BATAM TERKINI

CEGAH Kemacetan Terulang Akibat Demo, Polisi Berjaga Sejak Pagi di Beberapa Titik Rawan

Polisi berpakaian hitam lengkap dengan senjata sudah berjaga pagi ini di jalanan Bundaran Barelang Batam untuk mencegah kemacetan seperti kemarin.

TRIBUNBATAM.id/PERTANIAN SITANGGANG
Simpang Panbil Kotam Batam sempat 'lumpuh' alias macet total saat buruh yang tergabung dari berbagai serikat menggelar aksi demo menolak UMK 2022. Hari ini, polisi mulai berjaga sejak pagi agar tak terulang kemacetan 

Hal serupa juga disampaikan oleh seorang warga berinisial BN yang anaknya terlambat ke sekolah.

"Anak saya  juga telat ke sekolah padahal lagi ujian. Anak saya tiba di sekolah pada pukul 09.00 WIB, sementara masuk ujian pukul 07.30  WIB," ungkap BN.

Ia menjelaskan, ia pagi -pagi sudah mengantarkan anaknya dari Tanjung Piayu ke Batam Center.

Karena ada demo, ia memutuskan untuk menurunkan anaknya dari mobil miliknya dan naik ojek sama mamanya, mulai dari Pintu dua Batamindo putar lewat Tiban baru ke Batam Center.

"Hari ini anak saya mengikuti ujian terakhir, untung saja gurunya memaklumi,  dan ujiannya tetap dikasih dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00 WIB," kata BN.

Aksi ini juga mendapat reaksi masyarakat kota Batam di media sosial, ada yang pro dan banyak juga yang kontra dengan aksi pendemo tersebut.

Dikutip dari salah satu group facebook di Batam, salah satu warga bernama Viola Sari mengaku sebenarnya dirinya tidak mendukung demo untuk kenaikan upah.

"Percuma naik UMK sedang kan harga semua sembako juga ikut naik.Coba kita demo Pemerintah menurunkan harga sembako saja itu lebih bermanfaat, kasian para pengusaha di tuntut terus sedangkan Pemerintah dengan enaknya menaikan semua harga," tulisnya. 

Semoga aksi ini bisa menjawab tuntutan buruh dan Pemerintah bisa mempertimbangkan kembali keputusan yang sudah ditetapkan.

Kecewa pada Gubernur Kepri

Sebelumnya diberitakan, demo buruh besar-besaran masih berlangsung di Stadion Temenggung Abdul Jamal, Mukakuning, Sei Beduk, Kota Batam, Senin (6/12/2021).

Ribuan pekerja menyerukan kekecewaannya yang ditujukan terkhusus kepada Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, terkait kenaikan Upah Minimum Kota (UMK).

Menurut buruh, Gubernur Kepri telah mengkhianati kesepakatan antara buruh dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri dalam pertemuan di Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Senin (29/12/2021).

Anggota Aliansi Serikat Pekerja dan Serikat Buruh (SPSB) Kota Batam, Muhammad Herman, mengungkapkan, buruh sangat menyayangkan tindakan Pemprov Kepri yang melayangkan kasasi ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait UMK 2021.

Padahal menurut Herman, putusan pengadilan sudah jelas, baik di PTUN Tanjungpinang maupun PTUN Medan bahwa UMK Kepri tahun 2021 memiliki selisih Rp 115.000 yang kurang dibayarkan oleh perusahaan atas dorongan Pemprov Kepri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved