WISATA KEPRI
Melihat 'Hongkongnya' Lingga, Potret Permukiman Etnis Tionghoa Terkenal Akan Nasi Dagangnya
Permukima penduduk di Lingga ini dikenal sebagai Hongkong-nya Lingga. Permukiman penduduk yang khas juga dikenal akan kulinernya yang terkenal.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
Tentu saja, dengan hal ini pengunjung tidak akan kesulitan mencari lokasi Wisata Kuliner dengan aneka makanan khas Melayu itu.
Cukup keluar dari pangkalan Pelabuhan, para pengunjung sudah melihat pemandangan Gunung Daik dan Wisata Kuliner yang berada di sisi kiri jalan raya.
Selain itu, lokasi Wisata Kuliner Tanjung Buton ini berdekatan dengan Ibukota Daik, Kecamatan Lingga.
Cukup dengan waktu 5 hingga 7 menit, pengunjung bisa tiba dengan mudahnya di area Ibukota Daik, untuk mencari hotel atau penginapan terdekat.
Wisatawan tidak akan sulit menemukan hotel atau penginapan, karena hampir di kiri kanan jalan raya terlihat beberapa hotel, sesuai dengan keinginan pengunjung.
Harganya pun bervariasi, mulai paling murah Rp 80 ribu hingga Rp 300 ribu ke atas.
Seperti halnya salah seorang pengunjung dari Kota Tanjungpinang, Roby menceritakan bahwa ia telah dua kali berkunjung ke Wisata Kuliner di Tanjung Buton.

Ia sendiri mengaku termasuk mudah menemukan penginapan, karena tidak jauh lokasinya dengan Ibukota.
"Penginapan dan hotel banyak, cuma kemarin banyak orang CPNS banyak yang penuh juga," kata Roby kepada TribunBatam.id, Senin (29/11/2021).
Roby pun sedikit menceritakan kesannya, setelah mencicipi beberapa kuliner khas Melayu Lingga di Tanjung Buton.
"Aku makan lempeng sagu aja sih kemarin. Untuk harga yg hanya Rp 20 ribu dengan porsi yg besar termasuk murah. Apalagi dikasih lauk tambahan seperti ikan tamban sama apa ikan apa gitu, saya lupa," ungkapnya.
"Oh iyaaa nasi bakarnya juga enak," sambungnya.
Untuk wisatawan dari luar, dari Batam dan Tanjungpinang untuk menuju Kabupaten Lingga, bisa menggunakan transportasi laut dari pelabuhan.
Untuk wilayah Batam, penumpang bisa melewati akses di Pelabuhan Telaga Punggur, dengan kapal Ferry Batam ke Lingga berangkat setiap pukul 10.30 WIB.
Perjalanan menggunakan Kapal Ferry itu, para penumpang dikenakan biaya tiket sekitar Rp hingga Rp 245 ribu.
Untuk para pengunjung yang mau berhemat, bisa menggunakan Kapal Roro di Pelabuhan Telaga Punggur dengan biaya tiket hanya Rp 70 ribu.
Pengunjung juga bisa membawa kendaraan menggunakan Kapal Roro, dengan biaya tiket orang dan kendaraan roda dua dan roda empat sekitar Rp 200 ribu lebih.
Para penumpang yang dari Batam akan tiba di Pelabuhan Jagoh sekira 4 hingga 5 jam perjalanan. Namun harus turun terlebih dahulu, untuk menggunakan kapal dari Tanjungpinang yang berada di lokasi yang sama, untuk berangkat langsung menuju Ibukota Daik.
Pengunjung juga bisa langsung mengambil rute dari Pelabuhan Punggur ke Pelabuhan Sungai Tenam di Lingga. Namun harus menempuh perjalanan darat ke Ibukota, dengan memakan waktu lebih kurang 40 menit.
Sementara, untuk penumpang dari Kota Tanjungpinang bisa melewati akses dari Pelabuhan Sri Bintan Pura yang menggunakan kapal Ferry yang berangkat setiap harinya.
Ada dua kapal Ferry dengan tujuan Lingga yang berangkat pada pukul 11.00 WIB dan 11.30 WIB.
Untuk ongkos Ferry dari Tanjungpinang, penumpang bisa menyiapkan biaya tiket Rp 170 hingga Rp 190 ribu.

Selain itu, penumpang juga bisa menggunakan akses dari Pelabuhan Roro Dompak, sesuai jadwal.
Biasanya dengan tarif tiket per orang Rp 50 ribu.
Namun jika ditambah Kendaraan roda dua dan penumpang dengan harga tiket sekitar Rp 186 ribu.
Sementara untuk penumpang ditambah Kendaraan roda empat dengan harga tiket sekitar Rp 200 ribu lebih.(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Wisata Kepri