Bahas BBM dan Gas LPG 3 Kg, Disperindag Karimun Gelar Pertemuan dengan Pertamina Kepri

Disperindag Karimun menggelar rapat lanjutan dengan Pertamina Kepri terkait pasokan BBM dan gas LPG 3 kg, Kamis (16/12)

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Disperindang dan ESDM Kabupaten Karimun gelar rapat bersama Pertamina, Kamis (16/12/2021) 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun mengadakan rapat dengan PT Pertamina MOR I Branch Manager Kepri, Kamis (16/12/2021).

Rapat ini merupakan lanjutan rapat sebelumnya yang tidak dihadiri oleh pihak PT Pertamina dan para jajaran direksi perusahaan agen atau penyalur Gas LPG 3 kilogram dan BBM.

"Dalam pertemuan sebelumnya telah ditemukan beberapa kendala di pihak pangkalan dan agen atau penyalur, seperti tabung rijek atau rusak yang menumpuk di pangkalan," ucap Kepala Bidang ESDM Vandarones Purba mewakili Kepala Dinas.

Selain itu, ia mengungkapkan masalah lainnya, yakni antrean panjang di pelabuhan bongkar muat di Tanjung Uban, Kabupaten Bintan.

"Antrean yang panjang di pelabuhan bongkar muat BBM Tanjung Uban, sehingga sering terjadi kekosongan pasokan BBM pada SPBU di Karimun akhir-akhir ini," tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, pemerhati tambang ini menyampaikan keresahan hatinya.

"Kalau pihak Disperindag KUKM dan ESDM Kabupaten Karimun yang mengundang rapat, para direksi dari perusahaan penyalur yang jadi mitra Pertamina kurang berkenang untuk hadir," katanya.

"Namun, jika pihak PT Pertamina yang mengundang, para direksi perusahaan penyalur ini berbondong-bondong hadir. Ada apa ini?," tanyanya.

Baca juga: Apresiasi Pengemudi Transportasi Online, Pertamina Gelar MyPertamina Ojol

Baca juga: Pertamina Diminta Perhatikan SOP Terkait Kebakaran Kapal, SPBB Satu Lokasi dengan Galangan

Kemudian masih ada beberapa agen atau penyalur tidak tertib dalam menyampaikan laporan harian dan bulanan realisasi pendistribusian gas LPG 3 kilogram dan BBM.

Dari penyampaian ini, PT Pertamina MOR I Medan Branch Manager Kepri, SAM Kepri Fachrizal Imaduddin melalui SAM Kepri II Fadlan menanggapi hal tersebut.

Pihaknya menyampaikan, terkait banyaknya tabung rijek atau rusak telah disampaikan dan dibahas di tim internal Pertamina.

"Akan segera ada progres perbaikan tabung secara bertahap, untuk selanjutnya handling tabung di pelabuhan bongkar muat Tanjung Uban di pasang conveyor," jelasnya.

Dengan begitu, untuk mengurangi benturan dan kerusakan tabung saat memuat ke dalam kapal. Kemudian perbaikan tabung rijek atau rusak akan lebih difokuskan lagi.

Sementara, terkait waktu tunggu yang cukup lama di pelabuhan bongkar muat BBM Tanjung Uban, hal ini disebabkan kapal tongkang pengangkut BBM hanya dilayani di Jetty 6 saja.

"Sementara Jetty 6 bukan hanya melayani bongkar muat BBM dan LPG dari Provinsi Kepri saja namun juga untuk kebutuhan provinsi lain. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya antrean yang lama dalam bongkar muat BBM ini," jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved