.
Perangkat Optik (HS 90) dengan nilai USD14,54 1,82 persen, Kapal laut (HS 89) dengan nilai USD10,90 1,75 persen, Alumunium (HS 76) dengan nilai USD13,56 juta 1,61 persen dan minyak atsiri, Kosmetik wangi-wangian (HS 33) dengan nilai USD12,14 juta 1,49 persen.
"Impor Kota Batam bulan Oktober 2021 yang terbesar berasal dari Tiongkok yang mencapai nilai USD259,90 juta. Impor dari negara Tiongkok pada bulan Oktober 2021 mengalami kenaikan sebesar 6,86 persen dibanding nilai impor bulan sebelumnya. Impor dari Tiongkok pada Oktober 2021 mengalami kenaikan dibanding keadaan Oktober 2020, yaitu sebesar 99,22 persen," ujar Rahmat Iswanto, Kepala BPS Kota Batam.
Negara-negara pemasok barang impor ke Kota Batam lainnya bulan Oktober 2021 yang mempunyai peran cukup besar antara lain Singapura dengan nilai impor sebesar USD203,72 juta, Taiwan sebesar USD53,59 juta, Jepang sebesar USD52,96 juta.
Disusul Philipina sebesar USD47,75 juta, Malaysia sebesar USD45,49 juta, Amerika Serikat sebesar USD31,97 juta, Jerman sebesar USD28,49 juta, Thailand sebesar USD18,63 juta dan Korea Selatan sebesar USD11,26 juta.
Impor Kota Batam selama bulan Januari hingga Oktober 2021 dengan nilai terbesar dari negara Tiongkok yaitu mencapai USD2.414,42 juta dengan peranan sebesar 27,34 persen.
Impor dari Tiongkok pada Januari hingga Oktober 2021 mengalami kenaikan dibanding keadaan Januari hingga Oktober 2020, yaitu sebesar 124,72 persen.
Dua negara asal impor kumulatif Kota Batam bulan Januari hingga Oktober 2021 mengalami penurunan jika dibanding periode sebelumnya yaitu Singapura dan Korea Selatan yang masing-masing turun 14,61 persen dan 5,63 persen.
Nilai impor terbesar ialah melalui Pelabuhan Batu Ampar yaitu dengan nilai USD605,06 juta atau turun 11,05 persen dibanding September 2021.
Jika dibandingkan dengan Oktober 2020, nilai impor Kota Batam melalui Pelabuhan Batu Ampar mengalami kenaikan sebesar 50,21 persen.
Terbesar kedua sampai kelima berturut-turut adalah Pelabuhan Sekupang USD263,04 juta, Pulau Sambu USD5,80 juta, Pelabuhan Kabil Panau USD5,42 juta dan Pelabuhan Jatty Baru USD5,03 juta.
Jika dibanding dengan kumulatif impor tahun lalu, impor di Pelabuhan Batu Ampar naik sebesar 30,97 persen.
Baca juga: Kegiatan Impor Batam Naik 15 Persen, Didorong Hasil Industri Manufaktur
Baca juga: BPS Batam Catat Deflasi Agustus 2021 0,44 Persen, Peringkat Dua se-Sumatra
Pelabuhan Sekupang naik sebesar 33,37 persen, Pelabuhan Kabil Panau turun sebesar 53,21 persen dan Pelabuhan Pulau Sambu turun sebesar 41,97 persen.
Volume impor terbesar yaitu melalui Pelabuhan Batu Ampar dengan volume impor 158,25 ribu ton atau mengalami kenaikan 38,80 persen dibanding September 2021.
Volume impor kumulatif Januari hingga Oktober 2021 terbesar melalui Pelabuhan Batu Ampar yaitu sebesar 1.391,14 ribu ton.
Diikuti Pelabuhan Sekupang 258,40 ribu ton, Pelabuhan Kabil Panau 202,96 ribu ton, Pelabuhan Jatty Baru 80,09 ribu ton dan Pelabuhan Pulau Sambu 59,91 ribu ton.
Kelima Pelabuhan tersebut mempunyai peranan sebesar 97,77 persen terhadap volume impor kumulatif Januari hingga Oktober 2021.(TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Dian Putri)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam